Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

Assiry gombal mukiyo, 12 Februari 2015


Tidak ada yg namanya kebetulan... Semua sudah menjadi kehendakNya..
Alhamdulillah... Kebetulan pagi ini saya bertemu dengan seorang Nenek disekitar terminal Bus Ciledug.
Di salah satu sudut pasar Ciledug.

Pasar masih pagi buta.. Baru sebagian berbenah...
Hari ini rasanya ingin menyusuri jalan setapak pasar dari ujung ke ujung.. Biasanya membayangkan saja sudah capek.. Panjaaaaang... disepanjang pinggir jalan Raya.

Ketika berjalan, mata saya tertuju padanya...
"Hmmm... baru pertama ini saya melihat Seorang nenek paruh baya.

Jadi ingat nenekku dulu waktu saya kelas 2 SD.Nenek saya yang bernama Mbah Sarisih itu begitu sayangnya dengan para cucunya lebih -lebih terhadap saya yang pada waktu itu menderita typus akut hampir 1 tahun. Waktu itu Saya tidak naik kelas karena setengah tahun tidak bisa masuk sekolah. Nenek saya setiap kali pulang dari pasar pasti membelikan jajan apapun permintaan saya. Heemmmm jadi berkaca-kaca mata ini.

Dalam diam, Nenek itu sibuk meronce sumbu lampu minyak.
Sederhana saja..dari botol bekas parem, atau minuman energi.

Helloo.. Lampu teplok yang keren saja sudah jarang digunakan, secara emergency lamp atau lampu charger tentu lebih praktis.Simbah ini, ternyata sudah hampir tidak mendengar, bahkan sepertinya hampir buta. Beliau tidak melihat saya yg hanya 30 cm di depannya.

Membayangkan Beliau ke pasar dari rumahnya sampai di pasar ini, cukup bikin saya ngilu hati. Apalagi kalau melihat yg dijual. Cuma lampu botol bekas.Harganya... 1000 rupiah/botol... Atau kalau tanpa botol.. 250 rupiah saja.

"Mangan opo aku nek dodolan sakmono yo...batine sepiro?"..Gumamku
Jika saya kalkulasi... Berapa ya yg harus dijual simbah untuk bisa pulang nanti.. Atau kira2 untuk beli beras 1kg saja.

Secara, lampu seperti ini sudah so last decade.. ndak cuma "so last year" Tapi Nenek ini tetep semangat, tetep keren... Etos kerjanya... Luar biasa.

Duh Gusti....Saya selalu bersyukur yang telah melimpahkan kepada hamba rizki yang berlimpah bahkan tidak terhitung lagi entah berapa milliar yang saya hasilkan dari keuntungan menggores dengan indah ayat -ayat suciMu. Hanya dengan menulis dan menebar virus-virus kaligrafi. Hidup hamba begitu bertabur berkah. Bisa berbagi dengan murid dan santri di PSKQ Modern dan juga berbagi dengan yang papa.

Hari ini...Simbah gajinya ngluwihi gaji harian Pegawai. Bisa beli beras sekarung. Alhamdulillah.Sudah saya borong .....meskipun ndak aku ambil botol -botol sumbu itu.

Saudaraku... Mintalah doanya... Barangkali doa dari orang-orang seperti ini... Yg pahalanya melebihi rupiah jualannya... Yang niat ibadahnya melebihi niatnya untuk kaya.. Jangankan kaya, bisa makan saja Simbah ini sudah syukur.

Yuk kita peduli..!
Bbm boleh naik turun... Listrik.. Cabe, sekalipun...
Tapi rasa peduli kita jangan berkurang ya..
Stop menyalahkan siapapun... Stop mengeluh .. Ikhlaskan kalo saat ini rejeki kita baru segini, baru dari pekerjaan yg sekarang...
Jangan sedikit2 mengeluh dijadikan status di Fb, BBM dan tweet.. Pliss deh, yang baca saja ikutan "capee deehhhhh".
Masih banyak yang kekurangan yang butuh kita perhatikan.
Jangan lupa...yuk peduli...
Simbah ini... Bukan satu2nya yg membutuhkan.
Sesungguhnya Ia melindungi dirinya dari meminta-minta..
Menjauhkan diri dari mengemis dan meminta iba,
Ini yang bikin saya trenyuh dan justru sembab di mata.
Salam

About Elsya Vera Indraswari

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top