Assiry gombal mukiyo, 14 Desember 2016
Jika biasanya dakwah lebih banyak dilakukan dengan berceramah di masjid atau melalui buku-buku agama, sejumlah seniman lukis santri -santri senior PSKQ Modern angkatan 2015 berdakwah melalui cara yang unik yakni dengan "ngangkang" dan bergelantungan di dalam dan di atas kubah. Dengan kemampuan membuat tezhip atau ornamen Turki klasik yang mereka miliki, para santri PSKQ Modern yang juga penganut ajaran sufi ini menyampaikan dakwah melalui karya -karya kaligrafi yang indah dan menaburkan pesona yang meneduhkan hingga ke relung -relung jiwa.
Dakwah adalah suatu bidang yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu ideologi, agama, pendapat atau pekerjaan tertentu. Orang yang menyampaikan dakwah disebut "da'i" juga sering diistilahkan“muballigh” sedangkan yang menjadi obyek dakwah disebut "mad'u". Adapun setiap muslim yang menjalankan fungsi dakwah Islam tersebut selalu disebut sebagai "da'i".
Selain menjadi media dakwah menulis kaligrafi dan mendekorasi kaligrafi masjid juga menambah penghasilan yang menggiurkan lho yah. Meskipun sebenarnya tujuan kita bukan uang yang kita kejar -kejar tetapi sebagai sarana dakwah dan memperbaiki akhlaq.
"Al khatthu handasatun ruhaniyyatun dhaharat bialatin jasmaniyyatin". Kaligrafi Islam adalah seni ruhani. “Islamic Calligraphy is a spiritual geometry brought about with material tools”, demikian Yaqut Al Musta'shimi Baghdad (wafat 698 H/1298 M). Sang maestro klasik, menggambarkan keagungan warisan tamaddun Islam ini. Kaligrafi Islam memang bukan sembarang karya seni rupa, karena diyakini memancarkan pesona spiritualitas. Ia pun dipersonifikasikan sebagai media ampuh yang dapat mengkomunikasikan ide-ide, sehingga Ubaidillah bin Abbas menyebutnya dengan lisan al-yad atau “lidahnya tangan”.
Janganlah kita menyibukkan diri dengan sibuk hatinya, sibuk pikirannya, darahnya, emosinya, batinnya, jiwanya, sholatnya, hajinya, bahkan untuk sekadar menulis dan melukis kaligrafi untuk mencari uang. Karena derajatnya uang itu yang mencari Anda. Anda derajatnya adalah dicari oleh dunia, Anda tidak punya derajat yang rendah untuk mencari dunia, kalau menurut Allah seperti itu.
Jadi sesungguhnya dengan Anda tidak terlalu berkonstrasi mencari uang sesungguhnya potensi uang yang datang kepada Anda jauh lebih banyak dari pada kalau Anda sibuk mencari uang. Ini ekonomi siklikal namanya. Hal ini pula yang terus saya tanamkan kedalam jantung dan sanubari Santri -Santri PSKQ Modern.
Al-Hafizh Usman dari Turki Usmani pernah berujar dan memberikan nasehat:
"Pelajarilah kaligrafi yang betul,
Wahai orang yang memiliki akal budi,
Karena kaligrafi itu tiada lain
Dari hiasan orang yang berbudi pekerti.
Jika engkau punya uang,
Maka kaligrafimu adalah hiasan.
Tapi jika kamu butuh uang,
Kaligrafimu, sebaik-baik sumber usaha.”
Dakwah bil qolam atau disebut juga bit tadwin dan bil kitabah yaitu dakwah melalui tulisan. Contohnya di media massa seperti koran, tabloid, majalah, buletin, website, blog, dan media publik lainnya seperti email/milis, facebook, dan twitter. Bisa juga melalui buku, atau media lain seperti seni kaligrafi. Dakwah melalui media sangat efektif karena daya jangkau dan pengaruhnya lebih luas dan kuat. Kelebihan lain dari dakwah bil qolam ini antara lain abadi dan terdokumentasi, karena pesan-pesan yang disampaikan dalam dakwah melalui metode ini tidak menjadi musnah meskipun sang Kaligrafer, atau penulisnya sudah wafat. "Semua penulis dan Kaligrafer akan mati. Hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti". (Ali bin Abi Thalib)
Dalam tulisannya, Asmuni Syukir mengatakan, “Berdakwah dalam segala bentuknya adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim, beramar ma’ruf nahi munkar, berjihad, juga memberikan nasihat kepada sesamanya. Syariat atau hukum Islam tidak mewajibkan bagi umatnya untuk selalu mendapatkan hasil semaksimalnya, akan tetapi usahanyalah yang diwajibkan sesuai dengan keahlian dan kemampuannya”. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), hal. 27.
Adalah suatu kemunduran bagi umat Islam jika menganggap dakwah adalah ceramah keagamaan di masjid saja. Dakwah tidak hanya dapat dilakukan melalui ucapan semata. Salah satu cara yang kini bisa menjadi pilihan aktivis dakwah yaitu melalui metode dakwah yang lebih luas yaitu dengan dakwah bil qolam atau bilquwas. Dakwah yang satu ini, kini mulai sering dijadikan sebagai salah satu
penopang kesuksesan target dakwah. Karena pada dasarnya, dakwah Islam tidak hanya dilakukan dengan menggunakan kata-kata bijak, tetapi juga bisa dilakukan dengan tulisan (qolam), pun dengan karya-karya seni, seperti seni kaligrafi.
”Kesenian itu mengandung daya tarik yang berkesan kenapa tidak memanfaatkannya untuk berdakwah sehingga dakwah dapat menarik sasarannya dan pemanfaatan seni bertujuan untuk menimbulkan kesenangan yang bersifat estetik dan senang kepada keindahan merupakan naluri atau fitrah manusia” Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1998), h.186
Kaligrafi Islam merupakan media dakwah yang ampuh karena telah merambah ke masyarakat luas demi penyebaran agama Islam. Karena kaligrafi merupakan salah satu ibadah, pengabdian kita kepada Allah SWT, maka kaligrafi harus diilhami dengan hidayah Allah SWT agar tidak salah arah.
Seorang seniman sufi sudah seharusnya bisa menjadikan kaligrafi sebagai media dakwah. Karena media ataupun sarana dakwah itu bersifat universal dan bisa dilakukan dengan berbagai cara yang positif. Ini sebagian dari pengamalan saya saja, di samping dunia saya, agama saya, akhirat saya, sekalian ini maksudnya untuk dakwah agar semakin ma'rifatullah itu tujuan akhirnya.
===========================================================================
Illustrasi: Santri-Santri PSKQ Modern angkatan 2015 membuat kaligrafi didalam dan diluar kubah diameter 18 meter di Masjid Azzahra Semarang, Jawa Tengah tgl.2 Desember 2016.
Jika biasanya dakwah lebih banyak dilakukan dengan berceramah di masjid atau melalui buku-buku agama, sejumlah seniman lukis santri -santri senior PSKQ Modern angkatan 2015 berdakwah melalui cara yang unik yakni dengan "ngangkang" dan bergelantungan di dalam dan di atas kubah. Dengan kemampuan membuat tezhip atau ornamen Turki klasik yang mereka miliki, para santri PSKQ Modern yang juga penganut ajaran sufi ini menyampaikan dakwah melalui karya -karya kaligrafi yang indah dan menaburkan pesona yang meneduhkan hingga ke relung -relung jiwa.
Dakwah adalah suatu bidang yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu ideologi, agama, pendapat atau pekerjaan tertentu. Orang yang menyampaikan dakwah disebut "da'i" juga sering diistilahkan“muballigh” sedangkan yang menjadi obyek dakwah disebut "mad'u". Adapun setiap muslim yang menjalankan fungsi dakwah Islam tersebut selalu disebut sebagai "da'i".
Selain menjadi media dakwah menulis kaligrafi dan mendekorasi kaligrafi masjid juga menambah penghasilan yang menggiurkan lho yah. Meskipun sebenarnya tujuan kita bukan uang yang kita kejar -kejar tetapi sebagai sarana dakwah dan memperbaiki akhlaq.
"Al khatthu handasatun ruhaniyyatun dhaharat bialatin jasmaniyyatin". Kaligrafi Islam adalah seni ruhani. “Islamic Calligraphy is a spiritual geometry brought about with material tools”, demikian Yaqut Al Musta'shimi Baghdad (wafat 698 H/1298 M). Sang maestro klasik, menggambarkan keagungan warisan tamaddun Islam ini. Kaligrafi Islam memang bukan sembarang karya seni rupa, karena diyakini memancarkan pesona spiritualitas. Ia pun dipersonifikasikan sebagai media ampuh yang dapat mengkomunikasikan ide-ide, sehingga Ubaidillah bin Abbas menyebutnya dengan lisan al-yad atau “lidahnya tangan”.
Janganlah kita menyibukkan diri dengan sibuk hatinya, sibuk pikirannya, darahnya, emosinya, batinnya, jiwanya, sholatnya, hajinya, bahkan untuk sekadar menulis dan melukis kaligrafi untuk mencari uang. Karena derajatnya uang itu yang mencari Anda. Anda derajatnya adalah dicari oleh dunia, Anda tidak punya derajat yang rendah untuk mencari dunia, kalau menurut Allah seperti itu.
Jadi sesungguhnya dengan Anda tidak terlalu berkonstrasi mencari uang sesungguhnya potensi uang yang datang kepada Anda jauh lebih banyak dari pada kalau Anda sibuk mencari uang. Ini ekonomi siklikal namanya. Hal ini pula yang terus saya tanamkan kedalam jantung dan sanubari Santri -Santri PSKQ Modern.
Al-Hafizh Usman dari Turki Usmani pernah berujar dan memberikan nasehat:
"Pelajarilah kaligrafi yang betul,
Wahai orang yang memiliki akal budi,
Karena kaligrafi itu tiada lain
Dari hiasan orang yang berbudi pekerti.
Jika engkau punya uang,
Maka kaligrafimu adalah hiasan.
Tapi jika kamu butuh uang,
Kaligrafimu, sebaik-baik sumber usaha.”
Dakwah bil qolam atau disebut juga bit tadwin dan bil kitabah yaitu dakwah melalui tulisan. Contohnya di media massa seperti koran, tabloid, majalah, buletin, website, blog, dan media publik lainnya seperti email/milis, facebook, dan twitter. Bisa juga melalui buku, atau media lain seperti seni kaligrafi. Dakwah melalui media sangat efektif karena daya jangkau dan pengaruhnya lebih luas dan kuat. Kelebihan lain dari dakwah bil qolam ini antara lain abadi dan terdokumentasi, karena pesan-pesan yang disampaikan dalam dakwah melalui metode ini tidak menjadi musnah meskipun sang Kaligrafer, atau penulisnya sudah wafat. "Semua penulis dan Kaligrafer akan mati. Hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti". (Ali bin Abi Thalib)
Dalam tulisannya, Asmuni Syukir mengatakan, “Berdakwah dalam segala bentuknya adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim, beramar ma’ruf nahi munkar, berjihad, juga memberikan nasihat kepada sesamanya. Syariat atau hukum Islam tidak mewajibkan bagi umatnya untuk selalu mendapatkan hasil semaksimalnya, akan tetapi usahanyalah yang diwajibkan sesuai dengan keahlian dan kemampuannya”. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), hal. 27.
Adalah suatu kemunduran bagi umat Islam jika menganggap dakwah adalah ceramah keagamaan di masjid saja. Dakwah tidak hanya dapat dilakukan melalui ucapan semata. Salah satu cara yang kini bisa menjadi pilihan aktivis dakwah yaitu melalui metode dakwah yang lebih luas yaitu dengan dakwah bil qolam atau bilquwas. Dakwah yang satu ini, kini mulai sering dijadikan sebagai salah satu
penopang kesuksesan target dakwah. Karena pada dasarnya, dakwah Islam tidak hanya dilakukan dengan menggunakan kata-kata bijak, tetapi juga bisa dilakukan dengan tulisan (qolam), pun dengan karya-karya seni, seperti seni kaligrafi.
”Kesenian itu mengandung daya tarik yang berkesan kenapa tidak memanfaatkannya untuk berdakwah sehingga dakwah dapat menarik sasarannya dan pemanfaatan seni bertujuan untuk menimbulkan kesenangan yang bersifat estetik dan senang kepada keindahan merupakan naluri atau fitrah manusia” Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1998), h.186
Kaligrafi Islam merupakan media dakwah yang ampuh karena telah merambah ke masyarakat luas demi penyebaran agama Islam. Karena kaligrafi merupakan salah satu ibadah, pengabdian kita kepada Allah SWT, maka kaligrafi harus diilhami dengan hidayah Allah SWT agar tidak salah arah.
Seorang seniman sufi sudah seharusnya bisa menjadikan kaligrafi sebagai media dakwah. Karena media ataupun sarana dakwah itu bersifat universal dan bisa dilakukan dengan berbagai cara yang positif. Ini sebagian dari pengamalan saya saja, di samping dunia saya, agama saya, akhirat saya, sekalian ini maksudnya untuk dakwah agar semakin ma'rifatullah itu tujuan akhirnya.
===========================================================================
Illustrasi: Santri-Santri PSKQ Modern angkatan 2015 membuat kaligrafi didalam dan diluar kubah diameter 18 meter di Masjid Azzahra Semarang, Jawa Tengah tgl.2 Desember 2016.
No comments: