Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

Muhammad Assiry, 12 April 2019


Inilah foto kenang-kenangan bersama kawan-kawan Santri Angkatan tahun 2002 LEMKA Sukabumi.Tampak H.Purwanto Zain LEMKA angkatan 2002 dengan gaya rambut terbelah saya tandai contreng.

Saya sendiri adalah Santri LEMKA Sukabumi angkatan pertama tahun 2000. Belajar dan khidmah membantu mengajar di LEMKA Sukabumi hingga tahun 2007.

Foto bersama pimpinan pondok pesantren lemka K.H. Didin Sirojuddin AR. beserta istri beliau Ibu.Hj.Aah di pondok Halimun sukabumi jawa barat juga Ketua Lemka Sukabumi Ustaz Boby Iskandar.

Menjadi keberkahan buat kita semuanya. Semoga ayahanda KH.Didin Sirojuddin AR dan Ibu selalu dalam rahmat dan kasih sayang Allah dan dipanjangkan umurnya. Amiiin.

Artinya 10 tahun lebih saya concern belajar kaligrafi di LEMKA 7 tahun dan sebelumnya belajar di Sanggar Annur Pimpinan KH.Nur Aufa Shiddiq 4 tahun dari tahun 1996 sampai 2000. Berbeda dengan Santri yang belajar kaligrafi sekarang baru belajar 1 atau paling banter 2 tahun sudah merasa bisa dan sudah hebat.

Selain belajar kaligrafi murni saya banyak mendapatkan ilmu seni terapan dari Kakak kandung saya yakni Mas Rosidi (Le Rosh) yang berlangsung antara 2002 - 2010 dengan langsung praktek mengerjakan dekor, melukis dan mengerjakan apa saja pekerjaan seni dari berbagai bahan saat Mas Rosidi masih standby di Atrium Plaza dan Artha Gading sebagai kepala divisi Seni Dekorasi di dua Mall tersebut. Tahun 2002 Mas Rosidi, saya dan Mas Sholeh Surabaya berhasil memecahkan rekor Muri dengan membuat patung dan bedug untuk menyambut 1 Syawwal dengan tinggi 14 meter.

Waktu belajar Seni terapan tersebut saya lakukan saat mulai jadi Santri di LEMKA Sukabumi dengan ijin kepada Ustaz Boby Iskandar. Alasan saya ya untuk mencari tambahan uang saku dan bekal ilmu yang kain selain kaligrafi karena waktu itu saya betul-betul mandiri tanpa menggantungkan uang kiriman dari orang tua di Kampung.

Untuk mendalami ilmu Kaligrafi dan seni terapan yang saya kembangkan di Pskq Modern Kudus Jateng, saya butuh proses dan waktu yang lama sekitar 15 tahunan lebih. Apalagi selain belajar dari dua Guru saya tersebut selebihnya saya juga keliling berguru pada para Kaligrafer senior di Indonesia. Bahkan Kaligrafer Senior di Indonesia adalah guru saya semuanya.

Untuk bisa seperti sekarang ternyata butuh pengorbanan dan perjuangan yang panjang dan tak kenal lelah.

Kata Bung Karno "Jas Merah"( Jangan pernah melupakan sejarah). Orang yang lupa akan sejarah dan jati dirinya seperti kacang yang lupa pada kulitnya sendiri. Karena napak tilas kita akan selalu bisa dibaca dan menjadi landasan bagi kehidupan yang lebih cemerlang pada generasi yang akan datang.

About Assiry Art

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top