PSKQ Modern, 12 Juni 2015
Diwani
adalah salah satu gaya khat yang diciptakan oleh masyaraat Turki Usmani.
Peletak dasar-dasar kaedah dan ukuran huruf-hurufnya adalah Ibrahim Munif.
Tulisan ini mulai populer setelah penaklukan kota Konstantinopel oleh Sultan
Muhammad al-Fatih tahun 875 H. Penamaan Diwani karena dinisbahkan kepada
kantor-kantor pemerintah di mana tulisan tersebut digunakan dan dari
dewan-dewan pemerintahan itulah khat ini menyebar ke seluruh kalangan
masyarakat. Karakter Diwani dikenal dengan putarannya sehingga tidak satu pun
huruf yang tak mempunyai lengkungan. Goresannya yang lentur dan lembut
memudahkan Diwani beradaptasi dengan tulisan apapun. Hal ini pula yang
memudahkan para kaligrafer menulis dengan Diwani. Diwani memiliki tiga maca,m
bentuk :
a.
Khat Diwani ‘Adi
Diwani ‘Adi merupakan gaya khat yang
tampil biasa (’adi) sesuai struktur tulisan sehingga mudah dibaca. Ciri
tampilannya tampak pada kali-kali tulisan yang umumnya berbaris datar dengan
pucuk-pucuk huruf bergelombang dinamis.
b.
Khat Diwani Mutarabit
Gaya ini merupakan Diwani yang
huruf-huruf dan rangkaian katanya saling menjalin atau bersilangan (mutarabit)
satu sama lain. Besar kemungkinan pola semacam ini merupakan hasil pengaruh
khat Musalsal ciptaan Ibnu Bawab. Dalam jenis khat Diwani Mutarabit ini,
kaligrafer modern Gazlan Bek dari Mesir merupakan tokohnya. Gazlan berhasil
membuat karya-karya masterpiece yang banyak dijadikan acuan, hingga para
kritikus dan pengamat menisbahkan gaya khat ini kepada Gazlan sehingga disebut
Khat Diwani Gazlani.
c.
Khat Diwani Jali
Diwani Jali diciptakan oleh Syahlan
Pasha dari Turki dan merupakan pengembangan dari Diwani ‘Adi. Jali artinya
Jelas. Kejelasan tersebut tampak pada detail syakal dan hiasan yang penuh di
dalamnya. Tujuan diciptakannya Diwani Jali ialah untuk menuliskan
paeraturan-peraturan kesultanan dan surat-surat ke luar negeri.
No comments: