PSKQ Modern, 2 Januari 2019
Perbedaan yang mendasar dalam pengembangan seni kaligrafi adalah soal
kreatifitas seniman di dalam memvisualisasikan bentuk karya ciptanya.
Bisa pada teknik pengolahan juga bahan yang digunakan. Intinya adalah
daya cipta dalam pengolahan kaligrafi betul-betul dimaksimalkan.
Adalah Ustaz Assiry yang populer dengan mengolah dan mengembangkan
konsep kaligrafi terapan yang selama ini masih belum tersentuh. Hal ini
karena rata-rata Kaligrafer di Indonesia masih sibuk pada perhelatan MTQ
atau perlombaan. Sedangkan kebutuhan pasar sangat tergantung dari
pengembangan kreatifitas baru para kaligrafer. Padahal jika dilihat dari
segi Fungsinya, kaligrafi tidak hanya sebagai seni murni (fine art)
tetapi yang justru sangat diminati justru adalah seni kaligrafi terapan
ini (applied art).
Kaligrafi terapan merupakan salah satu jenis
karya seni rupa yang menekankan keindahan yang terdapat pada
bentuk-bentuk huruf yang telah dimodifikasi atau digayakan sehingga
mempunyai nilai estetika yang bisa diolah ke dalam berbagai bahan
/media.
Dalam perkembangannya kaligrafi terapan menggunakan
berbagai gaya Kaligrafi, antara lain; Kaligrafi Tradisional, Kaligrafi
Klasik, Kaligrafi Modern, Kaligrafi Ekspresif, kaligrafi figuratif,
Kaligrafi Kontemporer, abstrak dan banyak jenis lainnya. Semua jenis
kaligrafi tersebut mempunyai kelebihan dan keunikan tersendiri
tergantung kreasi kaligrafer yang mengolahnya.
Sebenarnya
kaligrafi tidak hanya berlaku untuk bentuk atau jenis huruf Arab
(Hijaiyyah) saja, tetapi dapat juga berlaku untuk jenis-jenis huruf yang
lain. Sehingga kata kaligrafi berlaku untuk umum, keindahan hurufnya
bersifat umum, universal dan global.
Kaligrafi tidak hanya untuk
mengungkapkan secara visual ayat atau surat-surat yang ada di Al Quran
dan Al Hadits saja, tetapi juga bisa untuk mengungkapkan kalimat-kalimat
sastra yang berbentuk huruf Latin, huruf China, huruf Jepang, huruf
India, huruf Sansekerta maupun huruf Jawa.
Pengertian masyarakat umum
memang mempunyai pandangan dan pengertian yang kurang tepat, yang
mengartikan bahwa kaligrafi adalah modifikasi keindahan pada
bentuk-bentuk huruf Arab saja. Berbagai gaya dan bentuk ragam penulisan
huruf tersebut Ustaz Assiry menyebutnya sebagai "seni aksara".
Walaupun tidak bisa dipungkiri lagi karena yang berkembang pesat di
wilayah kita (Indonesia) adalah banyaknya kreasi-kreasi kaligrafi yang
ada merupakan bentuk keindahan huruf Arab. Hal ini memang sangat erat
kaitannya dengan mayoritas seniman kaligrafi yang ada di Indonesia
kebanyakan hanya mengembangkan kaligrafi Islam yang tidak lepas dari
aksara arab.
Penikmat kaligrafi di Indonesia juga kebanyakan
kaum muslimin, sehingga ini juga berpengaruh terhadap olah kreasi
seniman yang cenderung menciptakan kreasi kaligrafi disesuaikan dengan
keadaan tersebut.
Berbagai bahan -bahan yang sering diolah oleh
Ustaz Assiry menjadi karya-karya kaligrafi yang unik diantaranya bisa
dari bahan kuningan, tembaga, perak, perunggu, plat besi, alumunium,
fiber glass, kayu, dll.
Melalui Workshop Kampung Kaligrafi
Assiry Art dan PSKQ Modern Ustaz Assiry terus mensinergikan kaligrafi
melebur bersama masyarakat dengan menebarkan manfaat dan keindahannya
kepada siapapun dengan mengadakan kegiatan rutin bulanan ngaji kaligrafi
atau Workshop Kaligrafi keliling daerah dari Sekolah, Kamus dan
Instansi Pemerintahan.
Semoga bermanfaat.
No comments: