Assiry gombal mukiyo, 2013
Kalau
merdeka dari gempuran pesawat,tank, mesiu dan meriam, indonesia telah merdeka.Tank,mesiu dan dentuman meriam kini
berubah menjadi lebih ganas dari kejamnya rodi dan romusha. Dia menjelma menjadi penjajahan
budaya, moral, ekonomi, politik dan kebebasan beragama atau apapun itu.
Bahkan untuk beol saja kita tidak pernah merasa
merdeka.WC dan toilet begitu mahalnya.Untuk buang kentut dan kencing saja perlu
uang. Untuk hidup di indonesia yang jelas
belum bisa menjamin
kesejahteraan rakyatnya kita perlu membayar pajak.Pemerintah tidak malu untuk
menarik upeti yang berwajah pajak sedangkan rakyatnya tak merasakan
kesejahteraan apa-apa.Pajak parkir dimanapun tempatnya bisa juga depan rumahmu
sndiri, atau parkir di rumah pacarmu.
Jika
memang bangsa kita merdeka kenapa nun jauh
di polewalimandar ratusan ibu- ibu tinggal dikandang kambing?Bukankah mereka
adalah saudara kita sebangsa dan setanah air?Lihat di sudut -sudut desa yang
kumuh terdapat jutaan anak terlantar dan mengidap busung lapar. Padahal dalam
negeri binatang,seekor ayam belum pernah ada yang kelaparan. Saya sendiri belum
pernah mendengar seekor anak kambing yang
terkena busung lapar atau anjing yang tidak kebagian jatah sarapan .
Entah berapa juta TKI kita tercekik lehernya bahkan hanya memeras keringat dan membuangnya sia-sia tanpa gaji apapun.
Jangan salahkan jika seorang permpuan didaerahnya yang tandus kemudian melacur untuk menyambung nyawa anak-anaknya.
Inilah yang disebut dosa struktural.
Hukum negeri ini adalah hukum yang tidak punya nurani bahkan sudah picek matanya.
Seorang nenek yang mencuri 3 buah kakao, kemudian harus dipenjara atas laporan anaknya sendiri.Sedangkan banyak kasus mega korupsi hilang raip disulap hanya dengan mantra" kongkalikong siapa nyolong pasti plong".
Entah berapa juta TKI kita tercekik lehernya bahkan hanya memeras keringat dan membuangnya sia-sia tanpa gaji apapun.
Jangan salahkan jika seorang permpuan didaerahnya yang tandus kemudian melacur untuk menyambung nyawa anak-anaknya.
Inilah yang disebut dosa struktural.
Hukum negeri ini adalah hukum yang tidak punya nurani bahkan sudah picek matanya.
Seorang nenek yang mencuri 3 buah kakao, kemudian harus dipenjara atas laporan anaknya sendiri.Sedangkan banyak kasus mega korupsi hilang raip disulap hanya dengan mantra" kongkalikong siapa nyolong pasti plong".
Jika
bangsa ini merdeka kenapa sebesar -besarnya kekayaan tanah air ini di raup oleh
asing?
Wahai garuda ayo bangkit dan terbanglah dengan 17 helai sayap dan 8 helai ekormu, angka hari kemerdekaan 17 Agustus 1945. Andaikanpun Indonesia merdeka pada tanggal 1 bulan 1, ia tetap jagoan dan sanggup terbang dengan sayap sehelai. Bangsa tertangguh di muka bumi ini, sanggup bergembira dalam derita, mampu melangkah pasti di jalan ketidakpastian, ringan tertawa di kurungan rasa bingung dan sengsara.
Wahai garuda ayo bangkit dan terbanglah dengan 17 helai sayap dan 8 helai ekormu, angka hari kemerdekaan 17 Agustus 1945. Andaikanpun Indonesia merdeka pada tanggal 1 bulan 1, ia tetap jagoan dan sanggup terbang dengan sayap sehelai. Bangsa tertangguh di muka bumi ini, sanggup bergembira dalam derita, mampu melangkah pasti di jalan ketidakpastian, ringan tertawa di kurungan rasa bingung dan sengsara.
Bangsa yang juara atas hidupnya sendiri tanpa
negara pun rakyatnya tetap hidup dan bisa mengatur kesejahteraannya
sendiri.Warga negara miskin tapi antre naik haji menunggu 10 tahun lebih, tanpa
pernah menawar berapa pun biayanya.Bahkan membayar di muka, tanpa peduli ke
mana bunganya.
Di Tanah Suci, mereka sowan kepada Kanjeng Nabi dan mendengarkan petuah para arwah korban kerusuhan dan pertiakaian di mesir ''Wahai bangsa Indonesia, jangan katakan kepada Tuhan bahwa kalian punya masalah, tetapi nyatakan kepada masalah bahwa kamu punya Tuhan."
Meskipun mereka bangsa para nabi tapi tak sanggup mengatur dan mengatasi ego dan tak mampu menahan diri hanya karena rebutan kekuasaan.
Di Tanah Suci, mereka sowan kepada Kanjeng Nabi dan mendengarkan petuah para arwah korban kerusuhan dan pertiakaian di mesir ''Wahai bangsa Indonesia, jangan katakan kepada Tuhan bahwa kalian punya masalah, tetapi nyatakan kepada masalah bahwa kamu punya Tuhan."
Meskipun mereka bangsa para nabi tapi tak sanggup mengatur dan mengatasi ego dan tak mampu menahan diri hanya karena rebutan kekuasaan.
Bangsa Indonesia punya banyak senjata untuk melawan
kejatuhan dan siaga menyelenggarakan kebangkitan.Mereka menantang kehidupan
yang tidak rasional dan penuh kemustahilan dengan "bismillah".Atas
nafkah tidak mencukupi mereka bilang "tawakal".Didera keadaan
serba-kekurangan terus-menerus mereka ladeni dengan "tirakat" dan
keyakinan bahwa ''ayam saja dikasih rezeki oleh Allah''.
Ditipu habis oleh penguasa,dikeruk semua kekayaan
bangsa ini lebih dari setengah abad sampai sekarang, cukup mereka tepis dengan
''Tuhan tidak pernah tidur''. Usaha gagal, dagang bangkrut, perhatian terhadap seni semakin loyo dan
impoten apalagi ko sampai mikir perkembangan kaligrafi. Tapi mereka layani
dengan "istiqamah" dan tetap"ikhtiyar".
No comments: