PSKQ Modern, 12 Juni 2015
Khat Naskhi
adalah tulisan yang sampai ke wilayah Arab Hijaz dalam bentuknya yang paling
akhir, setelah lepas dari bentuknya yang kuno sebelum masa kenabian.
Selanjutnya gaya tulisan yang semakin sempurna tersebut digunakan untuk urusan
administrasi perkantoran dan surat-menyurat di zaman kekuasaan Islam. Pada abad
ke-3 dan ke-4 hijriyah, pola-pola Naskhi bertambah indah berkat kodifikasi yang
dilakukan Ibnu Muqlah (272-328 H). Para ahli sejarah beranggapan, bahwa Ibnu
Muqlah adalah peletak dasar lhat Naskhi dalam bentuknya yang sempurna di zaman
Bani Abbas.Di zaman kekuasaan Atabek Ali (545 H), usaha memperindah khat Naskhi
mencapai puncaknya sehingga terkenallah gaya yang disebut Naskhi Atabeki yang
banyak digunakan untuk menyalin mushaf al-Qur’an di abad pertengahan Islam, dan
menggeser posisi khat Kufi kuno yang banyak digunakan sebelumnya. Khat ini
disebut Naskhi karena para Khattat menulis mushaf al-Qur’an dan berbagai buku
dengan menggunakan gayanya.
Naskhi
adalah tulisan yang sangat lentur dengan banyak putaran dan hanya memiliki
sedikit sudut yang tajam seperti sudut-sudut Kufi. Sekarang huruf-huruf Naskhi
menyebar di aneka penerbitan untuk mencetak buku, koran, dan majalah bahkan
meluas menjadi huruf-huruf komputer. Dibandingkan dengan gaya lain, Naskhi
lebih mudah digunakan untuk mengajari membaca para pemula. Ada kesepakatan,
nahwa Naskhi membantu penulis menggoreskan penanya dengan cepat dibandingkan
kaligrafi bergaya rumit semisal Sulus, karena huruf-hurufnya yang kecil dan
pertemuan secara jelas goresan-goresan memanjangnya, didukung oleh harmoni
huruf-huruf dan keindahan posturnya. Naskhi ada dua model :
a. Khat Naskhi Qadim
Naskhi Qadim atau kuno adalah gaya
tulisan yang sampai kepada kita dari zaman Abbas kemudian diperindah oleh Ibnu
Muqlah, diperindah lagi oleh masyarakat Atabek, lalu diolah lagi menjadi karya
yang semakin sempurna oleh orang-orang Turki. Para khattat sekarang secara
tradisional menulis dengan gaya ini semata karena mengikuti kaedah dan asal
muasalnya yang lama, yang telah diletakkan dasar-dasarnya oleh para empu kita
dahulu, mencakup ukuran, ketinggian, tipis tebal garis horizontal dan vertikal,
sampai bentuk-bentuk lengkungannya.
b. Khat Naskhi Suhufi
Naskhi Suhufi atau jurnalistik
merupakan gaya tulisan yang terus berkembang bentuk hurufnya. Dinamakan suhufi
karena penyebarannya yang luas di lapangan jurnalistik. Berbeda dengan Naskhi
Qadim yang lebih lentur dengan banyak putaran, Naskhi Suhufi cenderung kaku dan
pada beberapa bagian mendekati bentuk Kufi karena memiliki sudut-sudut yang
tajam. Makanya gaya ini kerap disebut Naskhi-Kufi atau perpaduan Naskhi dan
Kufi dengan ciri-ciri umum sapuan horizontalnya sangat tebal dan sapuan
vertikalnya sangat tipis dan pendek. Naskhi-Kufi yang banyak digunakan di
lapangan advertensi, papan nama, poster, dan judul-judul tulisan koran dan
majalah telah masuk dalam dunia komputer sehingga jarang atau bahkan tidak
pernah digoreskan langsung oleh tangan.
No comments: