Assiry gombal mukiyo, 08 Desember 2014
Hari Minggu kemarin dan Hari ini Senin 8 Desember 2014, disela-sela jadual yang padat, menebar virus-virus kaligrafi dibeberapa daerah di Indonesia saya tetap selalu meluangkan waktu dari jadual mengajar saya setiap minggu di Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Al Quran PSKQ Modern.
Kemesraan yang begitu syahdu ketika saya bisa bertemu dengan kader-kader Santri dari berbagai daerah yang pada tahun ini kami batasi hanya 20 0rang yang diasramakan. Bukan soal tempat, tapi tujuan utama PSKQ Modern bukan soal banyaknya Kader ( kuantitas), tapi sejauh mana telur -telur yang PSKQ sebagai induk mengengkerami selama setahun ini benar -benar bisa menetas dan lahirlah kaligrafer -kaligrafer baru yang mumpuni.
Ini yang sungguh sulit. Tentu dengan fadhal Allah semuanya terasa begitu indah, mudah dan mengasyikkan. Lebih asyik bahkan dari asyik -masyuknya pengantin yang dimabuk kepayang.
Ini yang sungguh sulit. Tentu dengan fadhal Allah semuanya terasa begitu indah, mudah dan mengasyikkan. Lebih asyik bahkan dari asyik -masyuknya pengantin yang dimabuk kepayang.
Berbagai metode pembelajaran di PSKQ menjadi camilan. Rumus -rumus baku dari setiap aliran dan madzhab gaya menjadi hidangan setiap saat. Untuk terus -menerus mengolah Khoth Tsulust baik tarkib (komposisi), kaidah ( qawaid al Khath), dengan menjiplak, meniru, dan selalu mengakur -akurkan setiap detail huruf karya para maestro Kaligrfi Dunia yang sudah paten (Qawiyy) secara kaidah menjadi rutinitas "fardhu ain" bagi para santri PSKQ Modern.
Marilah kita terus belajar, terus mengasah, mengolah dan terus berkarya tanpa harus melihat anda dan saya memiliki cara pandang ( mindset) yang berbeda dalam mempelajari kaligrafi. Bahkan diantara kita mempunyai keyakinan bahwa jalan yang kita tempuh adalah jalan estetika yang juga berbeda itu tidak jadi masalah.
Yang terpenting adalah bukan Jalannya yang berbeda -beda tapi tujuannya yang pasti sama yakni membumikan Al Quran baik dari seninya maupun ajaran -ajaran yang terkandung didalamnya. "Banyak jalan menuju Roma" bukan hanya sebagai adagium atau peribahasa semata, tetapi menjadi dasar pembelajaran dalm bidang disiplin setiap ilmu. Agar kita bijak mensikapi setiap perbedaan dalam laku dan metode belajar Ilmu Allah dalam hal apapun itu.
Yang terpenting adalah bukan Jalannya yang berbeda -beda tapi tujuannya yang pasti sama yakni membumikan Al Quran baik dari seninya maupun ajaran -ajaran yang terkandung didalamnya. "Banyak jalan menuju Roma" bukan hanya sebagai adagium atau peribahasa semata, tetapi menjadi dasar pembelajaran dalm bidang disiplin setiap ilmu. Agar kita bijak mensikapi setiap perbedaan dalam laku dan metode belajar Ilmu Allah dalam hal apapun itu.
Pun juga demikian dalam menempuh jalan kesunyian dalam mengarungi bahtera keindahan kaligrafi ( al jamal ) di samudera luasnya ilmu Allah yang maha indah ( Al Jamiil) yang tidak bertepi.
Illustrasi:
Saat memberi materi dan teori di PSKQ asrama 1, dengan metode yang sangat sederhana yakni papan tulis, sebelum mengenalkan dengan metode pmbelajaran yang canggih misalnya : dengan menggunakan proyektor dan alat pembelajaran lainnya. Agar santri juga bisa "menapak tilasi" para guru kaligrafi pendahulu kita yang mengajar kaligrafi Al Quran dengan media sederhana tapi hasilnya tidak kalah dengan alat -alat modern seperti yang berkembang saat ini.
Saat memberi materi dan teori di PSKQ asrama 1, dengan metode yang sangat sederhana yakni papan tulis, sebelum mengenalkan dengan metode pmbelajaran yang canggih misalnya : dengan menggunakan proyektor dan alat pembelajaran lainnya. Agar santri juga bisa "menapak tilasi" para guru kaligrafi pendahulu kita yang mengajar kaligrafi Al Quran dengan media sederhana tapi hasilnya tidak kalah dengan alat -alat modern seperti yang berkembang saat ini.
No comments: