Assiry gombal mukiyo, 08 Mei 2015
Ada sekitar 1600 juta orang Islam di bumi, atau sekitar 23% dari
seluruh penduduk bumi. Dari 1600 juta itu, sekitar 1300 juta adalah
Islam Sunni, termasuk hampir seluruh masyarakat Indonesia adalah
penganut Islam Sunni. India adalah juga negara dengan penduduk muslim
terbesar ketiga dunia setelah Indonesia dan Pakistan. 250 juta umat
Islam adalah Islam Syiah, yang terbesar ada di Iran dan Iraq. 3 juta
Islam Ibadi atau Khawarij. Sisanya Islam Ahmadiyah, Sufi, Quraniyyah,
dsb.
3 golongan besar Islam yaitu Sunni, Syiah, dan Ibadi timbul karena perebutan kekuasaan seusai Nabi Muhammad meninggal. Sunni menganggap 4 khalifah yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali sebagai khalifah yang sah. Syiah menganggap hanya Ali dan keturunannya sajalah yang layak memimpin umat Islam, sedangkan Ibadi menentang keduanya.
3 diantara 4 khulafaurrasyidin mati terbunuh, Umar dibunuh oleh budak dari Iran yang tidak rela Iran dikuasai muslim.Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak yang fanatik pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz adalah orang Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara adidaya, oleh Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M.
Utsman pun dibunuh pada usia 83 Tahun oleh pemberontak muslim sendiri yang awalnya diprakarsai oleh Abdullah bin Saba', Peristiwa itu terjadi pada bulan Dzulhijjah tahun 35 H / 656 M. Dengan demikian, usia kekuasaannya adalah selama 12 tahun.
Sedangkan Ali sendiri juga dibunuh oleh Khawarij yakni Abdul Rahman bin Muljam. seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat Ali sedang mengimami salat subuh di masjid Kufah, pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah.
Merupakan kekeliruan jika ada yang menganggap 'Abdur-Rahmân bin Muljam dahulu adalah seorang yang jahat. Sebelumnya, 'Abdur-Rahmân bin Muljam ini dikenal sebagai ahli ibadah, gemar berpuasa saat siang hari dan menjalankan shalat malam. Namun, pemahamannya tentang agama kurang menguasai.
Meski demikian, ia mendapat gelar al-Muqri`. Dia mengajarkan Al-Qur`ân kepada orang lain. Tentang kemampuannya ini, Khalifah 'Umar bin al Khaththab sendiri mengakuinya. Dia pun pernah dikirim Khaliifah 'Umar ke Mesir untuk memberi pengajaran Al-Qur`ân di sana, untuk memenuhi permintaan Gubernur Mesir, 'Amr bin al-'Aash, karena mereka sedang membutuhkan seorang qâri.
Dalam surat balasannya, 'Umar menulis: "Aku telah mengirim kepadamu seorang yang shâlih, 'Abdur-Rahmân bin Muljam. Aku merelakan ia bagimu. Jika telah sampai, muliakanlah ia, dan buatkan sebuah rumah untuknya sebagai tempat mengajarkan Al-Qur`ân kepada masyarakat".
Sekian lama ia menjalankan tugasnya sebagai muqri`, sampai akhirnya benih-benih pemikiran Khawârij mulai berkembang di Mesir, dan berhasil menyentuh 'âthifah (perasaan)nya, hingga kemudian memperdayainya.
Setelah Ali, praktis khalifah adalah raja biasa yang kebetulan beragama Islam, yang tentunya gaya hidupnya jauh dari gaya hidup Kanjeng Nabi Muhammad SAW. atau Khulafaurrasyidin, mulai punya istri puluhan dimana di Alquran maksimum hanya 4 sampai hidup serba mewah.
Konflik antar denominasi Islam ini masih terjadi hingga sekarang bahkan tak jarang berperang, yang Sunni benci dengan Syiah, yang Syiah benci dengan Sunni, lalu keduanya benci Ahmadiyah, Ibadi, dsb. Hanya Islam Sufi yang secara umum menghindari konflik antar denominasi ini.
Kesamaan dari semua denominasi adalah bahwa banyak yang menjual agama demi kepentingan duniawi semata, ulama yang menjual ayat maupun ulama yang berkolaborasi dengan penguasa untuk berkuasa bersama seperti yang terjadi di Saudi Arabia.
Fragmentasi ruwet ini ketika tidak ditarik dengan pendalaman sejarah hanya akan menghasilkan perang-perang dan kebencian baru, padahal dalam sejarah sudah begitu jelas bahwa kepemimpinan orang baik dan sederhana seperti Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan Khulafaurrasyidin lah yang seharusnya ditiru, bukannya perang dan kebencian yang memang sejak jaman Khulafaurrasyidin dihembuskan oleh manusia-manusia haus kekuasaan. Tentunya tak heran, jika Utsman dan Ali termasuk cucunya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. yaitu Hasan dan Husein saja bisa dibunuh demi kekuasaan.
Di jaman modern ini orang yang mengaku Islam bisa saja melakukan apapun demi kekuasaan dan keduniawian.
Illustrasi:
-Salah satu goresan saya "Assiry gombal mukiyo", dari mushaf Al Quran Al Bantani ( Al Quran Banten standar Indonesia) dibagian juz Amma Pada Th.2010.
-Ada lagi satu mushaf 30 juz yang sedang saya selesaikan untuk panduan Belajar Kaligrafi di PSKQ Modern, semoga berkah.
3 golongan besar Islam yaitu Sunni, Syiah, dan Ibadi timbul karena perebutan kekuasaan seusai Nabi Muhammad meninggal. Sunni menganggap 4 khalifah yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali sebagai khalifah yang sah. Syiah menganggap hanya Ali dan keturunannya sajalah yang layak memimpin umat Islam, sedangkan Ibadi menentang keduanya.
3 diantara 4 khulafaurrasyidin mati terbunuh, Umar dibunuh oleh budak dari Iran yang tidak rela Iran dikuasai muslim.Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak yang fanatik pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz adalah orang Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara adidaya, oleh Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M.
Utsman pun dibunuh pada usia 83 Tahun oleh pemberontak muslim sendiri yang awalnya diprakarsai oleh Abdullah bin Saba', Peristiwa itu terjadi pada bulan Dzulhijjah tahun 35 H / 656 M. Dengan demikian, usia kekuasaannya adalah selama 12 tahun.
Sedangkan Ali sendiri juga dibunuh oleh Khawarij yakni Abdul Rahman bin Muljam. seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang) saat Ali sedang mengimami salat subuh di masjid Kufah, pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriyah.
Merupakan kekeliruan jika ada yang menganggap 'Abdur-Rahmân bin Muljam dahulu adalah seorang yang jahat. Sebelumnya, 'Abdur-Rahmân bin Muljam ini dikenal sebagai ahli ibadah, gemar berpuasa saat siang hari dan menjalankan shalat malam. Namun, pemahamannya tentang agama kurang menguasai.
Meski demikian, ia mendapat gelar al-Muqri`. Dia mengajarkan Al-Qur`ân kepada orang lain. Tentang kemampuannya ini, Khalifah 'Umar bin al Khaththab sendiri mengakuinya. Dia pun pernah dikirim Khaliifah 'Umar ke Mesir untuk memberi pengajaran Al-Qur`ân di sana, untuk memenuhi permintaan Gubernur Mesir, 'Amr bin al-'Aash, karena mereka sedang membutuhkan seorang qâri.
Dalam surat balasannya, 'Umar menulis: "Aku telah mengirim kepadamu seorang yang shâlih, 'Abdur-Rahmân bin Muljam. Aku merelakan ia bagimu. Jika telah sampai, muliakanlah ia, dan buatkan sebuah rumah untuknya sebagai tempat mengajarkan Al-Qur`ân kepada masyarakat".
Sekian lama ia menjalankan tugasnya sebagai muqri`, sampai akhirnya benih-benih pemikiran Khawârij mulai berkembang di Mesir, dan berhasil menyentuh 'âthifah (perasaan)nya, hingga kemudian memperdayainya.
Setelah Ali, praktis khalifah adalah raja biasa yang kebetulan beragama Islam, yang tentunya gaya hidupnya jauh dari gaya hidup Kanjeng Nabi Muhammad SAW. atau Khulafaurrasyidin, mulai punya istri puluhan dimana di Alquran maksimum hanya 4 sampai hidup serba mewah.
Konflik antar denominasi Islam ini masih terjadi hingga sekarang bahkan tak jarang berperang, yang Sunni benci dengan Syiah, yang Syiah benci dengan Sunni, lalu keduanya benci Ahmadiyah, Ibadi, dsb. Hanya Islam Sufi yang secara umum menghindari konflik antar denominasi ini.
Kesamaan dari semua denominasi adalah bahwa banyak yang menjual agama demi kepentingan duniawi semata, ulama yang menjual ayat maupun ulama yang berkolaborasi dengan penguasa untuk berkuasa bersama seperti yang terjadi di Saudi Arabia.
Fragmentasi ruwet ini ketika tidak ditarik dengan pendalaman sejarah hanya akan menghasilkan perang-perang dan kebencian baru, padahal dalam sejarah sudah begitu jelas bahwa kepemimpinan orang baik dan sederhana seperti Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan Khulafaurrasyidin lah yang seharusnya ditiru, bukannya perang dan kebencian yang memang sejak jaman Khulafaurrasyidin dihembuskan oleh manusia-manusia haus kekuasaan. Tentunya tak heran, jika Utsman dan Ali termasuk cucunya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. yaitu Hasan dan Husein saja bisa dibunuh demi kekuasaan.
Di jaman modern ini orang yang mengaku Islam bisa saja melakukan apapun demi kekuasaan dan keduniawian.
Illustrasi:
-Salah satu goresan saya "Assiry gombal mukiyo", dari mushaf Al Quran Al Bantani ( Al Quran Banten standar Indonesia) dibagian juz Amma Pada Th.2010.
-Ada lagi satu mushaf 30 juz yang sedang saya selesaikan untuk panduan Belajar Kaligrafi di PSKQ Modern, semoga berkah.
No comments: