Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

QURAN DIKAITKAN DENGAN KALIGRAFI ABD ALLAH AL-SAYRAFI

Muhammad Assiry , 31 Maret 2018


Quran ini dikaitkan dengan kaligrafi Abd Allah al-Sayrafi. Ini mungkin berasal dari Irak dan merupakan periode Il-Khanid, paruh pertama abad ke-14. (Museum Turki dan Seni Islam Istanbul).
Meskipun setiap salinan Al-Quran memiliki teks yang sama, teknik penguasaan dan keterampilan para seniman yang menuliskan teksnya menjadikan Al-Quran karya seni yang unik."

MENEBAR VIRUS KALIGRAFI DI MADURA SEKALIAN ZIARAH MAKAM MBAH KHOLIL BANGKALAN

Assiry art , 31 Maret 2018











Perjalanan spiritual kali ini bukan hanya dalam rangka menebar virus keindahan kaligrafi di Madura tapi sungkem dan berkunjung atau ziarah ke Makam Guru Besar Para Ulama Nusantara. Dua muridnya yang hebat diantaranya adalah Syeikh Hasyim As'ari Pendiri NU dan Syeikh Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyyah.
Perjalanan yang bertabur spiritual dalam rangka menebarkan virus kaligrafi di seluruh penjuru nusantara.

TOPENG AGAMA

PSKQ TV Chanel , 29 Maret 2018


KUNCI SUKSES SANTRI PSKQ MODERN

Muhammad Assiry, 31 Maret 2018


Rahasia dan kunci Santri santri PSKQ Modern terus berprestasi baik pada event nasional maupun internasional adalah karena mereka saya tanamkan kekuatan cinta kepada orang tuanya.
Ternyata ini berpengaruh besar sekali. Saya sering berkata kepada mereka,
"Wahai para Santri PSKQ Modern anda jauh- jauh datang dari berbagai daerah dan propinsi di Indonesia ke PSKQ Modern untuk sukses bukan?
Jika anda gunakan waktumu untuk tidur dan bermalas - malasan itu sama saja anda telah membunuh orang tuamu secara perlahan.
Mereka di rumah membanting tulang memeras keringat dan darah untuk anda.
Bagaimanapun orang tua berharap agar anaknya pulang membawa segudang prestasi dan kesuksesan jika tidak, itu artinya anda membawa tai dan kotoran lalu melemparkannya ke muka mereka, Belajarlah memiliki rasa malu jika belum bisa membuat mereka bangga padamu".

SANTRI PSKQ JUARA 1 KALIGRAFI PROP. JATENG UIN WALISONGO SEMARANG

PSKQ Modern, 30 Maret 2018



Alhamdulillah Ma'ruf SAntri PSKQ modern angkatan 2017 dari Sulawesi Tengah berhasil meraih juara 1 Lomba kaligrafi Hiasan Mushaf tingkat Provinsi jawa tengah dalam rangka milad UKM JQH el fasya ke 24.

Hasil-hasil karyanya di koreksi oleh dua dewan juri yakni ust Muhammad Assiry (Pengasuh Pesantren seni kaligrafi al qur'an Kudus ) dan ust. H. Purwanto Zain. Pengoreksiannya terbuka untuk umum dan di video untukdishare secara umum juga, para panitia, peserta, dan pengunjung bisa langsung menyaksikannya. Jadi mereka bisa mengetahui karya yang layak menjadi juara1,2,3, harapan 1, dan harapan 2 dengan berbagai pertimbangan Dewan Juri.

Inilah daftar Peserta yang masuk 5 besar sebagai juaranya:
1.Juara 1 diraih oleh Ma'ruf (SANTRI PSKQ KUDUS)
2.Juara 2 dirain oleh MUH. ZAINAL ANWAR ( JEPARA )
3.Juara 3 dirail oleh Anifatuz Zahroh ( kader binaan PSKQ dari PATI )
4.Harapan 1 diraih oleh Muh Michel Thoyyib ( KUDUS )
5.Harapan 2 diraih oleh Durrotul Hikmah ( MA NU BANAT KUDUS)




KARYA 10 BESAR LOMBA KALIGRAFI MUSHAF DI UIN WALISONGO SEMARANG

Semarang, 29 Maret 2018











TEKNOLOGI DIGITAL YANG SANGAT TERBANTU DALAM PERSOALAN TULIS MENULIS

Muhammad assiry art , 29 Maret 2018



Di era teknologi digital kita sangat terbantu dalam persoalan tulis menulis
Sangat cepat dan praktis Tetapi tanpa disadari telah mematikan kreatifitas jari- jari tangan kita untuk melahirkan goresan- goresan tulisan yang indah.
Kita dikendalikan dengan cara yang serba instan dan serba tiba-tiba. Kesabaran, ketelitian, kewaspadaan, pengaturan ruang, dan keakuratan, pelan-pelan mulai luntur.
Selain itu, kita juga akan semakin jauh dari filosofi aksara yang kita gores. kita tidak lagi menyadari, misalnya, bahwa huruf alif adalah simbol konsistensi, keteguhan bertauhid, dan kelurusan iman. Huruf ba' adalah kesadaran untuk menjadi penampung, pemangku, atau perahu bagi siapa saja yang ingin kembali pada Yang Maha Sejati.

KEDAULATAN BANGSA INDONESIA

PSKQ TV Chanel , 29 Maret 2018




Bangsa indonesia adalah bangsa yg besar dan berdaulat. Faktanya kedaulatannya dipertanyakan kedaulatannya. Tanah airnya tinggal tanah Sedang airnya sudah milik Perancis Kebun tehnya tinggal kebun Lahan tebunya tinggal lahan Gulanya milik malaysia, Tehnya Inggris yang punya Kandang sapinya tinggal kandang Tapi sapinya milik Selandia, susunya diperah Swiss dan Belanda. Sawahnya tinggal sawah Lumbung padinya tinggal lumbung karena Padinya milik Vietnam Berasnya milik Thailand. Tembakau memang milik Indonesia Cengkehnya dari kebun Indonesia tapi pabriknya milik Amerika Sabun, pasta gigi Inggris yang punya, toko toko milik Prancis dan Malaysia,Alat komunikasi punya Qatar dan Singapura, Mesin dan perabotan rumah tangga dikuasai Jepang, Korea dan Cina

DIGITAL VS TULISAN TANGAN

PSKQ TV Chanel , 29 Maret 2018




SENI KALIGRAFI LEBIH TINGGI NILAI ESTETIKANYA DI BANDING NILAI SENI

Muhammad assiry , 28 Maret 2018




Jika seni itu serupa tubuh, maka musik adalah lisannya, lukisan adalah badannya, serta lagu dan syair adalah hatinya. Sedangkan kaligrafi adalah mencakup keseluruhannya itu. Ia adalah lisan, badan dan hatinya.

Maka tingkatan seni kaligrafi lebih tinggi nilai estetikanya dibanding dengan seni lainnya.

LUKISAN KALIGRAFI KARYA MUHAMMAD KATILI SANTRI PSKQANGKATAN 2014

PSKQ Modern , 28 Maret 2018





Lukisan Muhammad Katili Santri Pskq Modern Kudus Jateng angkatan 2014
Judul "katakanlah"
3 surat 'qul' pada akhir alquran
40x70cm 3 panel
mix media on canvas
2017
TERKOLEKSI oleh bpk. Rachmat Gobel
Dirut Panasonic Gobel indonesia
Semoga terus sukses menebarkan virus kaligrafi di gorontalo. Amiiin.

KALIGRAFI KUBAH KARYA HAMZAH KADER SANTRI PSKQ ANGKATAN 2007 - 2009

PSKQ Modern, 23 Maret 2018

 
Karya kaligrafi kubah Muhammad Hamzah alumni PSKQ Modern angkatan 2007- 2009 sungguh sangat menakjubkan. Terus menebar virus keindahan kaligrafi dimanapun berada semoga menjadi ladang bagi kesuksesanmu selalu dan menjadi motivasi bagi para Santri Pskq Modern Kudus Jateng Yunior yang masih di asrama PSKQ Modern menimba ilmu dan keahlian Kaligrafi dan Seni Rupa terapan. Amiiin......

BELAJAR KALIGRAFI

Muhammad assiry , 26 Maret 2018



Muridku meletakkan kertas gambarnya di depanku
lalu memintaku menggores lafaz Allah
Kucelupkan qalamku pada tinta merah itu
kugambar sebuah mobil dengan kuncinya
Matanya terbelalak heran:
"Guru bukankah ini mobil?
Aku ingin guru memberi contoh penulisan lafadz Allah
Dengan berbagai gaya kaligrafi yang masyhur."
Kukatakan padanya: “Muridku, maafkan aku.
Allah jaman sekarang bukan lagi Allah Tuhan yang esa
Melainkan telah berganti harta, kekuasaan dan kemewahan"
Muridku meletakkan kertasnya di depanku
lalu memintaku menggambar tangkai bunga
Kugenggam kuas dan kuusap cat hitam
lantas kugambar tangkai tongkat
Muridku tertawa dan mempertanyakan kebodohanku
"Guru, tak tahukah engkau, perbedaan
tangkai bunga dan tangkai tongkat?”
Kukatakan padanya, "Muridku"
aku pernah mengetahui bentuk tangkai bunga
bahkan rekah bunga di musim buah
Tapi di saat negara kita segenting ini
Seluruh pohon dari tangkai bunga menjadi layu
Tangkai tongkat lebih dipilih dari pada tangkai bunga cinta
Di jalan - jalan meneriakkan takbir sambil melempar tongkat
dan memukulnya kepada siapa saja atas nama Tuhan
Sambil meneteskan sebutir air mata
Aku berkata "Wahai muridku Bunga tak lagi jadi simbol perdamaian
dan cinta melainkan luka dan nganga"

AKU YANG LEMAH DINDA

26 Maret 2018




Jangan pernah percaya seorang pria bisa mengalahkan perempuan dalam hal apapun. Para pria tertipu dan menganggap perempuan dari sebatang tulang rusuk mereka. Para perempuan tidak datang dari tulang rusuk pria atau tulang monyet atau tulang siapapun. Para pria lahir dari rahim perempuan, seperti seekor anak kadal yang berenang lepas dari kedalaman air setelah dilahirkan. Seperti anak panah yang melepaskan diri dari busurnya. Para pria berotasi mengelilingi matahari di mata perempuan dan mereka pria - pria ini menganggap telah menciptakan semesta. Inilah letak kesombongan Pria dihadapan perempuan.
Aku tidak memiliki kekuatan mengalirkanmu sepert bendungan atau meredam naluri Keibuanmu yang lebih pantas menjadi imam. Oh, sungguh, mustahil mampu kulakukan! Aku telah menguji ketumpulan pikiran dan ketajaman kebodohanku. Tidak ada, tidak ada yang mampu menaklukkanmu. Karena keperkasaanmu mengalahkanku ternyata. Bahkan di ranjangpun aku begitu loyo dan lemah ketika matamu beradu mataku saja aku seperti hilang kekuatanku saat menjantanimu.
Jangan percaya para pria ketika bicara tentang diri mereka. Dari para perempuanlah tawa dan tangis anak kecil pecah dan pria datang ke rumah sakit bersalin menyebut nama mereka sebagai ayah.
Ini sungguh memalukan. Begitu berdarah - darah seorang perempuan membunuh kelemahan dan merampas kekuatan Tuhan sehingga mampu terus beranak meskipun hanya sarungku yang aku lemparkan saat dirimu tidur.
Bukan soal sarung atau isi yang terselip di sana melainkan karena rahimmu adalah humus kesuburan cinta yang lebih subur dari tanaman pegunungan.
Aku mencintaimu, bahkan sepasang payudaramu melepaskan rasa malu, bergetar, berubah jadi petir dan gelegar guntur, sebilah pedang, dan badai pasir yang hebat kemudian menjelma menjadi oase di kekeringanku sehingga aku meneguk kesegaranmu hingga berabad - abad. Bahkan aku lungkruh tanpamu

ARTI SEBUAH KALIGRAFI

Muhammad Assiry, 25 Maret 2018




Wahai Kaligrafi
Aku bersyukur telah mencintaimu sepanjang masa
Masa paling romantis dan paling puitis
Yang Melukiskan keindahan gemulai cantikmu
Masa penuh sensasi dengan aroma warna cat
Dan semerbak bunga kesuksesan
Bagi murid-muridku.

MEMPERINGATI 483 TAHUN MASJID AL-AQSHA DAN “NEGERI” KUDUS

PSKQ Modern , 24 Maret 2018









19 Rajab tahun 1439 Hijriyyah 483 tahun lalu, Masjid al-Aqsha dan “negeri” Kudus didirikan dan diresmikan oleh Syaikh Ja’far Shadiq atau Sunan Kudus. Keterangan mengenai pendirian masjid dan kota “tua” Kudus tersebut termaktub dalam prasasti batu bertulisan Arab yang terletak di atas mihrab atau pengimaman ruang sholat. Prasasti berukuran 40 x 23 cm tersebut, memuat tulisan berbentuk kursiv umum teratur mirip thuluth dengan titik-titik pada sejumlah huruf besarnya.
Prasasti tersebut penting dan menarik, karena sejarah Kudus dijelaskan dengan sangat ringkas dalam lima baris kalimat berbahasa dan berhuruf Arab, memuat data-data penting, yaitu;
Pertama, masjid yang dinamakan al-Aqsha didirikan di Kudus dan kemudian mengundang pertanyaan, adakah kaitannya dengan masjid al-Aqsha di Yerussalem, yang merupakan balad al-Quds, kota suci Islam ketiga.
Kedua, tokoh yang mendirikan masjid al-Aqsha dan negeri Kudus, yaitu Ja’far Shadiq. Prasasti cukup panjang menjelaskan tentang kepribadian Ja’far Shadiq, yang ditulis dalam prasasti sebagai Kadi (qadi) dan khalifatullah fil ardi. Dalam kapasitasnya sebagai Kadi, prasasti mengidentifikasi Ja’far Shadiq sebagai ahli syariat dengan sebutan Syaikh agama Islam dan Syaikh kaum muslimin, hiasan para ulama dan mujtahid. Selain itu, Ja’far Shadiq juga disebut sebagai khalifah, sebuah gelar yang pada akhir abad pertengahan dipakai untuk menyebut semua raja yang menerapkan syariat, dan berarti dianggap sebagai “wakil Allah di bumi”, sekaligus pemimpin sebagian atau seluruh ummat.
Ketiga, tanggal pendirian masjid al-Aqsha dan negeri Kudus yang ditulis dalam prasasti pada tanggal 19 Rajab 956 Hijriyyah. Kejelasan mengenai waktu, yaitu tanggal, bulan dan tahun tersebut melalui beberapa tahap. Pembacaan pertama dilakukan oleh Sayyid Dzia Shahab pada tahun 1959 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dalam buku Solichin Salam, Sunan Kudus Riwajat Hidup serta Perjoeangannja”. Pembacaan tersebut hanya menghasilkan tahun yaitu 956 Hijriyyah.
Pada tahun 2008, terbit buku Inskripsi Islam Tertua di Indonesia, berisi sembilan artikel, dan artikel ketujuhnya berjudul Kota Yerussalem di Jawa dan Mesjidnya Al-Aqsha. Piagam Pembangunan Masjid Kudus Bertahun 956 H/1549 M, ditulis oleh Ludvik Kalus dan Claude Guillot. Ludvik Kalus adalah perancang Thesaurus Epigrafi Islam, sebuah pangkalan data yang bertujuan merekam semua inkripsi Islam di seluruh dunia sampai tahun 1000 Hijriyyah dan telah berhasil mencatat 24.000 inskripsi. Pada artikel tersebut pembacaan prasasti Kudus mengalami kemajuan dengan jelas mencatat “Rajab” sebagai bulan dalam tulisan prasasti. Sayangnya untuk tanggal, Kalus menyatakan masih ragu-ragu dan tidak jelas.
Selanjutnya dilakukan upaya melengkapi pembacaan mengenai tanggal dalam prasasti pada tahun 2011 oleh Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), bersama para tokoh, ulama (terutama yang membaca adalah KH. Syaifuddin Luthfi) dan Tim Ahli, yaitu Prof. DR. Inajati Adrisijanti dan Drs. Musadad, M.Hum, dari Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UGM Yogyakarta, serta Abdul Jawat Nur, S.S., M.Hum dari Jurusan Sastra Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya UGM Yogyakarta. Upaya ini menghasilkan bacaan lengkap, yaitu 19 Rajab 956 Hijriyyah.
Angka 956 Hijriyyah atau 1549 Tarikh Umum (TU) sebagai tahun pendirian masjid al-Aqsha dan negeri Kudus memiliki arti penting, di antaranya untuk menjelaskan situasi politik saat pendirian Kudus. Dalam linimasa sejarah diperoleh rangkuman bahwa diperkirakan Sunan Kudus memutuskan “keluar” dari Kerajaan Demak pada tahun 1543 TU. Kemudian sebagaimana diterangkan oleh F. Mendez Pinto, pada tahun 1546 TU, Sultan Trenggana, Raja Demak Ke-3 wafat dan mengakibatkan gaduhnya situasi politik Demak saat itu, dan konflik yang terus meluas. Sedangkan tahun 1549 TU, di tahun yang sama dengan pendirian masjid al-Aqsha dan negeri Kudus, juga terjadi perisitiwa penting, yaitu tewasnya Sunan Prawoto dan Arya Penangsang.
Kudus bukanlah satu-satunya “negeri” yang dibangun pada masa surutnya kejayaan Kerajaan Demak. Pada masa itu, ada tiga kerajaan yang diperintah oleh pemimpin-pemimpin agama, yaitu Cirebon, Kudus, dan Giri/Gresik, yang masing-masing memiliki ciri khas. Ja’far Shadiq membangun Kudus di sebuah wilayah yang bernama asli Tajug dengan sepenuhnya mandiri, tidak ada catatan yang menunjukkan panghadiahan tanah oleh raja Demak kepada Sunan Kudus, tidak seperti para ulama Kadilangu yang memperoleh hasil tanah ladang yang telah dihadiahkan kepada mereka oleh Keraton Demak.
Sunan Kudus mula-mula memperoleh penghasilan dari tanah-tanah ladang di sekitarnya yang diolah para pengikutnya, yaitu pasukan dan barisan santri yang turut mengikutinya kelaur dari Demak untuk membangun “negeri” Kudus. Keberadaan beberapa situs, yaitu desa beserta masjid kunonya, seperti masjid Jepang, Loram, Nganguk, dan Langgar Dalem, juga mengisyaratkan bahwa Ja’far Shadiq membangun Kudus dengan sistem desentralisasi, dibuktikan dengan masih dipertahankannya desa dan masjid-masjid kuno tersebut hingga didirikannya masjid al-Aqsha dan “negeri” Kudus.
Kudus sebagai “kota suci” sudah sangat terkenal di Nusantara sebagai pusat agama. Deskripsi tentang Kudus, di antaranya disampaikan oleh Antonio Hurdt, dalam ekspedisinya ke Kediri pada tahun 1678 TU menyatakan kekagumannya terhadap menara raksasa di Masjid al-Aqsha Kudus, sebagai bangunan yang kokoh, tampan, dan arsitekturnya mengakomodir seni arsitektur candi-candi pra Islam.
Dari uraian di atas, dapat disampaikan beberapa kesimpulan. Pertama, Keberadaan prasasti pendirian masjid al-Aqsha dan negeri Kudus, berupa candra sengkala lamba, menunjukkan Kudus memiliki tradisi pencatatan yang baik, mengenaik nama masjid dan “negeri”, siapa tokoh pendiri lengkap dengan gambaran kedudukan dan profilnya, serta tanggal pendiriannya. Kedua, sejak awal Kudus dirintis dengan semangat kemandirian, tanpa “campur tangan” pemberian hadiah dari penguasa saat itu, dan berhasil mengolah sumber daya alternatif berupa pertanian dan perdagangan, bahkan di daerah atau wilayah yang tidak memiliki pelabuhan niaga sebagaimana kecenderungan daerah-daerah lainnya saat itu. Ketiga, Kudus dirintis dan dibangun dengan ciri khusus, yaitu “negeri” santri, negerinya ulama, namun menjunjung tinggi tepa salira, toleran atau tasamuh, diwujudkan dalam arsitektur bangunan sucinya yaitu masjid beserta menaranya, serta dalam metode dakwah dan perilaku keseharian.
Memperingati 483 tahun berdirinya masjid al-Aqsha dan “negeri” Kudus adalah sebuah sarana refeksi dan upaya nguri-nguri nilai luhur Kudus yang dirintis dan diajarkan Kangjeng Sunan Kudus, yang masih, bahkan semakin relevan dalam kehidupan berbangsa Indonesia saat ini, di tengah gempuran issu intoleransi. Dalam rangakian upaya tersebut, maka menjadi penting pula untuk mencermati dan membaca keberadaan prasasti pendirian masjid al-Aqsha dan “negeri” Kudus. Sayangnya, hingga tujuh tahun bacaan isi lengkap prasasti, belum terlihat sama sekali respon dan niat baik Pemerintah Kabupaten Kudus, untuk setidaknya mengevaluasi dan merevisi Peraturan Daerah Kabupaten Kudus No. 11 Tahun 1990 (terbit tanggal 6 Juli 1990), yang menetapkan hari jadi Kudus pada tanggal 23 September 1549 TU. Padahal, penetepan tersebut didasarkan tanggal cultural, bukan hystorical. Itupun, menggunakan metode konversi tanggal yang tidak tepat.
Disarikan dari:
DR. H.J. De Graaf dan DR TH. G. Pigeaud, Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa, Peralihan dari Majapahit ke Mataram, Grafiti Pers, 1985
Ludvik Kalus dan Claude Guillot, Inskripsi Islam Tertua di Indonesia, Kepustakaan Populer Gramedia, 2008.

KARYA SENI AKAN SEMAKIN INDAH BILA DI DEKATI DAN DI CERMATI

Muhammad Assiry , 24 Maret 2018




Karya Seni akan semakin indah bila didekati dan dicermati.
Ya ya ...Kanjeng Rasul saw adalah " Lahut al-Jamal dan Nasut al-Wishol. ( لاهوت الجمال وناسوت الوصال ) al-Lahut itu suatu ibarat rahasia makna batin bagi setiap sesuatu. Sedangkan nasut adalah makna yang tampak. Lahut al-Jamal berarti keindahan yang sangat dirahasiakan. Dan nasut al-wishol adalah keindahan dlohir yang selalu melekat pada sosok mulia beliau saw.
Begitu juga keindahan KALIGRAFI dan seluruh alam manusia, hewan tumbuhan maupun selainnya yang tampak kasat indera ini. Semuanya bersumber dari nasut yang selalu melekat pada Kanjeng Nabi Muhammad saw.
Teruslah bersholawat agar keindahan dari Rasulllah menembus relung bathin sehingga karya - karya kaligrafi yang kita hasilkan semakin indah.
Shollu 'ala An Nabiy.

BERKUNJUNG DI GALLERY SCULPTURE MAS PANJI GEBOG KUDUS

Muhammad assiry , 22 Maret 2018









Pada tgl 22 maret 2018 berkunjung di gallery sculpture mas panji gebog kudus

Top