PSKQ Modern, 28 April 2020
Guru memiliki makna universal, tidak
sebatas yang ada di sekolah formal tetapi guru bermakna seseorang yang
mengajarkan ilmu dan menuntun kepada kebaikan seperti guru ngaji, guru les,
guru silat, ustaz, dosen, kiai/ulama dan sebagainya.
Di dalam Islam, guru memiliki banyak keutamaan seperti menurut sebuah hadis yang menyebutkan, "Sesungguhnya Allah, para malaikat dan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai semut yang ada di liangnya dan juga ikan besar, semuanya bershalawat kepada muallim (orang yang berilmu dan mengajarkannya) yang mengajarkan kebaikan kepada manusia (HR. Tirmidzi).
Mengapa guru diposisikan sebagai profesi yang begitu mulia? Karena guru adalah seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Allah Swt dan dengan ilmunya itu dia menjadi perantara manusia yang lain untuk mendapatkan, memperoleh serta menuju kebaikan baik di dunia ataupun di akhirat. Selain itu, guru tidak hanya bertugas menyampaikan ilmu, tetapi juga mendidik muridnya untuk menjadi manusia beradab.
Di dalam Islam, guru memiliki banyak keutamaan seperti menurut sebuah hadis yang menyebutkan, "Sesungguhnya Allah, para malaikat dan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai semut yang ada di liangnya dan juga ikan besar, semuanya bershalawat kepada muallim (orang yang berilmu dan mengajarkannya) yang mengajarkan kebaikan kepada manusia (HR. Tirmidzi).
Mengapa guru diposisikan sebagai profesi yang begitu mulia? Karena guru adalah seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Allah Swt dan dengan ilmunya itu dia menjadi perantara manusia yang lain untuk mendapatkan, memperoleh serta menuju kebaikan baik di dunia ataupun di akhirat. Selain itu, guru tidak hanya bertugas menyampaikan ilmu, tetapi juga mendidik muridnya untuk menjadi manusia beradab.
Seseorang yang ingin ilmu dan hidupnya
barokah, haruslah hormat kepada guru. Harus menunjukkan adab-adab terbaiknya kepada
guru. Bahkan dalam kitab Ta’limul Mut’allim disebutkan 10 adab murid terhadap guru.
Bahwa termasuk arti menghormati guru,
yaitu jangan berjalan di depannya; duduk di tempatnya; memulai mengajak bicara
kecuali atas perkenan darinya; berbicara macam-macam darinya; dan menanyakan
hal-hal yang membosankannya. Cukuplah dengan
sabar menanti di luar hingga ia sendiri yang keluar dari rumah, dan lain-lain.
Ustadz Muhammad Assiry telah mengajarkan kepada santri-santri PSKQ Modern
bahwa sebanyak apapun yang telah beliau capai, beliau tidak akan melupakan jasa
para gurunya terdahulu. Seperti Ustadz Boby Iskandar. Beliau adalah salah satu
guru pertama beliau saat belajar di LEMKA Sukabumi. Ustadz Boby Iskandar adalah
guru yang smart, dan sering memotivasi Ustadz Muhammad Assiry supaya tidak
menyerah pada keadaan dan menjadi pribadi yang mandiri.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat, kesehatan, umur panjang, dan
kebahagiaan atas beliau. Aamiin..
No comments: