Assiry gombal mukiyo, 18 Juli 2016
- Belajar Kaligrafi adalah investasi berharga dan pembuka rizki" mafatih
arrizq" untuk masa depan dan tidak seperti harta yang suatu saat bisa
habis.
- Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan,
misalnya memimpikan men jadi Kaligrafer atau Seniman Muslim yang
mendunia. Pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti
yang kamu inginkan untuk memupuk dan mengembangkan potensi dan hobbymu
dalam berkaligrafi, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu
kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan tidak lebih.
- Belajar Kaligrafi butuh kesabaran. Hilangkan rasa ingin cepat-cepat
menguasai materi. Belajar selalu butuh proses yang tidak sebentar.
- Tujuan belajar kaligrafi dan Seni Rupa Islami di PSKQ Modern bukan
hanya sekadar mendapatkan ijazah atau sertifikat. Ilmu dan keahlian yang
berkah dan bermanfaat yang terpenting yang harus didapat. Percuma dapat
ijazah dan sertifikat tapi sedikit ilmu yang didapat.
- Tidak
ada satu kaligrafipun yang sulit, kecuali kemalasan ketika
mempelajarinya. Sesuatu yang tidak dhahir saja bisa dipelajari.
Sedangkan kaligrafi adalah ilmu dhahir( tampak) tentunya lebih mudah
dipelajari asal sabar, tekun( kontinyu) dan telaten.
- Jika kamu
ingin menikmati hidup ini dengan kesuksesan sebagai Seniman atau
Kaligrafer maka kamu harus bebas dari kekhawatiran, kebimbangan dan
perasaan takut jika mengalami kegagalan dan teruslah belajar untuk
meraih kesuksesan itu. Karena tidak ada satupun kesuksesan tanpa
dibarengi kesungguhan.
- Lebih baik belajar sedikit demi sedikit, menggores huruf perhuruf, mengolah warna -warni dan menorehkannya tetapi rutin, daripada belajar satu buku tapi langsung sekaligus semalaman, hasilnya pasti zonk.
- Banyak yang ingin mendapatkan prestisius dan kejuaraan Kaligrafi dalam even lomba dan MTQ tapi malas belajar kaligrafi dan lainnya, habis waktunya untuk tidur-tiduran, main game, gadget, dan berleha-leha santai, sambil mengkhayalkan tropi dan kejuaraan. Ini seperti orang yang mimpi disiang bolong .
- Untuk apa mendapatkan Kejuaraan kaligrafi jika hasil dari kecurangan. Meskipun hasilnya jelek dan kalah dalam pelombaan, tapi paling tidak kejujuran sudah ditegakkan.
- Jangan berusaha atau mengerjakan sesuatu dengan setengah hati, latihan menggores, melukis, memadukan warna dan mengolahnya karena hasil yang akan kamu dapatkan pun akan menjadi setengahnya. Kalau mau jadi kaligrafer ataupun Seniman jangan tanggung-tanggung.
- Kegagalan memang batu sandungan yang cukup menyakitkan, tapi bukan juga hal yang dapat menghapus keberhasilan. Maka belajarlah terus, belajar apa saja untuk meminimalkan kegagalan.
- Jangan semua jenis khath anda pelajari secara bersamaan apalagi ditambah dengan belajar Mushaf, Dekor, Naskhah secara bersama -sama pula. Pelajari satu-satu setahap demi setahap. Semua boleh dipelajari tapi satu yang harus didalami sampai akar-akarnya. Kalau mau mendalami semuanya pun butuh proses dan juga tahapan. Tidak bisa kalau berbarengankarena kegagalan yang pasti anda dapatkan. Jadilah yang ahli dalam bidang tertentu. Anda bisa disebut sebagai ahli tezhip, ahli Tsulust, ahli lukis, ahli kontemporer dan lainnya.
- Belajar kaligrafi sebulan, dua bulan bahkan paling banter setahun saja sudah berani menyebut dirinya Khatthat, saya yang bertahun -tahun belajar kaligrafi belum pernah menyebut saya adalah khathhat ( Kaligrafer). Saya hanya berani menyebut diri saya "Presiden Kaligrafi". Tentu maksud saya adalah Presiden Kaligrafi di PSKQ Modern. Karena yang pantas menggelari dirimu Kaligrafer atau tidak itu bukan dirimu sendiri tetapi terletak pada eksistensi karya-karya kaligrafimu dan kualitas kaligrafimu apakah sudah diakui oleh guru-guru kaligrafi Dunia apa belum.
- Belajar kaligrafi itu tidak perlu bakat. Bakat itu muncul karena ada niat dan minat. Kemudian dengan proses latihan dan terus belajar. Hampir 99 persen Santri-Santri PSKQ yang belajar kaligrafi dan melukis tidak memilki bakat apapun.
Tapi setelah belajar di PSKQ mereka menjadi ahli diberbagai bidang kaligrafi dan Seni Rupa.
Illustrasi:
Tampak beberapa Santri PSKQ Modern yang sudah menyelesaikan Pembinaan Independen di PSKQ Modern untuk persiapan dan pematangan intensif menuju lomba kaligrafi Nasional di NTB. Syarwani mewakili prop Kalimantan Tengah, Ustaz Nukman mewakili Banten, Rahmawati mewakili Banten, Ustaz Ragiel mewakili jogya, Ustaz Hamzah mewakili bengkulu, dan Ustaz Muallimin mewakili Jawa Barat, dan kader binaan PSKQ sdri.Azlina mewakili Aceh.
No comments: