Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

KUFI MUSHAF

PSKQ Modern, 01 November 2018


Disebut Kufi Mushaf karena gaya khath kufi ini digunakan untuk penyalinan Mushaf Al Quran pada Masa Nabi SAW.

SISI DIBALIK KEINDAHAN KALIGRAFI


PSKQ Modern, 01 November 2018


Nampak santri PSKQ Modern sedang menggores kaligrafi dengan khusyu' dan tenang, menyatu dengan alam

Makna seni kaligrafi Islam atau disebut juga seni khat ialah “seni
(kemahiran) menulis tulisan Arab atau tulisan Jawi dengan gaya khas atau unik sehingga
menghasilkan tulisan indah” (E. Van Donzel, 1978: 113).

Kaligrafi tak hanya dianggap sebagai seni Islam yang tertinggi, tapi disisi lain, ternyata memang kaligrafi punya banyak sisi positif. Diantaranya yaitu:

1. Kaligrafi adalah salah satu media ekspresi dan aktualisasi diri. Hal itu dibuktikan oleh beberapa pelukis papan atas Indonesia seperti: H. Didin Sirojuddin AR, Muhammad Assiry, Ahmad Sadali, A. D. Pirous, Amri Yahya, Amang Rahman, , Abay D. Sabarna, Saiful Adnan, Abas Alibasyah, Fadjar Sidik, dan yang lainnya, termasuk maestro seni lukis Indonesia Affandi pernah juga membuat kaligrafi Islam. Walau itu adalah lafadz “Allah” yang ditempatkan di sisi atas bidang kanvasnya digabungkan dengan lukisan potret diri Affandi yang khas.

2. Bagi kaligrafer sendiri, membuat kaligrafi dapat membuat mereka memperoleh manfaat batiniah dan lahiriah ketika menguasai keterampilan menulis halus Arab ini. Selain menyajikan keindahan tulisan dan kedalaman makna dari pesan teks, kaligrafi juga bisa dijadikan media komunikasi dengan Sang Khalik. Lewat tulisan halus ini, seorang muslim dapat semakin mendekatkan diri pada Tuhan.

3. Kaligrafi dapat membuat diri kita tenang. Beberapa kaligrafer mengakui merasa tenang saat sedang menulis kaligrafi. Dalam sehari, bahkan ada kaligrafi yang menghabiskan waktu lima jam untuk mengutak-atik huruf-huruf indah tersebut.

4. Kaligrafi merupakan sarana mencari rezeki, mengingat bahwa ia adalah seni yang berbobot nilai tinggi dengan kedudukan puncak yang pernah dicapai para ahlinya (seperti jabatan Perdana Menteri). Bagi seorang fakir, kaligrafi adalah uang, bagi seorang hartawan, ia adalah keindahan.


KALIGRAFI MASJID DI BAYT QURAN MENDAPAT APRESIASI DARI USTAZ H. ISEP MISBAH

PSKQ Modern, 31 Oktober 2018


Kaligrafer Internasional yakni Ustaz H. Isep Misbah Pengajar Kaligrafi di LEMKA yang juga adalah guru dari Ustaz Muhammad Assiry Pendiri dan Pengasuh PSKQ modern, melihat dan mengapresiasi karya kaligrafi Santri-Santri senior PSKQ Modern di dinding dan Mihrab Masjid Bayt Quran TMII jakarta Timur.
Kebetulan beliau bersama KH. Didin Sirojudin dan para Santri LEMKA Sukabumi yang berjumlah kurang lebih 180 an berkunjung ke Bayt Quran dalam rangka Safari Seni dan Kunjungan Study Kaligrafi setelah selesai ujian khath Naskhi.
Tampak Ustaz Prima PSKQ Modern yang ditugaskan Ustaz Assiry menjadi koordinator team pendekor kaligrafi Interior Masjid Bayt Quran mendampingi Ustaz H. Isep dan KH. Didin Sirojuddin dan mendapatkan banyak motivasi agar terus belajar dan memanfaatkan ilmu kaligrafi yang diperoleh dari para guru di PSKQ modern agar semakin berlimpah berkah.
PSKQ modern dan Assiry Art terus memberikan kontribusi positif dan terus ikut andil dalam menebarkan virus keindahan kaligrafi di manapun berada.

PROGRES KALIGRAFI MASJID BAYT QURAN TMII JAKARTA ASSIRY ART

PSKQ Modern, 31 Oktober 2018

Tampak progres pekerjaan Kaligrafi di dinding dan mihrab Masjid Bayt Quran TMII Jakarta Timur sudah 70 persen.
Beberapa team Assiry Art yang terdiri dari para Santri Senior PSKQ Modern sedang fokus menggores kaligrafi dan mengerjakan motif batik nusantara dengan kombinasi motif arabesque.
Assiry Art dan Pskq Modern Kudus Jateng terus menebarkan virus kaligrafi di manapun berada.


WORKSHOP KALIGRAFI & KUNJUNGAN DARI MAPK SOLO DI PSKQ MODERN.

PSKQ Modern, 29 Oktober 2018


Sekitar 70 orang Siswa/Siswi MAPK solo beserta Staf Guru yang ikut hadir dalam kunjungannya di Kampung Kaligrafi Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Modern.


Dalam kunjungan tersebut Ustaz Assiry selaku Pengasuh PSKQ modern menekankan pentingnya kaligrafi tidak hanya sebagai media lomba saja tetapi lebih dari itu kaligrafi bisa diolah menjadi ragam kreativitas yang bisa menumbuh kembangkan ekonomi kreatif. Ini yang masih belum tersentuh sama sekali.

Siswa /Siswi MAPK solo juga praktek membuat kaligrafi GRC yang dibimbing oleh Ustaz Ahmad Rifai juga diajak keliling Asrama oleh Ustaz Aan Sofyan melihat karya lukisan kaligrafi dan tezhip Mushaf goresan Santri PSKQ modern.
Semoga PSKQ modern terus membawa berkah dan manfaat, amiiin.

DEMO KALIGRAFI KALIMAT TAUHID BERSAMA SISWA/SISWI MAPK SOLO

Muhammad Assiry, 29 Oktober 2018


Gendeng, edan, ndeso bahkan apa saja julukan bagi saya itu tidak penting. Kita hidup bukan untuk gelar dan julukan, kita mengejar arti dalam hidup yang hanya sisa waktu ini. Entah jadi apapun dan profesi apapun kita, teruslah berkarya dan tinggalkanlah kelak bagi anak cucu sejarah dari catatan yang baik tentang diri kita. Betapa saya adalah salah satu orang yang sangat senang melukis kaligrafi dengan gaya saya sendiri. Saya lebih suka menyebutnya manhaj atau gaya ASU (Assiry Undaan). Untuk kategori lukisan semacam ini paling lama saya kerjakan hanya dalam waktu 10 sampai 15 menit. Sehari saya bisa menghasilkan lukisan kadang sampai 10 kanvas ukuran sedang 2 x 1,5 meter.

Melukis kaligrafi dengan tema tauhid perlu terus dikembangkan, karya kaligrafi kalimat tauhid menjadi hiasan dan mempercantik ruang selain itu bagi yang melihatnya pun hatinya bisa bergetar karena berdzikir mengagungkanNya. Jangan salah kaprah seperti tetangga sebelah yang menulis sablon kaligrafi kalimat tauhid di Topi, kutang, CD, Tshirt, bendera. Ini justru berefek kurang baik karena cenderung tidak memuliakan kalimat tauhid. Seperti banyak saya lihat pada foto dan aksi -aksi demo yang mempertontonkan bendera bertuliskan kalimat tauhid diinjak, dipantati, dipakai masuk toilet, dibuang dipinggir jalan dan berserakan. Masa bawa Tshirt bertuliskan kalimat tauhid tetapi masuk WC. Tuhan menjadi sangat rendah dan kotor. Secara hukum ini bisa jadi haram karena kalimat itu termasuk lafadz yang disucikan karena ada Ismu A'dzam yaitu lafaz Allah dari kalimat tauhid itu.

Dari pada salah kaprah dan terus mempergunjingkan bendera HTI yang diklaim sebagai bendera Rasul. saya mengajak Siswa/Siswi MAPK Solo untuk refresh dari panasnya suhu politik dan suasana terik siang yang menyengat dengan rekreasi ekspresi melukis kalimat tauhid di atas kanvas berukuran 1,5 x 1 meteran dengan spontan di halaman Asrama Putra Gedung Al Qalam Pskq Modern Kudus Jateng. Semua bisa menikmati dan fokus melihat kibasan kuas dan cipratan air beradu di udara dan menghentak di bentangan kanvas itu. Sesekali saya loncat sana dan sini juga menyipratkan kibasan kuas kepada para Siswa MAPK Solo yang disambut suara histeris karena kecipratan cat dan air.
Sudah kita ketahui bersama bahwa kalimat tauhid yang saya lukis ini sebenarnya merupakan mahkota dan landasan iman seseorang dan sebagai pintu utama masuknya nilai-nilai tauhid kedalam hati seseorang yang kemudian ia membenarkan apa yang wajib diimani dan membuktikannya dengan amal perbuatan yang nyata.

Kalimat tauhid ini mempunyai dua unsur pengertian penting, yang pertama yaitu berarti “menafikan”, yaitu mengingkari setiap unsur pribadi yang menyatakan hakikatnya sebagai tuhan selain Allah ‘Azza wajalla, dan yang kedua berarti “Mengitsbatkan” yaitu kalimat yang menetapkan tentang hakikat keTuhanan yang Esa yaitu Allah ‘Azza wajalla.
Pada kalimat Laa ilaaha illallah yang didahului dengan huruf Nafi “Laa” berarti meniadakan sesuatu, dan kemudian diikuti oleh huruf Istitsna’ “Illa” berarti mengecualikan yang tidak ada menjadi ada, yaitu Allah ‘Azza wajalla, Tuhan yang Mencipta dan Mengatur alam semesta ini.
Kita ada sejatinya adalah karena Ia ada. Keberadaan kita ini dikehendakiNya untuk mengabdi kepadanya dengan cara bersinergi dengan apapun yang diciptakannya. Mari terus menabur kebaikan di bumi dan semesta raya. Berbeda partai maupun ormas bolehlah, tetapi hendaklah tetap bersatu padu membangun negeri tercinta ini.

USTAZ ASSIRY MENJADI JURI MAPSI SEJATENG 2018

Sabtu, 27 Oktober 2018 








Ustaz Muhammad Assiry menjadi juri MAPSI tingkat Propinsi Jawa Tengah yang diselengggarakan di SMK 1 Demak. 

70 anak SMP baik Putra maupun Putri yang menjadi perwakilan Kabupaten masing -masing mengirimkan Pesertanya mengikuti Lomba Mata Pelajaran dan Seni Islam (MAPSI) tersebut.

Kategori Lomba Kaligrafi MAPSI tersebut menggunakan gaya Kaligrafi Dekorasi dengan aturan penggunaan pilihan ragam Khath yang berkaidah.

Tampak Ustaz Muhammad Assiry sedang berpose bersama Tim Peninjau dari Banten dan Jabar saat Lomba berlangsung. Mereka sengaja datang ingin Study Banding buar agar bisa juga melaksanakan kegiatan serupa di Banten dan Jabar. Mengingat kegiatan MAPSI ini hanya ada di Jateng.

Ustaz Assiry juga menegaskan dan mengharapkan kepada Dinas terkait untuk mengusulkan biar kegiatan MAPSI ini juga bisa diselenggarakan pada even tingkat nasional. Sejauh ini MTQ kaligrafi hanya fokus terhadap para penggiat kaligrafi yang sudah dewasa sedangkan kegiatan lomba kaligrafi bagi anak-anak SMP/sederajat nyaris terlupakan bahkan tidak diperhatikan.

Semoga dengan adanya Lomba MAPSI ini akan lahir kader-kader Kaligrafer profesional yang akan datang yang menjaga tradisi Seni Islam yang adiluhung.

WORKSHOP KALIGRAFI DI KANTOR DINAS ARSIP & PERPUSTAKAAN KUDUS

Muhammad Assiry, 26 Oktober 2018


Hari ini Kamis, 25 Oktober 2018 tampak Ustaz Heru Katinu selaku Ketua DIKLAT PSKQ Modern bertemu dengan Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kudus untuk membahas kerjasama Workshop Kaligrafi yang diselenggarakan pada tgl 5 Nopember 2018 di Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Kudus.
Kepala Dinas meminta saya untuk melakukan demo kaligrafi lafadz tauhid di kanvas ukuran 2,5 meter. 
Workshop ini bertujuan untuk menumbuh kembangkan dan memberdayakan budaya cinta terhadap baca tulis Al Quran. Jika lembaga Tilawatil Quran dan TPQ baik Iqra', Qiraati, Yanbua dan semacamnya pesat sekali berkembang di Kudus mustinya juga diimbangi dengan berkembangnya keterampilan dan penguasaan menulis Al Quran.

Karena sesungguhnya belajar menulis adalah bagian dari tradisi Islam yang sudah dilestarikan sejak lama. Rasulullah SAW sangat menyadari pentingnya kemampuan membaca dan menulis. Ketika Perang Badar usai, ada 70 orang Quraisy Makkah menjadi tawanan, masing-masing mereka diminta untuk mengajar 10 orang anak-anak dan orang dewasa Madinah dalam membaca dan menulis sebagai salah satu syarat pembebasan mereka. Akhirnya 700 orang terbebas dari buta huruf. Lalu, masing-masing mereka pun diminta menjadi guru bagi orang lain yang belum mampu membaca dan menulis. Begitulah cara Kanjeng Nabi Muhammad SAW 1433 tahun yang lalu memperhatikan pendidikan dan juga guru sebagai agen perubahan dan teladan utama untuk generasi emas di masa datang.
Saya meyakini betul seluruh elemen Masyarakat harus membudi dayakan kebiasaan membaca dan menulis apalagi Dinas Arsip dan Perpustakaan Kudus terus menerus menyuarakan agar kita menjadi generasi yang gemar membaca dan menulis apa saja juga kreatif dalam berkarya.
Salah satu faktor terpenting kejayaan pendidikan Rasulullah Muhammad SAW adalah karena Beliau menjadikan dirinya sebagai model dan teladan bagi umatnya. Rasulullah Muhammad SAW adalah Al Quran yang hidup (the living Quran). Beliau adalah pelaksana pertama semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya. Saat itu, sistem pendidikan Rasulullah SAW belum mengeluarkan gelar atau ijazah, namun nilai terbaik dan tertinggi dari murid-murid Beliau terletak pada tingkat ketaqwaan.
Implementasi nyata terletak pada akhlak dan amal shalih yang dilaksanakan oleh mereka. Proses pendidikan yang dikader oleh Rasulullah adalah menghasilkan para sahabat yang langsung beramal, berbuat dengan ilmu yang didapat karena Allah SWT bukan karena lainnya. Inilah yang sedemikian sulit dan langka jaman sekarang. Semua orang hsmpir mdngejar Ijazah dan tujuannya ujung-ujungnya Duit dan kekuasaan.

MAN PK SOLO MENGADAKAN WORKSHOP KALIGRAFI TERAPAN & KUNJUNGAN DI PSKQ MODERN

Muhammad Assiry, 24 Oktober 2018



Workshop kaligrafi terapan dengan praktek langsung kaligrafi dari berbagai media /bahan ternyata lebih efektif untuk mengembangkan motorik siswa. Kunjungan temen-temen MAN PK Solo pada hari Sabtu 27 Oktober 2018 diharapkan terus menginspirasi Sekolah-Sekolah yang lain bahwa Pendidikan tidak melulu harus di Kelas. Pendidikan juga tidak terbatas hanya soal nilai dan angka. Tetapi ndobol bareng, ngakak berjamaah dan barangkali berlumuran cat, kotor-kotoran karena praktek berkarya juga adalah pendidikan yang nyaris tidak diperhatikan. Kunjungan kali ini adalah Kunjungan ke 3 MAN PK Solo di Kampung Kaligrafi PSKQ Modern Kudus Jawa Tengah.

Kaligrafi terapan yang dikembangkan di Pskq Modern Kudus Jateng mencakup seluruh media bahan apa saja bahkan sampahpun atau kotoran tinjamu kalau mau kelak menjadi tidak terbuang sia-sia jika kreativitas terus dikembangkan dengan teknologi sehingga bisa dikelola menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan memilki cita rasa seni tinggi.

Di PSKQ Modern Kaligrafi tidak hanya dipelajari dari sudut perlombaan dan MTQ saja karena kaligrafi lebih luas dari MTQ atau sekadar ajang perlombaan semu.

Bibit dan benih baru akan terus lahir dan bermunculan menggebrak semerbak bunga bagi keindahan kaligrafi modern yang tak lekang oleh masa.

PSKQ Modern dan Assiry Art tidak hanya membuang virus "gendeng" dan "edan" di mana- mana biar kepekoan sirna dari dalam diri sendiri tetapi juga menghiasinya dengan keindahan ilahi melalui apa saja yang ada di bumi ini kita olah dan kreasikan menjadi sesuatu yang lebih tinggi nilainya.

Muhammad Assiry, 2018

SANTRI-SANTRI PSKQ MODERN MENGGONDOL REKOR JUARA KALIGRAFI DI MALANG 2018

PSKQ Modern,23 Oktober 2018



Dua Cabang Kaligrafi yang dilombakan yakni Cabang Naskhah dan Mushaf Pa/Pi. Santri PSKQ Modern menjadi rekor juaranya yaitu: Untuk golongan Kaligrafi naskhah Juara 1 atas nama Muhammad Arsyad PSKQ, Juara 2. Muhammad Rifki PSKQ dan Juara 3. Zulfani PSKQ.


Sedangkan untuk Cab. Mushaf juga disabet oleh Santri-Santri PSKQ Modern. Juara 1 diraih oleh Faizal Aristama PSKQ dan Juara 2 diraih oleh Zuhud Fathoni PSKQ.
Lomba ini terselenggara sebagai peringatan Hari Santri Nasional dan Hari jadi Kota Malang yang ke-1258. Penyelenggara kegiatan ini adalah PC JQH NU Kota Malang dan LPTQ Malang. Tampak dalam foto salah satu Juri Kaligrafi Ustaz Bambang Priyadi sedang memperhatikan dengan seksama 3 karya Santri PSKQ Modern yang menjuarai event lomba tersebut.

Semoga para Santri Pskq Modern Kudus Jateng terus menebarkan prestasi dan menabur keindahan kaligrafi yang semerbak mewangi rahmatan lilalamin. Kado terindah dari Santri -Santri PSKQ Modern di Hari Santri Nasional 2018 ini.


DEMO MELUKIS KALIGRAFI LIVE HARI SANTRI INDONESIA

PSKQ Modern, 22 Oktober 2018






15 RIBUAN PENGUNJUNG YANG ANTUSIAS DI LAPANGAN GUBUG PURWODADI.
BUTUH WAKTU 20 MENIT MENYELESAIKAN LUKISAN INI DI PANGGUNG.

Assiry Art dan Pskq Modern Kudus Jateng terus menebarkan virus kaligrafi dimanapun berada.


KETIKA LEMKA & PSKQ MODERN DILAHIRKAN PADA UMUR 28 TAHUN

Muhammad  Assiry, 22 Oktober 2018


Ustadz Assiry Muda Saat di LEMKA Sukabumi th. 2006 juara 1 Kaligrafi Dekorasi tingkat prop. Jabar dan mendapatkan bonus haji yang pertama dari Wali Kota Sukabumi.

Tahun 1985, LEMKA lahir di IAIN Jakarta dan Pesantren Kaligrafi Alqur'an Lemka di Sukabumi 13 tahun sesudahnya, 1998. LEMKA di lahirkan Ayahanda KH.Didin Sirojuddin saat beliau berumur 28 tahun.
Sedangkan PSKQ Modern saya dirikan diumur saya yang ke 28 pada tahun 2006 dan saya resmikan berbarengan dengan kelahiran putri saya Divani Bilqyz Assiry pada 17 Januari 2007. Pada th. 2002 saya berhasil meraih juara 1 pertama kali tingkat ASEAN di Brunae Darussalam dan mengkader ratusan kaligrafer di sekitar kudus dan sekitarnya dengan mendirikan KUASS (Komunitas Seni Kudus).
Jadi sebelum mendirikan PSKQ Modern saya bergulat dengan banyak kegiatan pelatihan Kaligrafi bersama kawan-kawan kaligrafer di Kudus seperti Ustaz H.Purwanto, Ustaz turmudzi, Ustaz H.Nur Syukran dll.

Inilah persamaan LEMKA dan PSKQ Modern yang tidak diketahui oleh banyak orang. LEMKA dan PSKQ Modern Lahir di umur ke 28 dari masing -masing pendirinya. Saya meyakini betul bahwa tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Tentu semuanya adalah atas perkenan Allah semata. KH.Didin Sirojuddin adalah sosok yang cerdas, tenang, sopan dan kreatif sedangkan saya adalah sosok yang edan, ndobol, ngacengan dan ndeso.
Sungguh sangat menarik. Beliau terus berkiprah mengembangkan kaligrafi dan merumuskan hampir seluruh aturan per MTQan di Indonesia, meskipun tidak semuanya lancar dan harus terseok-seok. Tidak semua usulan-usulan beliau yang berkenaan dengan aturan MTQ dikabulkan. Tetapi bukan KH.Didin Sirojuddin jika melempem dan menyerah begitu saja. Contoh golongan MTQ kaligrafi kategori putri berkali-kali diusulkan baru diterima di MTQ Nas XVII/1994 di Pekanbaru, Riau.
Pun juga golongan kaligrafi kontemporer yang banyak menerima penolakan dari belbagai daerah dan Dewan Hakim. Kaligrafi kontemporer dianggap merusak tatanan kaidah baku kaligrafi yang sudah mu'tabar. Ini seakan -akan sengaja mengacak-acak qawaaid al khath al araby. Namun, akhirnya, Golongan Kaligrafi Kontemporer ini diterima dan masuk MTQ Nas XXV/2014 di Batam, Kepri, setelah melewati 12 tahun perjalanan yang berdarah-darah.
Bahkan KH.Didin sengaja ingin memasukkan gaya Kaligrafi Digital melengkapi 4 golongan MKQ yang sudah ada. "Ini sangat penting untuk mengikuti perkembangan zaman" Begitu ungkapnya. Meskipun juga banyak yang tidak sepakat tetapi tetap beliau perjuangkan hingga titik darah penghabisan dengan memasukkan pada MTQ Nas XXVIII/2020 di Padang-Sumbar yang akan datang.
Jika Ayahanda dan juga guru saya KH.Didin Sirojuddin dengan LEMKAnya menggebrak melalui kaligrafi jalur MTQ sedangkan saya sendiri mengambil jalur yang berbeda. Saya lebih tertarik mengembangkan kaligrafi terapan dan enterpreneur. Dengan menjadikan PSKQ Modern sebagai perkampungan kaligrafi yang mengupayakan pemberdayaan ekonomi kreatif ummat. Mengolah berbagai media yang ada seperti kuningan, logam, grc, tembaga, emas, kaca, acrylic bahkan sampah sekalipun y
agar bisa bernilai ekonomis dan memilki cita rasa seni yang tinggi.
Ustadz KH. Didin Sirajuddin Muda


Karena bagi saya kedepan kaligrafi bukan lagi sekedar ajang perlombaan dan MTQ semata tetapi bisa menjadi salah satu pilihan profesi yang menjanjikan kelayakan dan kesejahteraan. Bagi yang juara MTQ Kaligrafi mungkin bisa menikmati ratusan juta hadiah dan bonus menggiurkan tetapi bagi yang tidak pernah menang masak mereka dibuang kelaut. Tentu mereka juga butuh sejahtera dan tidak hsnya menjadi penonton bagi kesuksesan para Mania dan jawara MTQ Kaligrafi. Inilah salah satu yang saya lakukan dengan terus memberikan loka karya, workshop kaligrafi dan pelatihan di Kampus-kampus, di Sekolah, Pesantren dan lainnya. 
500-an orang bahkan lebih ikut terlibat langsung dalam proses pergerakan ekonomi di Kampung Kaligrafi PSKQ Modern dan Assiry Art sebagai gerbong kesenian atau rumah bersama melalui online dan offline untuk terus berkiprah dan berkarya melalui kaligrafi. 
Museum Kaligrafi mushaf akbar indonesia pun akan saya dirikan untuk menampung Mushaf ukuran jumbo 3x2 meter yang sudah mulai saya kerjakan halaman demi halaman dengan bahan kanvas. Tentu kelak mushaf ini menjadi perbendaharaan kekayaan seni kaligrafi dan ragam hias batik nusantara karena ornamen yang saya buat pada mushaf akbar indonesia tersebut menggunakan motif batik dengan corak/ ragam nusantara.

Soal berhasil atau tidaknya itu tidak penting. Soal besar atau bahkan hancurnya pun ora pathe'en. Tuhan hanya memerintahkan saya untuk terus berjuang. Karena hanya orang -orang yang mau berjuanglah yang membawa keberhasilan. "Laisannajaha illa biijtihad". Bukankah tiada kesuksesan tanpa adanya perjuangan yang terus menerus. Guru saya KH.Didin Sirojuddin terus menasehati saya saat masih mondok dan khidmah di LEMKA Sukabumi Jawa Barat (Th.2000-2006) " man jadda wajada", Siapapun saja yang terus berupaya dengan sungguh-sungguh niscaya ia akan menemukan dan menuai hasilnya.
Semoga saya yang gombal mukiyo ini bahkan yang Asu ( Assiry Undaan) ini, bisa meneladani beliau yang tidak pernah mengenal kata lelah dan ogah dalam kamus hidupnya. Terus bergerak tanpa heti. Hanya ikan yang mati yang mengikuti dan terbawa arus. Beliau terus melaju bahkan diusianya yang sudah 61 Th. Semoga panjang umur Ayahanda KH.Didin Sirojuddin teruslah doakan kami bisa terus meneladani langkahmu yang terus menuai keberkahan dan kemanfaatan kepada siapapun.
APose bersama dua Guru yang paling mempengaruhi kaligrafi saya Ustaz H.Isep Misbah M.A dan Dr.KH.Didin sirojuddin saat menjadi juri Kaligrafi bersama tingkat nasional di Bayt Al Quran TMII Jakarta 2015.dd caption



TINDAK LANJUT PENGERJAAN MUSHAF AKBAR INDONESIA HINGGA 30 JUZ

PSKQ Modern, 22 Oktober 2018



Hari ini Minggu, 21 Oktober 2018 berkesempatan bertemu dengan KH.Saifuddin 
di Bayt Al Quran dalam rangka persiapan renovasi ruang interior Masjid Bayt Al Quran.

Tak dinyana saya mendapat hadiah Wakaf Mushaf Al Quran Istiqlal 30 Juz untuk Pskq Modern Kudus Jateng dari KH.Saifudin Elmi. Mushaf tersebut bercorak motif Nusantara sangat tepat untuk tambahan referensi pembuatan Mushaf Akbar Indonesia yang akan saya lanjutkan bersama Santri-Santri PSKQ Modern secara swadaya baik dana maupun bahan materialnya dll.
Bagi yang ingin berpartisipasi membantu pendanaan kami tidak akan menolaknya dan sangat berterima kasih. Semoga gerakan peduli Cinta Mushaf Al Quran bercorak motif nusantara ini memberi dampak yang positif bagi Indonesia untuk Peradaban Seni Budaya bagi Dunia yang adiluhung.
Semoga Allah memberikan tempat atau semacam rumah yang layak bagi Mushaf Akbar Indonesia ini jika telah selesai dikerjakan sehingga menjadi wisata edukasi dan religi bagi generasi selanjutnya dan siapa saja.

Semoga Bermanfaat dan berkah dan dimudahkan Allah dalam pengerjaan dan pembuatan Mushaf akbar Indonesia berbahan kanvas dengan ukuran 3 x 2 meter ini hingga selesai 30 Juz. Amiiin ya Rabb Al Alamiin..

POTONGAN KHATH TSULUST USMAN OCZAY TURKI

PSKQ Modern, 20 Oktober 2018
































Top