Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

 PSKQ Modern Kudus, 23 November 2020




Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-28  tahun 2020 di Kota Padang, Sumbar telah berakhir Jumat (20/11/2020) lalu. Saat itu juga, pembacakan daftar pemenang MTQ Nasional 2020 dibacakan dalam acara penutupan di Masjid Raya Sumbar. 

Pebisnis kaligrafi sekaligus pemimpin Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Al-Quran (PSKQ Modern) Kudus , Muhammad Assiry mempertanyakan sistem penilaian yang digunakan dalam KALIGRAFI NASKHAH MTQ NASIONAL 2020. “ Saya berkecimpung dibidang kaligrafi cab.naskhah itu cukup lama. Dulu pengalaman saya saat mengikuti perlombaan kesalahan penulisan atau kekurangan tanda baca pada khath wajib ( naskhi) itu menjadi fatal alias jali ( kesalahan berat). Tetapi dalam karya Naskhi juara 1 cab. Naskhi dari Kafilah Sumbar ternyata kekurangan dhummah di huruf ta' lafadz (Turja'u al umuru) tetap juara, Ini jelas kecurangan yang terselubung.” Tulisnya dalam akun sosial pribadinya.

Muhammad Assiry merupakan salah satu kaligrafer di Indonesia yang berasal dari kota Kudus yang sudah berlangganan memenangkan kejuaran kaligrafi. Beberapa prestasinya yaitu di tahun 2000 mewakili Jateng untuk mengikuti lomba kaligrafi Nasional di Palu, Sulteng dan berhasil meraih juara harapan. Kemudian berlanjut pada MTQ Nasional tahun 2003 di Kalimantan Tengah mewakili Kafilah DKI.Jakarta meraih juara 1 Nasional. 

MTQ Nasional merupakan festival keagamaan Islam Indonesia yang diadakan di tingkat nasional yang bertujuan untuk mengagungkan Alquran. MTQ Nasional sendiri diadakan dua tahun sekali. “Dewan Juri harus lebih hati-hati dan lebih cermat dalam memberikan penilaian, ini sesuatu yang rawan dan pasti akan menimbulkan perdebatan panjang. Memang tidak ada yang sempurna kecuali Allah, tetapi setidaknya dalam perlombaan semacam ini harus dicari yang betul-betul tidak cacat dari kesalahan atau kekurangan/cacat penulisan jika kredibilitas MTQ”, lanjutnya.

Muhammad Assiry berharap, Semoga MTQ Nasional menjadi salah satu festisal yang dapat dipercaya publik sebagai salah satu ajang dan wadah untuk mengukur kualitas dan kapasitas seorang kaligrafer se-indonesia sesuai cabangnya masing-masing.



About Assiry Art

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

1 comments:

  1. Mantap Analisisnya. bisa juga karya lain yang juara dipaparkan. Jangan sampai sama dengan karya yang dikoreksi. Salam dari www.hiasanmushaf.blogspot.com

    ReplyDelete

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top