Assyri gombal mukiyo, 2013
Tidurlah
dalam -dalam,didekapan kenyamanan. Bukan kedua matamu yang terpejam tapi
pejamkan dan Qiyamkan dirimu dan mata hatimu dari pongahnya kehidupan.
Menidurkan
hati dari congkak dan kesombongan, merebahkan seluruh perilaku dari yang
bernama keangkuhan, iri dengki, mengumbar ftnah dan semacamnya.
Tidurlah
dalam- dalam. Jika banyak cacian dan makian menghantammu dengan tusukan dan nyeringainya
tak perlu membuatmu terluka. Tidurmu adalah menjauhkanmu dari sifat ingin
membalas dari jutaan kemurkaan dan buruknya isu -isu yang di benamkan
kepermukaan oleh jin dan manusia (min syarri alwaswaasi al khannasi).
Jika
para malaikat mampu menidurkan sifat -sifat tercela (mazmumah) itu
karena malaikat jauh dari nafsu. Malaikat tercipta untuk sesuatu yang selalu
konsisten dan taat,sedangkan manusia memiliki dua bom karakter yang kapanpun
bisa meledak antara yang baik dan buruk. Maka
akan lebih dahsyat jika kita mampu menidurkan segala yang membelenggu asa jiwa
dan raga dari keterpurukan nafsu yang menghanguskan.
Manusia
memiliki kelebihan yang tidak dimiliki malaikat. Nafsu itulah yang justru
melebihkan penciptaan manusia atas ciptaan Tuhan lainnya. Karena Masterpiece
karya Tuhan adalah manusia, bukan malaikat,jin atau bahkan surga seisinya yang
indahnya tak sanggup mata pernah melihatnya,telinga pun pernah mendengar dan
hati yang juga tak sanggup mengejawantahkannya.( ma la 'ainun ra at wala
udzunun sami'at wala khatara 'ala qalbi al basyari). Tuhanlah pembentuk dan
pencipta paling jenius ( Al Mushowwiru). Yang menciptakan manusia dengan segala
kelebihannya.
Tapi
jika nafsumu justru yang menahkodaimu maka engkau adalah seburuk -buruknya
binatang.
Perbedaan
yang sangt tipis dengan binatang. Manusia
adalah binatang yang berakal (Al Insaanu hayawaanu Annatiqu).
Jadi
akal yang bisa berfikir dan daya resapnya menjangkaui alam semesta raya.Akal
menguati manusia dengan sistem yang paling canggih didalamnya software dari
saraf -saraf yang mengemudikan rangkaian otak ke seluruh tubuh dengan
penyeimbang sangat akurat oleh hati yang peka terhadap setiap stimulan dalam
ruang kehidupan yang luas dengan kehidupan sosial yang tinggi (homo homini
lupus).
Tuhan
sering mengingatkan manusia dengan penggunaan akalnya ( afalaa
tatafakkarun)" wahai manusia apakah tidak kau berfikir"?, atau (
afala ta'qiluun) "Apakah engkau tidak menggunakan aklmu". Sepertinya
Tuhan ingin menegaskan dan sedikit nyindir bahwa akal yang diciptakanNya
ternyata tersia-siakan oleh ulah manusia yang tidak menggunakan akal untuk
berfikir dari semua keagungan dan limpahan rahmat yang dibentangkan seluas
langit dan bumi ini. Yang diperuntukkan sebesar -besarnya bagi kemaslahatan
manusia.
Tidak
berlebihan jika Abu bakar bergelar Assiddiq (yang benar dan membenarkan). Benar
karena mampu menidurkan perilakunya dan hanya bertawajjuh (selalu menatap dan
dzikir) kepadaNya tanpa berpaling sedetikpun. Membenarkan karena beliau adalah
sahabat dan juga ayah mertua yang pertamakali mengimani, mempercayai seluruh
peristiwa isra' Mi'rajnya Nabi sebagai mukjizat yang agung.
Jika
tidurmu adalah tidur dalam keabadian dari hakikat segala keburukan yang selalu
terjaga (melek),maka tidurmu menjadi sayap-sayap yang menerbangkanmu ke nirwana
syurga.
Jika
tidurmu adalah dzikir khusuk yang begitu romantis padaNya, maka
tidurmu adalah madu cinta yang mendekatkanmu dengan Sang Kekasih yang tiada
tara nikmat cintaNya.
Tidurlah,tidurrr.........
dari segala bentuk kemaksiatan dan dosa sebagai pakaianmu yang menutupmu dengan
penuh kenyamanan dan kebahagiaan hakiki.
No comments: