Bersama KH. Ansor dari Cilacap memberi materi dasar batik kontemporer.
Dalam kesempatan itu juga Beberapa pengurus inti Pencinta Kaligrafi
Kiyai Midhan Anis Cilacap, Mas Nur Muhammad Amin Solo, Mas Nugroho
Jogya, KH. Mukhlisin Semarang, Gus Ali Ridho Demak, Husein Sujana Jogya,
H. Purwanto Zain Kudus dan banyak lainnya ikut hadir dan mengisi
Workshop Kaligrafi.
Sedangkan pameran kaligrafi internasional
diikuti sekirar 100 peserta baik Santri PSKQ modern, Kaligrafer Nasional
dan beberapa dari Kaligrafer Internasional dari Turki dan Baghdad.
Dalam kesempatan tersebut Ustaz
Muhammad Assiry
menggelar Doa bersama dan demo kaligrafi sambil menutup mata untuk
keselamatan dan keamanan bangsa menjelang PILEG dan PILPRES.
Kemudian
Beliau menggoreskan doa yang ditorehkan di kanvas besar ukuran 2,5 m x
1,5 m dengan lafadz doa yang dinukil dari Al Quran Al Karim "Rabbij'al
hadza al balada aminan wajnubni wabaniyya an na'buda al ashnam" (QS.
ibrahim :35).
Aksi Ustaz Assiry melukis dengan menutup mata
adalah sebagai simbol bahwa Indonesia saat ini sedang dalam kegelapan.
Tidak bisa dan susah membedakan bagaimana bertindak dan melangkah menuju
gerakan perubahan namun tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Tidak sedikit diaantara kita yang karena berbeda partai dan pilihan
Capres saja tetangga jadi tidak akur, saudara menjadi bertikai, bahkan
mayat yang sudah dikuburpun harus dipersoalkan dan dipindahkan hanya
karena tidak sama calon presidennya. Begitu buramnya nurani dan
kejernihan hati kita hanya karena fanatik yang membutakan.
Meskipun hujan terus mengguyur Kudus dan sekitarnya namun tidak
menghalami keseruan acara tersebut yang dibuka oleh Kepala Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kudus.
Semoga PSKQ modern terus istiqamah
dalam berdakwah bil qalam dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Al Quran
ke dalam sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.