Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

PSKQ Moern, 18 November 2015


Sewajarnya patung dibuat dengan memahat sepotong kayu hingga menjadi suatu bentuk yang kita inginkan. Namun dengan teknik Arbosculpture ini, kita dapat membuat patung tanpa memotong pohon untuk kita ambil kayunya.

Seni  Arbosculpture atau bisa disebut "memahat pohon" yang melibatkan pencangkokkan, pemangkasan dan pembentukan batang. Dengan begitu batang akan tumbuh menjadi berbagai bentuk yang diinginkan pembuatnya.

Teknik pembentukan pohon ini sendiri sudah berusia ratusan tahun yang berasal dari suku Khasi di India. Mereka membuat jembatan dengan menggunakan pohon hidup yang masih dapat ditemukan hingga sekarang di beberapa wilayah di India. Sedangkan di Timur Tengah juga menggunakan teknik ini dalam membuat rumah yang kemudian tersebar ke Eropa. 


Keistimewaan dari Arbosculpture adalah pembuatannya yang lebih canggih daripada sekedar memakai bahan biasa karena sifat bahannya yang "hidup". Pasalnya, batang pohon yang hidup cenderung mengalami pembusukan dari dalam tapi luarnya masih bagus. Itu berkebalikan dari kayu mati yang malah proses pembusukan dari luar padahal dalamnya masih bagus dan kuat.

Beberapa pohon yang umum digunakan adalah Maple, White Birch, Willow, Fig, Poplar, Oak, Cherry dan jambu karena tahan penyakit. Seniman yang mendalami Arbosculpture diantaranya Peter Cook dan Becky Northey dengan karya pohon berbentuk mirip orang lengkap dengan kaki dan tangan. Sedangkan Dr. Chris Cattle gemar membuat kursi sehingga penggunanya akan dinaungi pohon langsung saat mendudukinya.

About Assiry Art

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top