Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

Seni menulis kaligrafi arab merupakan salah satu dari banyaknya jenis karya seni rupa di dunia ini yang menonjolkan keindahan pada setiap garis dan bentuk-bentuk hurufnya. Banyak orang yang mengaguminya, terutama sebagian besar orang-orang Islam.  

Pengertian Kaligrafi Islam Adalah 

Kaligrafi adalah sebuah tulisan berbahasa arab yang ditulis dengan indah, susunan variasi dari khat(garis garis bentuk pada tulisan arab)yang terlahir dari para khathat(para pembuat kaligrafi) dahulu kala untuk membentuk sebuah seni indah dari tulisan arab. 

 Macam-macam Khat Kaligrafi Islam Arab 

Sebelum lanjut untuk membuat kaligrafi arab, alangkah baiknya jika kita belajar untuk mengetahui khat atau bentuk dasar huruf beserta fungsi dari tulisan arab. Misalnya untuk kaligrafi pada isi sebuah surat, bentuknya akan berbeda dari kaligrafi sampul yang biasanya menjadi hiasan. Karena memang dalam membuat kaligrafi, harus sesuai dengan dasar-dasar dan tetap pada kaidah pembuatan. Berikut adalah macam-macam khat kaligrafi yang bisa kalian ketahui diantaranya :  
Kaligrafi Khat Naskhi 
Khat Naskhi merupakan tulisan yang paling sering dipakai di dalam penulisan bahasa arab karena bentuknya yang sangat mudah untuk dibaca dan dibuat. Biasanya akan kalian temukan pada penulisan sebuah buku dan juga kaligrafi. Berikut ini pembelajaran khat naskhi bersama Ustadz Muhammad Assiry bersama santri Pesantren Seni Kaligrafi Quran yang dapat anda saksikan di kanal youtube akun milik ustadz Muhammad Assiry.


 
Pembelajaran Khat Naskhi dalam Bahasa Arab Dasar 

1. Kedudukan Khat Arab dalam Pembelajaran Bahasa Arab Pembelajaran khat Arab merupakan bagian dari pembelajaran keterampilan menulis dalam bahasa Arab. Keterampilan menulis disamping sarana untuk mengekspresikan keinginan, juga merupakan sarana untuk melestarikan berbagai hasil pemikiran dan perasaan. Keterampilan menulis merupakan salah satu keunggulan akal pikir manusia, serta budaya manusia sehingga wajar para antropologi berargumen, ketika manusia mampu menulis, maka berarti dia telah memulai sejarahnya. Berkenaan dengan pengajaran bahasa Arab, menulis berarti mengandung dua keterampilan sekaligus, keterampilan mekanik yang bersifat fisik, dan keterampilan psikis yang bersifat non fisik yakni dinamika berpikir. Keterampilan yang pertama adalah bagaimana menulis rumus-rumus bahasa, yang berupa huruf-huruf, kata, kalimat serta kesesuaian antar unsur dalam paragraf. Sedang keterampilan yang kedua berkenaan dengan proses berpikir, bagaimana mengungkapkan perasaan, maksud, keinginan dalam bahasa tertulis secara benar. Adapun keterampilan menulis dalam pengajaran bahasa Arab lebih menekankan pada empat aspek yaitu: Penulisan abjad Arab, Penulisan kalimat Arab dengan benar, Menyusun jumlah berbahasa Arab yang dapat dipahami oleh pembaca, dan Menyusun jumlah dalam paragraf berbahasa Arab dengan benar jelas. Berdasar keterampilan menulis dan aspek pengajarannya di atas, maka keterampilan menulis dapat diklasifikasikan menjadi empat macam yaitu imla’, khath, ta’bir, dan insya’. Keterampilan menulis sangat penting dalam pengajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing. Dengan menguasai keterampilan menulis, diharapkan siswa tidak hanya dapat menulis teksteks berbahasa Arab, tetapi juga dapat mengungkapkan segala keinginan, kemauannya dengan bahasa Arab yang benar. Jadi keterampilan menulis dapat mendukung terwujudnya siswa dengan empat kemampuan kebahasaan yang handal. Dalam pembelajaran khat ada beberapa kaidah menulis dan menyusun yang harus diketahui oleh guru dan siswa. Berkenaan dengan anatomi huruf Arab Ibnu Muqlah juga telah merumuskan beberapa kriteria tulisan yang dianggap baik dan pas, diantaranya: taufiyah (tepat),yakni setiap huruf mendapat usapan sesuai dengan bagiannya(lengkungan, kejuran, dan bengkokan); itma>m (tuntas), yakni setiap huruf harus diberi ukuran yang utuh (panjang, pendek, dan tipis tebal);ikma>l (sempurna), yakni setiap usapan garis harus sesuai dengan keelokan bentuk yang wajar (tegak, terlentang, memutar, dan melengkung); isyba>’ (padat), yakni setiap usapan garis harus mendapat sentuhan pas dari mata pena sehingga terbentuk suatu keserasian; irsa>l (lancar), yakni menggoreskan kalam secara cepat, tepat, tidak tersandung atau tertahan, tidak mogok, dan bahkan tidak sampai membuat getaran tangan yang berakibat goresan yang kasar. Tidak sekadar itu, dalam hal tata letak atau susunan (h}usn alwad}’i) Ibnu Muqlah merumuskan pada empat kriteria bagus diantaranya; tars}i>f (rapat teratur), yaitu ketepatan sambungan antar huruf; ta’li>f (tersusun), yaitu menghimpun setiap huruf yang terpisah (tunggal) dalam bentuk yang wajar namun indah; tast}I>r (selaras, beres), yakni menghubungkan suatu kata dengan lainnya sehingga membentuk garis yang selaras letaknya sehingga membentuk mistar (penggaris); tans}i>l (pedang atau lembing), maksudnya meletakkan sapuan-sapuan garis memanjang yang indah pada huruf-huruf sambung. 
2. Tujuan Pembelajaran Khat Naskhi Tujuan diberikannya pelajaran kaligrafi Arab khat Naskhi adalah agar anak mampu menulis huruf tunggal dan bersambung dengan baik, serta mampu mngekspresikan pada kaligrafi dalam aspek kreativitas mewarnai. Kemampuan dalam belajar kaligrafi ini berorientasi pada penyaluran perasaan estetis dan berkesenian melalui pengalaman berekspresi baik tulisan maupun bentuk kreatifitas seni kaligrafi disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Kemampuan tersebut secara terperinci meliputi: a. Memahami cara pembentukan huruf Hijaiyyah baik di awal,tengah dan akhir dengan jenis khat Naskhi (penulisan naskah)serta pengenalan jenis khat lain yang disesuaikan dengan jenjangnya. b. Memahami dan menulis kata bahasa Arab, Mahfuzhat, ayat Al-Qur’an dan Hadits. c. Memahami penyusunan huruf Hijaiyyah menjadi bentuk karya seni tulis indah disesuaikan dengan jenjangnya. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengajarkan Al-Hija’ dan Al-Khath, diantaranya adalah: a. Jangan mudah memberikan penilaian tulisan jelek pada anak didik. Tapi katakan tulisanmu akan lebih bagus bila begini. b. Ciptakan suasana menyenangkan dalam ruangan agar dalam menulis khath lebih bagus. c. Siapkan peralatan yang harus diperhatikan mulai dari pena,tempat duduk, kertas, maupun tinta. 
3. Metode Pembelajaran Khat Naskhi Pembelajaran khat atau kaligrafi pada umumnya hanya menerapkan pembahasan praktik menulis kaligrafi dengan menggunakan buku kaligrafi tertentu. Adapun perangkat seperti kurikulum maupun silabus pelajarannya masih jarang dimiliki olehsekolah ataupun lembaga pendidikan yang mengajarkan bahasa Arab.Pembelajaran kaligrafi berorientasi pada pengkajian bentuk-bentuk huruf, proses pembinaannya, manajemen penyusunan dalam kata dan kalimat, dan penjelasan teknis pelaksanaannya. Adapun langkah-langkah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran khat sebagai pelajaran tersendiri: Pertama: Pendahuluan. Yang dimaksud adalah menulis ungkapan di papan tulis, kemudian di baca, diuraikan artinya dan dijelaskan kandungan pikiran, isi kisah atau peristiwanya yang menarik sekitar tema pelajaran. Kedua: Orientasi yaitu memaparkan tema pelajaran, pemilahan huruf-huruf dan menerangkan bagian-bagiannya. Kemudian mengarahkan perhatian kepada sarana dengan praktek pemecahan, perbandingan, dan pengawasannya secara cermat. Ketiga: Latihan. Adapun Yang dilakukan adalah menyampaikan beberapa pertanyaan umum sekitar masalah yang sudah diarahkan untuk memperkukuh pemahaman tema, dan dalam waktu bersamaan mengkonsolidasikannya dalam ingatan. Tugas ini diselesaikan tidak lebih dari 10 menit pelajaran. Setelah itu murid mengerjakan latihan, sementara guru berkeliling diantara mereka, sambil menarik perhatian murid kepada kesalahan-kesalaan umum di papan tulis. Tahap keempat: Koreksi. Guru mengoreksi tulisan setiap murid dan membetulkan tugas yang lalu. Usai koreksi, murid menulis ulang dan guru membeikan pegarahan sekali lagi, kemudian memberi mereka petunjuk pelajaran berikutnya sebelum meninggalkan pelajaran.

Sungguh Menarik Belajar Kaligrafi di Era Digital Sekarang ini


Kaligrafi lafadz Allah merupakan hasil dari pemikiran desainer tentang Keagunngan dan Keindahan, yang hanya dimiliki Allah SWT. Semua konsep itu bersatu hingga membentuk seni kaligrafi yang indah.

Kaligrafi atau khath, dilukiskan sebagai kecantikan rasa, penasehat pikiran, senjata pengetahuan, penyimpan rahasia dan berbagai masalah kehidupan. Oleh sebagian ulama disebutkan “khat itu ibarat ruh di dalam tubuh manusia”.

Dari keunikan dan juga keragaman dari seni khaligrafi, maka seni khaligrafi seperti ini terbagi dalam menjadi beberapa jenis seperti di antaranya sebagai berikut ini:

Khat naski

Khat khufii

Khat tsuluts

Khat diwani

Khat farisi atau ta’liq

Khat riq’ah

Di dalam era digital sekarang ini kalian para kaum milenial dapat belajar seni kaligrafi di manapun dan kapanpun. Kalian juga bias belajar secara online melalui video youtube menarik di channel Muhammad Assiry ya guys. Pasti pada penasaran kan ? Cek aja langsung video selengkapnya !!!!


#gambarkaligrafiarab #lukisankaligrafi #contohkaligrafibismillah #kaligrafiarab #kaligrafiayatkursi #kaligrafiallah #kaligrafiasmaulhusna #calligraphy

Top