Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

Assiry gombal mukiyo, 19 Juli 2016

Foto Assiry Presiden Kaligrafi.

Merantau, belajar, kemudian pulang kampung untuk membangun kampung adalah cara terbaik bagi kita agar bisa menjadikan kampung kita lebih semarak. Mungkin kita adalah termasuk sebagian orang yang kurang memperhatikan keadaan kampung kita misalnya kondisi Sekolah atau Pesantren disana yang serba kekurangan. Entah itu kekurangan tenaga pengajar, murid-murid bahkan fasilitasnya yang jauh dari kata lengkap.

Di kampung halaman, terkadang kita akan menemui sekelompok warga penganggguran, kurang cukupnya kebutuhan hidup akibat PHK merupakan penyebab dari kurangnya kemampuan mereka dalam berwirausaha.
Bahkan, para petani pun sering mengalami gagal panen jika tidak dibarengi dengan pengetahuan serta fasilitas yang seharusnya wajib terpenuhi.

Nah, dalam keadaan itulah harusnya kita semua ikut mengambil peran dalam memakmurkan kehidupan warga di sekitar. Mau yang lulusan Pesantren, lulusan Sarjana atau tidak dari dua-duanya. Apapun bidang profesi dan jurusan mereka, entah itu dari pendidikan, pertanian, ekonomi. Lulusan Pesantren pun sudah sepatutnya turut memberikan kontribusi yang lebih baik.Jika mereka semua sudah mempraktekannya, otomatis ilmu yang didapat di bangku kuliah atau di Pesantren sudah benar-benar bermanfaat dalam kehidupan nyata.

Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela pernah berkata " Cukup berikan yang terbaik bagi kampung halamanmu, maka kamu bisa membawa dampak positif dan bermaanfaat bagi masyarakat di sekitarmu".
Inilah motivasi yang mengilhami saya untuk membangun Pesantren Kaligrafi di Kampung sendiri yang saya nobatkan sebagai "Kampung Kaligrafi" PSKQ Modern. Setelah saya bertahun -tahun berkeliling nusantara dengan berguru Kaligrafi, mengikuti ratusan lomba dan menggondol ratusan prestasi baik juara kaligrafi tingkat kecamatan, Kabupaten, Propinsi, Nasional dan ASEAN.

Jika ada kampung Inggris di Pare Jatim, di Jelekong Bandung Jabar ada Kampung lukis, di Kudus Jawa Tengah pun ada Kampung Kaligrafi " PSKQ Modern". Bukankah setiap keahlian, prestasi, dan kemampuan yang besar pasti akan mendatangkan tanggung jawab yang besar.
Ini saya sikapi secara positif dan optimis. Jika saya dahulu tergiur dengan tawaran Pemerintah Brunai Darussalam untuk menjadi Penulis Kaligrafi dengan tawaran gaji tinggi di Kementerian agama Brunai Darussalam ( Hal Ehwal Ugama) ketika menggondol Juara 1 untuk semua khoth yang dilombakan pada lomba Kaligrafi tingkat ASEAN pada th. 2002 dan 2006 ( Tsulust, Diwani, Riqah, Naskhi) mungkin tidak akan pernah ada PSKQ Modern.

Saya masih memilki prinsip yang kuat bahwa hujan batu di negeri sendiri lebih mulia daripada hujan emas di Negeri orang lain. Pestasi dan penghargaan Kaligrafi ASEAN dan penghargaan MURI pembuatan patung Stereeofoarm tinggi 16 m th.2003 yang saya dapatkan itu menjadikan tekad saya semakin berkobar untuk mengembangkan dan menaburkan virus-virus kaligrafi dan Seni Rupa kepada siapa saja meskipun tempatnya di kampung.

Keberadaan PSKQ Modern ditengah -tengah padatnya penduduk yang mayoritas berprofesi petani, buruh pabrik dan sebagian kecil pegawai swasta, membuat PSKQ Modern menjadi aneh, asing dan berbeda. Bahkan diawal-awal ketika saya mengajar kaligrafi banyak orang-orang sekitar yang "nyinyir" terhadap saya
" Belajar kaligrafi itu mau buat apa, bukannya bekerja malah corat-coret kertas buang-buang duit". Bahkan pernah ada murid saya yang kebetulan tetangga saya dipaksa pulang oleh kakaknya ketika belajar kaligrafi karena menganggap kaligrafi itu tidak jelas nasib dan masa depannya.

Menjadi sebuah kebanggaan dan tantangan bagi saya hingga sekarang ini bisa melakukan gebrakan dengan mengkader dan terus mengajarkan kaligrafi. Sehingga dari induk PSKQ Modern tepatnya disekitar Desa undaan tempat PSKQ Modern berdiri lahir sanggar-sanggar, workshop kaligrafi dan Seni Rupa yang bermunculan bagai jamur di musim hujan. Dari pengkaderan dan kursus-kursus yang diadakan PSKQ Modern dan Assiry Art berdiri sanggar -sanggar dan workshop Seni Kaligrafi dan Ornamen GRC. Sebut Saja Sanggar Kaligrafi Gallery Annasr, Farraz Art, Java Art, Ghaza art, Sururi Art dan lainnya.

Ditambah banyak Santri dan kader -kader PSKQ Modern yang menjuarai even lomba Kaligrafi tingkat Propinsi, Nasional dan Internasional dengan mendapatkan hadiah umrah, ONH /Haji gratis, membuat orang-orang yang sebelumnya kontra atau tidak respec dengan keberadaan PSKQ Modern menjadi "keki" dan "ndlohom" sendiri.

Sudah waktunya kita mengantisipasi dan terus melakukan upaya pengurangan arus urbanisasi ke kota-kota besar. Jangan biarkan anak-anak muda merantau sampai terlunta-lunta di kota-kota besar, terutama bagi mereka yang belum memiliki ketrampilan dan keahlian.
Sudah seharusnya kita percaya bahwa kampung halaman masih memiliki potensi untuk mensejahterakan warganya, selama kita tahu bagaiamana cara mengelolanya. PSKQ Modern menyadari betul bahwa life skill, keahlian atau keterampilan menjadi senjata utama untuk menghadapi era global dan MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean) yang sudah berjalan. Bagaimana kita bisa bersaing dengan Dunia luar jika cuma ijazah Sarjana saja yang kita andalkan sedangkan Kita tidak memilki kapasitas dan keahlian atau keterampilan apapun. Jauh sebelum MEA dicanangkan PSKQ Modern sudah lebih awal mengkader, membina, membekali keterampilan dan keahlian kaligrafi, lukis, desain intetior, Seni arsitektur dan lainnya.

Percayalah bahwa kesuksesan itu akan datang, selama kamu masih memiliki niat dan tekad untuk selalu berbuat baik kepada siapa saja. Jangan terlalu bimbang dalam menentukan masa depan. Setelah banyak prestasi dibidang apa saja dan menyandang gelar sarajana, akan lebih baik dan afdhal jika anda pulang untuk membangun kampung halaman adalah salah satu keputusan terbaik yang anda miliki.

Illustrasi:
- Tampak tanggul irigasi kampung Kaligrafi " PSKQ Modern"Undaan Lor Rt.03 dan Rt O1.Kec.Undaan. Kabupaten.Kudus.Jateng.Indonesia.
- Para Santri Putri PSKQ Modern menikmati suasana senja hari ketika mengikuti Pesantren Kaligrafi ramadhan 2016.

About Assiry Art

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top