TRIBUN JATENG, 08 Juli 2015
KUDUS, TRIBUNJATENG.COM -- Barang bekas yang selama ini hanya teronggok di tempat sampah, ternyata mampu digunakan oleh seniman asal Kudus ini. Hasilnya sebuah lukisan kaligrafi yang mampu dijual hingga jutaan rupiah.
Lembaran kanvas yang terpasang di bingkai digelar di lantai. Muhamad Assiry Jasiri mulai menggambar kaligrafi dengan kuas yang ada di tangannya, di Galeri Asiri Art, Kudus, Selasa (7/7).
Tarian kuas dengan beragam warna tampak indah memenuhi lembaran kanvas. Lukisan kaligrafinya itu tampak berbeda dengan lukisan kaligrafi seperti biasanya. Beberapa sisi tampak lukisannya menjembul di atas kertas kanvas.
Lukisan kaligrafi Jasiri tampak tiga dimensi. Pelukis kaligrafi Islam itu membuat karyanya dengan memanfaatkan sampah yang tidak terpakai untuk memperindah karyanya.
Pemilik Galeri Asiri Art, Kudus itu memanfaatkan bahan sampah dalam setiap karya lukisan kaligrafinya yang dimulai sejak tahun 2000-an.
Sampah yang digunakan untuk memudahkan proses membuat karya seni kaligrafi yang biasanya dibutuhkan untuk lukisan timbul. Mestinya bukan sampah sembarangan yang tinggal ambil di depan rumah.
Jasiri juga harus memilah jenis sampah yang tepat untuk memperindah karyanya. Dia mencoba memanfaatkan beberapa bahan yang selama ini menjadi sampah tak berguna. Misalnya kertas dos bekas, karung plastik, daun kering, tali ijuk dan beberapa bahan tak berguna lainnya.
Lembaran kanvas yang terpasang di bingkai digelar di lantai. Muhamad Assiry Jasiri mulai menggambar kaligrafi dengan kuas yang ada di tangannya, di Galeri Asiri Art, Kudus, Selasa (7/7).
Tarian kuas dengan beragam warna tampak indah memenuhi lembaran kanvas. Lukisan kaligrafinya itu tampak berbeda dengan lukisan kaligrafi seperti biasanya. Beberapa sisi tampak lukisannya menjembul di atas kertas kanvas.
Lukisan kaligrafi Jasiri tampak tiga dimensi. Pelukis kaligrafi Islam itu membuat karyanya dengan memanfaatkan sampah yang tidak terpakai untuk memperindah karyanya.
Pemilik Galeri Asiri Art, Kudus itu memanfaatkan bahan sampah dalam setiap karya lukisan kaligrafinya yang dimulai sejak tahun 2000-an.
Sampah yang digunakan untuk memudahkan proses membuat karya seni kaligrafi yang biasanya dibutuhkan untuk lukisan timbul. Mestinya bukan sampah sembarangan yang tinggal ambil di depan rumah.
Jasiri juga harus memilah jenis sampah yang tepat untuk memperindah karyanya. Dia mencoba memanfaatkan beberapa bahan yang selama ini menjadi sampah tak berguna. Misalnya kertas dos bekas, karung plastik, daun kering, tali ijuk dan beberapa bahan tak berguna lainnya.
No comments: