Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

Muhammad Assiry, 29 Oktober 2018


Gendeng, edan, ndeso bahkan apa saja julukan bagi saya itu tidak penting. Kita hidup bukan untuk gelar dan julukan, kita mengejar arti dalam hidup yang hanya sisa waktu ini. Entah jadi apapun dan profesi apapun kita, teruslah berkarya dan tinggalkanlah kelak bagi anak cucu sejarah dari catatan yang baik tentang diri kita. Betapa saya adalah salah satu orang yang sangat senang melukis kaligrafi dengan gaya saya sendiri. Saya lebih suka menyebutnya manhaj atau gaya ASU (Assiry Undaan). Untuk kategori lukisan semacam ini paling lama saya kerjakan hanya dalam waktu 10 sampai 15 menit. Sehari saya bisa menghasilkan lukisan kadang sampai 10 kanvas ukuran sedang 2 x 1,5 meter.

Melukis kaligrafi dengan tema tauhid perlu terus dikembangkan, karya kaligrafi kalimat tauhid menjadi hiasan dan mempercantik ruang selain itu bagi yang melihatnya pun hatinya bisa bergetar karena berdzikir mengagungkanNya. Jangan salah kaprah seperti tetangga sebelah yang menulis sablon kaligrafi kalimat tauhid di Topi, kutang, CD, Tshirt, bendera. Ini justru berefek kurang baik karena cenderung tidak memuliakan kalimat tauhid. Seperti banyak saya lihat pada foto dan aksi -aksi demo yang mempertontonkan bendera bertuliskan kalimat tauhid diinjak, dipantati, dipakai masuk toilet, dibuang dipinggir jalan dan berserakan. Masa bawa Tshirt bertuliskan kalimat tauhid tetapi masuk WC. Tuhan menjadi sangat rendah dan kotor. Secara hukum ini bisa jadi haram karena kalimat itu termasuk lafadz yang disucikan karena ada Ismu A'dzam yaitu lafaz Allah dari kalimat tauhid itu.

Dari pada salah kaprah dan terus mempergunjingkan bendera HTI yang diklaim sebagai bendera Rasul. saya mengajak Siswa/Siswi MAPK Solo untuk refresh dari panasnya suhu politik dan suasana terik siang yang menyengat dengan rekreasi ekspresi melukis kalimat tauhid di atas kanvas berukuran 1,5 x 1 meteran dengan spontan di halaman Asrama Putra Gedung Al Qalam Pskq Modern Kudus Jateng. Semua bisa menikmati dan fokus melihat kibasan kuas dan cipratan air beradu di udara dan menghentak di bentangan kanvas itu. Sesekali saya loncat sana dan sini juga menyipratkan kibasan kuas kepada para Siswa MAPK Solo yang disambut suara histeris karena kecipratan cat dan air.
Sudah kita ketahui bersama bahwa kalimat tauhid yang saya lukis ini sebenarnya merupakan mahkota dan landasan iman seseorang dan sebagai pintu utama masuknya nilai-nilai tauhid kedalam hati seseorang yang kemudian ia membenarkan apa yang wajib diimani dan membuktikannya dengan amal perbuatan yang nyata.

Kalimat tauhid ini mempunyai dua unsur pengertian penting, yang pertama yaitu berarti “menafikan”, yaitu mengingkari setiap unsur pribadi yang menyatakan hakikatnya sebagai tuhan selain Allah ‘Azza wajalla, dan yang kedua berarti “Mengitsbatkan” yaitu kalimat yang menetapkan tentang hakikat keTuhanan yang Esa yaitu Allah ‘Azza wajalla.
Pada kalimat Laa ilaaha illallah yang didahului dengan huruf Nafi “Laa” berarti meniadakan sesuatu, dan kemudian diikuti oleh huruf Istitsna’ “Illa” berarti mengecualikan yang tidak ada menjadi ada, yaitu Allah ‘Azza wajalla, Tuhan yang Mencipta dan Mengatur alam semesta ini.
Kita ada sejatinya adalah karena Ia ada. Keberadaan kita ini dikehendakiNya untuk mengabdi kepadanya dengan cara bersinergi dengan apapun yang diciptakannya. Mari terus menabur kebaikan di bumi dan semesta raya. Berbeda partai maupun ormas bolehlah, tetapi hendaklah tetap bersatu padu membangun negeri tercinta ini.

About Assiry Art

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top