Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

Muhammad Assiry, 30 Juni 2020



Yang bisa langsung belajar kepada Rasulullah lewat yaqdzah/pandangan mata dhahir itu hanya para kekasih pilihan Allah.

Bahkan menurut al-Habib Luthfi Bin Yahya dalam buku “Secercah Tinta” bahwasanya Imam as-Suyuthy -salah satu pengarang kitab Tafsir Jalalain- pernah bertemu Nabi Saw. dalam keadaan terjaga (yaqdzah) sebanyak 75 kali.
 
Karena alasan inilah -mungkin- para ulama lebih mendahulukan pengkajian kitab tafsir beliau; yakni Tafsir Jalalain dengan mengharap limpahan barakah-nya.

Kitab ini tergolong unik, karena merupakan hasil karya tulis dua ulama yang masing-masing mempunyai kredibilitas tinggi, yaitu: Syekh Jalaluddin al-Mahally dan Syekh Jalaluddin as-Suyuthy. Hal inilah yang menjadikan penyebab penamaan kitab ini; “Tafsir Jalalain” (Jalaluddin al-Mahally dan Jalaluddin as-Suyuthy).

Kalau masih belajar baca Al Quran saja sekelas PAUD, baca quran masih grotal-gratul dan banyak salahnya atau belum mencapai tataran wali ko, mngklaim belajar lngsung pada Rasulullah dan Sahabat, itu artinya pekok bin gemblung kuadrat.

Kalau misal arti dari belajar langsung dari Rasul seperti yang dimaksudkan Kang Evy adalah sebatas baca kitab hadist terjemahan dan seolah-olah sudah seperti belajar langsung kepada Rasulullah ini malah jelas tersesat dan bahaya karena tanpa dasar ilmu yang mumpuni dan tanpa ada guru yang kapabel bisa menyesatkan banyak orang kalau labelnya sudah berani ceramah.

About Assiry Art

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top