Tahun 1937 Sudjojono ikut dalam pameran bersama pelukis-pelukis di Jakarta, yang terdiri dari pelukis-pelukis Indonesia, Cina, dan Belanda, di Gedung Kunstkring Batavia. Karya-karyanya yang terkenal ketika itu: Anak-anak Sunter, Jungkatan, Orang Tua, Depan Kelambu Terbuka, Cap Gomeh. Kemudian ditunjuk sebagai pemimpin latihan melukis pada Pusat Kebudayaan Jepang Keimin Bunka Sidosho bagian Seni Rupa, yang diketuai Agus Djaya. Karya-karya seni lukis Sudjojono yang terkenal ketika itu antara lain: Sayang, Aku Bukan Anjing, Suasana, Jalan Lurus, Bermain Judi di Bawah Salib. Tahun 1946 pindah ke Yogyakarta dan mendirikan SIM (Seniman Indonesia Muda) dengan tujuan ikut menegakkan Indonesia Merdeka dalam menentang agresi tentara kolonial. Lukisan-lukisannya yang terkenal masa di Yogyakarta ialah: Prambanan, Mengungsi, Tetangga. Selama 1955-1962 ia juga giat mematung.
Salahsatu lukisan karya S. Sudjojono berjudul "Gerak Baru"
Selain itu Sudjojono juga aktif dalam politik. Ketika Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat, organisasi kebudayaan di bawah PKI) kuat berjaya, ia ikut di dalamnya. Di samping itu ia juga aktif di Partai Komunis Indonesia (PKI) dan menjadi salah seorang wakil partai itu di DPR(S). Kemudian ia keluar dari PKI dan Lekra, karena partai itu terlampau mengurusi urusan pribadi nya. Di sisi lain PKI sangat marah kepada Sudjojono, karena ia diketahui menghasut masyarakat untuk benci terhadap D.N. Aidit, pimpinan tertinggi PKI.
Pada bulan September 1997, biro lelang Christie’s Singapore, melelang lukisannya Pura Kembar, Sanur (1972) yang berukuran 102 x 82 cm dengan harga 124.750 dollar Singapura. Sebuah harga yang luar biasa untuk karyanya yang berukuran sedang. Sekadar bukti, betapa manifestasi seni Sudjojono dihargai dan diperebutkan dari waktu ke waktu. Sudjojono selalu menandatangani lukisannya dengan tulisan dan kode 101 (dalam kurung) dan tulisan SS. Angka 101 adalah nomor kode selimut ketika ia berdiam di barak, di daerah perkebunan Kisaran. SS adalah singkatan dari namanya, Sindudarsono Sudjojono.
No comments: