Ketika mendengar kata bakteri, tak sedikit yang memberi pendapat bahwa makhluk ini adalah penyebab penyakit bagi tubuh. Namun bagi ahli mikrobiologi seniman, bakteri justru mampu menghasilkan karya seni yang unik. Karya seni ini dipamerkan pada pagelaran Agar Art yang diadakan oleh The American Society for Microbiologist.
Bahkan dari beberapa karya seni bakteri menyerupai lukisan Starry Night karya Vincent Van Gogh. Di samping itu masih banyak karya lain yang tidak kalah menariknya.
Cara pembuatan lukisan ini sangatlah unik. Para ahli yang mempunyai jiwa seni tersebut menggunakan media cawan petri sebagai kanvas lukisannya. Warna-warna variatif yang muncul pada cawan petri merupakan hasil dari pigmen tubuh bakteri. Beberapa bakteri memiliki kemampuan memancarkan cahaya saat gelap. Dari pigmen warna itulah lantas membentuk seperti lukisan yang sangat indah.
Berbagai lukisan bakteri ini dikompetisikan. Salah seorang pemenangnya adalah lukisan berjudul The Great Wave Candida. Lukisan tersebut dibuat oleh Cristina Marcos yang menggunakan bakteri Candida glabrata, Candida albicans, dan Candida parapsilosis sebagai “pelukisnya”. Ada pula lukisan berjudul Yeast Go Viral yang menunjukkan lukisan dari paduan bakteri S. cerevisiae dan viru L-A. Lukisan ini memiliki warna biru yang mengagumkan.
Juara pertama dalam kontes lukisan bakteri adalah lukisan berjusul Neurons karya Mehmet Berkmen Maria Pernil yang menggunakan bakteri Nesterenkonia, Deinociccus, dan Sphingomonas. Sementara posisi runner up dipegang oleh lukisan bertitel NYC Biome Map karya Christine Marizzi. Bakteri yang terlibat adalah Escherichia coli K12.
Agar Art adalah kompetisi karya seni mikroba yang pertama kali diadakan di dunia. Pesertanya adalah ahli mikrobiologi dari seluruh dunia dengan menggunakan mikroba dan kuman sebagai sarana untuk melukis.
No comments: