Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

🚬 *NgopiMalam* 🙏🏻
Olik n Assiry Gombal Mukiyo, 2017


Saya tengah mengikuti sebuah sarasehan yang diadakan oleh sekelompok komunitas 'antihoax'. Pembicara utamanya adalah dari Menkominfo, Kepolisian, Gubernur, dan seorang Kyai kharismatis.

Pak Kyai berkata, "Yang hilang dari bangsa kita ini adalah kesalehan, kepantasan. Kesalehan bukan hanya milik pemuka agama atau kyai, tapi juga aparat seperti bapak ini..."Pak Kyai menuding pak Polisi yang duduk di sebelahnya.

"Kan kasihan kalau Beliau yang sudah berseragam seperti ini dianggap tidak memiliki kesalehan...",imbuhnya.
Kami tertawa, Pak Polisi mengangguk dan tersenyum.

"Kesalehan adalah kepantasan. Apa bener kalau Pejabat tiap malam malah berdoa di Masjid, wiridan, terus dibilang ini pejabat saleh??? Apa bener?? Apa pantes??

Apa bener pemuka agama tiap hari absen di pendapa kabupaten, terus dibilang ini pemuka agama saleh??
Pemuka agama kok nongkrong di Pendapa, apa mau ikut tender??? Apa pantes???"

HªHŪHÁª.

Makjleb!

Kepantasan.

Pak Kyai tersenyum sambil membetulkan letak kacamatanya. "Hoax adalah kemunkaran!," tandasnya, "Pemerintah dan Aparat memiliki kekuasaan untuk bertindak, menggunakan 'tangan', kekuasaan untuk menertibkan. Anggota DPR, pemuka agama, tokoh masyarakat, memiliki 'mulut', untuk bersuara, mengingatkan, menegur, tapi bukan malah ikut-ikutan demo! Mosok pemuka agama mimpin demo???"

Jleb!

"Mosok anggota DPR ikut turun ke jalanan???"

Jleb!

"Pemuka agama harus paham undang-undang. Jika ada yang melanggar, nyebar hoax, laporkan!

Bilang pada pak polisi, tangkap orang ini. Pak polisi harus tanggap. Jangan cuman menghimbau. Langsung tangkap. Chegg!!",Pak Kyai mengibaskan tangan dengan cepat seolah 'menangkap' sesuatu di udara. Kami tertawa.

"Wong jelas salah kok cuman dihimbau???" Kami tertawa.

Pak Kyai tertawa,"Mosok ngomongnya begini, 'Para koruptor, kami himbau, mbokiyao, jangan korupsi lagi'..."

HªHŪHÁª.

Jleb! Jleb! Jleb!

"Bukan jamannya 'sing waras kudu ngalah'!"

Kami manthuk.

"Nek sing waras ngalah terus, sing ora waras tambah ora waras!"

Bener!

"Sing waras aja ngalah!" Sendika dawuh Mbah Yai!

Dan di sore yang sejuk sedikit mendung, saya belajar. Banyak.Hoax bukan sekedar ujar kebencian; hoax bukan sekedar meme lucu-lucuan, atau pelecehan kecil-kecilan. Hoax adalah benih perpecahan, hoax adalah kemunkaran, kejahatan - yang harus dilawan, diperangi, ditindaktegasi.

Saya diminta ikut bicara. "Perlu edukasi soal 'kepantasan'...," tutur saya.
Saya menebar pandangan,"Kalaupun kita mendapat 'kiriman'. Cukup dilihat, kalau suka...HªHŪHÁª, setelah itu langsung DELETE! Buang! Jangan di'forward'!!!"

"Sumber hoax tidak bisa kita kendalikan atau hentikan, tapi di tangan kita, hoax bisa kita hentikan. Kita berhak, kita berdaya, kita bisa!",sambung saya.

"Seperti di Ambon, hoax sudah tidak berdaya lagi,"ujar seorang pria asal Wonosobo, penggagas 'MAFIN', Masyarakat Anti Fitnah Indonesia.

"Bertahun-tahun masyarakat Ambon tercabik-cabik akibat provokasi orang luar. Kini mereka sadar, mereka tidak mau lagi diadu domba. Hoax tidak laku di Ambon..."imbuhnya.

Saat kita mau saling percaya dan menjaga, fitnah tak lagi berdaya. "Orang yang menerima hoax lalu menyebarkannya tanpa menyaring terlebih dahulu demi mengejar 'likes' dan 'comments', otak mereka mengeluarkan endorphin yang membuat mereka merasa hepi, nikmat..." Saya berkata dengan nada agak keras.

"Mereka akan terus terpacu untuk menyebarkan dan mem'forward' hoax kemana-mana! Kita harus sadar kita tengah 'dimanfaatkan'."Makin banyak 'likes' dan 'comments', kita makin terpacu dan kecanduan. Sebenarnya para penyebar hoax, maaf kata-kata saya, adalah orang yang tengah melacurkan diri sendiri. MeLacur CYBER!!! Saring sebelum 'sharing'," pesan ketua panitia, seorang tokoh muda yang nampak antusias.

"Apakah itu BENAR? Apakah itu BAIK? Apakah itu BERMANFAAT?"
Jangan melacurkan diri.
Sing waras aja ngalah.


About Assiry Art

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top