Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9




Assiry gombal mukiyo, 2013

Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam.Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam yang ditaburkan didanau kehidupan oleh Tuhan.Tidak berarti apa -apa bagi luasnya danau kehidupanmu itu, tak juga berubah rasanya jika engkau menjadi pribadi yang menerima apapun yang di berikanNya.

Banyaknya masalah bukan untuk dikeluh -kesahkan.

Masalah sejatinya adalah upaya Tuhan untuk memperbaikimu dan juga mensuksesimu dalam kehidupan ini menjadi lebih baik dan berkualitas dari sebelumnya.
Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Tuhan, sesuai untuk dirimu jumlah kadar garam yang di taburkan.

Jumlahnya disesuaikan dengan kemampuanmu sendiri.
Semakin dirimu besar maka kadar garamnya juga makin bnyak.Tapi bukan berarti Tuhan memberatkanmu karena Tuhan tak pernah sedikitpun memberati hamba-hamba yang dicintainya dengan beban-beban hidup ini.( La yukallifullahu nafsan illa wus'aaha). Tapi justru sebaliknya Tuhan menghiasimu dengan mematangkan drimu dalam pendewasaan hidup inidengan cara yang sangat indah dan sempurna.Raihlah semua perhiasan Tuhan itu dengan menghadapi setiap garam masalah hidup ini dengan kesabaran yang tak pernah ada batasnya.Kesabaranmu berbuah keindahan ( fashobrun jamil).

Kesabaran m
enjadi obat penawar dalam kegelisahan dan kepedihan yang mujarab saat engkau dalam proses menghadapi setiap masalah itu.

Kesabaran sesungguhnya tak pernah ada batasnya,jika ada yang bilang bahwa "habis sudah kesabaranku". Itu adalah batas kesabaran yang di milikinya saja yang tidak mau berguru pada Tuhan. Yang selalu sabar menghadapi polah tingkah manusia yang amburadul,bobrok,berlumur dengan kebanggaan akan dosa -dosa. Tuhan tak pernah memperhitungkan berapapun nikmat dan limpahan anugerah yang di berikan kepada manusia.Manusia mau ibadah,mau sujud atau tidak.Tuhan 'ngga pate'en ( la ubali).

Tuhan tetap Menjadi Tuhan.Bahkan jika seluruh manusia ingkar padaNya. KeagunganNya tak berkurang sedikitpun jua. Oksigen tetap bisa kita hirup dengan segar,bumi yang penuh hamparan kesuburan masih juga kita nikmati.Setiap keindahan dan fatamorgana dunia ini masih tatap bisa kita raih.Tuhan ngga pernah ngambek, ngga pernah marah dengan perilaku kita yang semakin jauh dariNya.

Jika ada bencana,
tsunami Nuh,banjir yang bergulung -gulung, erosi budaya,paceklik moral dan etika manusia itu karena akibat dari perbuatan manusia itu sendiri. Jadi sampean jangan nyalahin Tuhan.(dzohara al fasaadu fi albarri wa albahri bimaa kasabat aidi annas).
Apapun anugerah dan kado kenikmatan hidup yang Tuhan berikan tak akan mampu jika kita menghitungnya.
(wain ta'uddu ni'matallahi la tukhshuuha).

Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi dan Rasul, yang bebas dari penderitaan dan masalah.Bahkan semakin berat masalah yang dipikulnya mnjadi kadar k
emuliaan manusia disisi Tuhannya.

Masalah adalah batu loncatan dimana engkau bisa meraih t
empat dan kedudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

About Elsya Vera Indraswari

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top