Assiry, 14 April 2014
Kriteria seorang Presiden
itu sangat sederhana. Presiden yang mengerti martabat bangsa dan
negara, itulah yang dibutuhkan oleh Indonesia saat ini.
Pers sudah tidak seimbang lagi dalam pemberitaan. Saat ini syahwat
sudah menjadi komoditas utama dalam kegiatan ekonomi. Pasca runtuhnya
komunisme, syahwat menjadi komoditas utama.
Kita melihat saat ini mulai dari tarian, lagu dan sebagainya yang menjual dan laku adalah yang menyajikan syahwat sebagai komoditas utamanya. Begitu juga dalam pers, komoditas yang utama adalah syahwat. Karena dunia pers sekarang tergantung pada pemilik perusahaan. Kita lihat saja contohnya sekarang, calon presiden yang memiliki perusahaan media massa, maka perusahaannya akan digunakan untuk menjelek-jelekan rivalnya.
Ojo gampang percoyo karo pers.!!!
Kita melihat saat ini mulai dari tarian, lagu dan sebagainya yang menjual dan laku adalah yang menyajikan syahwat sebagai komoditas utamanya. Begitu juga dalam pers, komoditas yang utama adalah syahwat. Karena dunia pers sekarang tergantung pada pemilik perusahaan. Kita lihat saja contohnya sekarang, calon presiden yang memiliki perusahaan media massa, maka perusahaannya akan digunakan untuk menjelek-jelekan rivalnya.
Ojo gampang percoyo karo pers.!!!
No comments: