Assiry gombal mukiyo, 2016
Pak Gombal pernah berujar dalam sebuah Dialog Kaligrafi
"Jangan mati-matian mengejar sesuatu yang tak bisa dibawa mati" .
"Jangan mati-matian mengejar sesuatu yang tak bisa dibawa mati" .
Dari pojok forum Dialog Kaligrafi salah seorang pria yang gimbal, berambut kusut dan panjang sepertinya sangat misterius. Ini adalah sejenis manusia yang "Nyeniman", artinya yang hanya berpakaian seperti seniman yang semrawut dan terkadang ala kadarnya. Yang pasti Pria ini bukan dari penduduk Jin atau grenduwo. Tiba -tiba pria itu bertanya kepada Pak Gombal.
"Kalau kaligrafi bagaimana Pak, dibawa mati tidak?".
Pak Gombal terdiam sejenak, Ia tidak langsung menjawab pertanyaan pria itu, karena ini bukan hanya sekadar pertanyaan untuk dia melainkan juga pertanyaan yang sekaligus menjadi jawabannya ada pada ruang kalbu masing -masing setiap pribadi kita.
Pak Gombal terdiam sejenak, Ia tidak langsung menjawab pertanyaan pria itu, karena ini bukan hanya sekadar pertanyaan untuk dia melainkan juga pertanyaan yang sekaligus menjadi jawabannya ada pada ruang kalbu masing -masing setiap pribadi kita.
Tiba -tiba ada semacam dorongan sehingga Pak Gombal perlu menjawab pertanyaan itu. Pertanyaan yang sesungguhnya ndak perlu Ia jawab.
Dengan sedikit terbata Ia akhirnya menjawabnya juga.
Dengan sedikit terbata Ia akhirnya menjawabnya juga.
"Jika anda Menebarkan kebaikan kepada sesamamu dengan kaligrafi, mengajarkan orang lain menulis huruf -huruf Al Quran, memberikn kemanfaatn ilmu Al Quran sehingga hingga kini Al Quran masih ada berkat jasa para penulis kaligrafi maka yang demikian itu adalah menjadi amal jariyah yg bukan hanya akan anda bawa mati melainkan menjadi oase amal yang tidak akan pernah kering ketika yang lain dalam keadaan dahaga dan kekeringan".
Forum Dialog itu menjadi hening dan sepi hanya desahan nafas yang terdengar.
Keheningan itu pecah ketika terdengar suara Pak Gombal yang sesenggukan, menangis sejadi -jadinya, seolah -olah apa yang dikatakannya itu terlalu tinggi untuk Ia jalankan. Ia merasa betul, bahwa apa yang dikatakannya itu belum bisa Ia jalankan sendiri bahkan hingga sekarang ini.
Keheningan itu pecah ketika terdengar suara Pak Gombal yang sesenggukan, menangis sejadi -jadinya, seolah -olah apa yang dikatakannya itu terlalu tinggi untuk Ia jalankan. Ia merasa betul, bahwa apa yang dikatakannya itu belum bisa Ia jalankan sendiri bahkan hingga sekarang ini.
Setelah agak lega Pak Gombal kemudian berdiri dari kursinya, kemudian Ia mengambil micnya lagi dan berkata dengan lirih.
" Silahkan anda memilih apa saja dalam kehidupanmu ini yang membuatmu bisa bergerak mendekat ke Allah dan membuat Allah mendekat kepadamu. Tidak mesti selalu anda belajar dan mengajarkan Kaligrafi, melakukan apapun saja yang muaranya selalu ke Allah ketika anda menentukan arah dan tujuan hidup ini, maka itu menjadi amal yang terus mengalir (jariyah).
Tidak usah anda pedulikan apakah hidupmu penuh bertabur kegembiraan atau kesengsaraan, tidak peduli uang sedikit atau banyak, rumah besar atau kecil, Istrimu diambil orang atau sangat setia kepada anda, cuma punya kolor atau lusinan celana jeansmu, hafal Qur`an atau tidak, jadi tukang gorengan atau Pengusaha Restoran, hidup mapan atau gelandangan, apapun saja, asalkan engkau olah menjadi alat untuk mendekatkan jarak antara Tuhan denganmu, Asalkan saja menjadikan anda tetap ikhlas karena Allah juga ikhlas dan ridho terhadap hidupmu maka anda akan memasuki alam kebahagian dimana hanya anda yang mengetahui dan bisa merasakannya karena Allah bersamamu".
Tidak usah anda pedulikan apakah hidupmu penuh bertabur kegembiraan atau kesengsaraan, tidak peduli uang sedikit atau banyak, rumah besar atau kecil, Istrimu diambil orang atau sangat setia kepada anda, cuma punya kolor atau lusinan celana jeansmu, hafal Qur`an atau tidak, jadi tukang gorengan atau Pengusaha Restoran, hidup mapan atau gelandangan, apapun saja, asalkan engkau olah menjadi alat untuk mendekatkan jarak antara Tuhan denganmu, Asalkan saja menjadikan anda tetap ikhlas karena Allah juga ikhlas dan ridho terhadap hidupmu maka anda akan memasuki alam kebahagian dimana hanya anda yang mengetahui dan bisa merasakannya karena Allah bersamamu".
Pak Gombal menghentikan kata -katanya ketika seluruh yang hadir pada Forum Dialog Kaligrafi itu justru menangis sejadi-jadinya dan sebagian meraung-raung bahkan ada beberapa yang lainnya seperti kesurupan karena membentur -benturkan kepalanya di meja meskipun tidak terlalu keras. Entahlah apa yang yang membuat Pak Gombal dan para peserta Dialog itu ko bergantian menangis.
Apakah mereka memang cengeng, mewekan, gembeng atau karena alay? Entahlah .
Apakah mereka memang cengeng, mewekan, gembeng atau karena alay? Entahlah .
Illustrasi:
-Karya Kaligrafi kubah Santri -Santri PSKQ Angkatan 2014/2015 di Masjid Arrahman Nunukan Kalimantan Utara. 2015.
-Karya Kaligrafi kubah Santri -Santri PSKQ Angkatan 2014/2015 di Masjid Arrahman Nunukan Kalimantan Utara. 2015.
No comments: