PSKQ Modern, 2 Januari 2019
Muhammad Assiry, 2018
Demo Kaligrafi dengan menutup mata sudah menjadi sesuatu yang wajib setiap saya mengisi acara Workshop Kaligrafi atau Ngaji Kaligrafi rutin maupun karena undangan dari beberapa Kampus di berbagai daerah yang kian memadati kesibukanku.
Saya merasa
bahagia yang sangat dalam karena bisa berkolaborasi melukis kaligrafi
bersama dengan Seniman besar dan Pelukis Senior yang juga adalah guru
saya tak lain adalah Syeikh Suhadi dengan waktu 3 menit. Bagi saya
karya-karyanya spektakuler, penuh kejutan, liar, nakal dan kadang
mengandung tema humor kelas tinggi yang jika boleh saya istilahkan maqam
berkeseniannya sudah pada tataran "a'la 'illiyyin" artinya karena tidak
bisa dicerna dan ditangkap oleh nalar biasa.
Saya merasa memasuki ruang yang besar dan meneduhkan bathin ketika menikmati hasil goresan mapun sapuan kuas Syeikh Suhadi. Ada semacam rasa damai bahkan lebih nikmat jika dibandingkan dengan saat ejakulasi. Bahkan jujur, saya tidak bisa membayangkan kenikmatan semacam itu belum pernah saya rasakan sebelumnya.
Beliau itu sejatinya tidak melukis atau menggores dengan kuas melainkan ia menjelma menjadi lukisannya sendiri. Ada Allah di setiap lukisannya yang indah itu. Ia melebur menjadi satu "wahdah alwujud" dalam karyanya yang apik itu.
Semoga saya bisa kecipratan berkah dan ilmunya yang terus berdesir seperti udara yang terus dihirup oleh jutaan manusia. Memberikan peran penting dalam puspa ragam kekayaan seni budaya yang harus terus digenggam, biar kelak para penerus bangsa ini juga bisa belajar atas karya-karyanya yang memberi makna yang dalam.
Kudus, 30 Desember 2018
___________________
Ilustrasi:
-Saya berpose bersama Syeikh Suhadi Seniman besar Cilacap setelah demo Kaligrafi di Rumah budaya Adiraja Cilacap Jateng yang menghasilkan lukisan kaligrafi abstrak mutlak dengan Judul "Allahuakbar".
- Tampak salah satu karyanya yang khas dan sangat unik dan menggelitik dengan tema "Tidur Ngaceng".
Saya merasa memasuki ruang yang besar dan meneduhkan bathin ketika menikmati hasil goresan mapun sapuan kuas Syeikh Suhadi. Ada semacam rasa damai bahkan lebih nikmat jika dibandingkan dengan saat ejakulasi. Bahkan jujur, saya tidak bisa membayangkan kenikmatan semacam itu belum pernah saya rasakan sebelumnya.
Beliau itu sejatinya tidak melukis atau menggores dengan kuas melainkan ia menjelma menjadi lukisannya sendiri. Ada Allah di setiap lukisannya yang indah itu. Ia melebur menjadi satu "wahdah alwujud" dalam karyanya yang apik itu.
Semoga saya bisa kecipratan berkah dan ilmunya yang terus berdesir seperti udara yang terus dihirup oleh jutaan manusia. Memberikan peran penting dalam puspa ragam kekayaan seni budaya yang harus terus digenggam, biar kelak para penerus bangsa ini juga bisa belajar atas karya-karyanya yang memberi makna yang dalam.
Kudus, 30 Desember 2018
___________________
Ilustrasi:
-Saya berpose bersama Syeikh Suhadi Seniman besar Cilacap setelah demo Kaligrafi di Rumah budaya Adiraja Cilacap Jateng yang menghasilkan lukisan kaligrafi abstrak mutlak dengan Judul "Allahuakbar".
- Tampak salah satu karyanya yang khas dan sangat unik dan menggelitik dengan tema "Tidur Ngaceng".
No comments: