Kudus, 03 November 2017
Muhammad Assiry
Perbedaan
metode dalam belajar kaligrafi dengan munculnya sanggar dan pesantren
kaligrafi di Indonesia semakin menambah khasanah kekayaan nuansa
kaligrafi gaya Indonesia. Namun hal ini menjadikan kita terkotak -
kotak.
Ke depan Indonesia harus memiliki wadah yang menaungi
dan mengakomodir para Kaligrafer murni atau Pelukis Kaligrafi dan siapa
saja yang ingin kaligrafi menjadi harmoni dan bersinergi di negeri sendiri.
Meskipun belum mewakili aspirasi seluruh penggiat Seni Kaligrafi,
semoga kumpulnya para Maestro Kaligrafi di Makam Mbah H.Affandi yang
diselenggarakan pada tgl. 31 Oktober 2017 menjadi awal langkah ke depan
agar Kaligrafi indonesia semakin melebur dan bersatu menjadi cahaya
cinta yang berbhinneka tunggal ika.
No comments: