Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9




Beliau di Lahirkan di kota Seyyidler, Kastamona Turki, tahun 1829 M/ 1244 H. Menimba ilmu kaligrafi tsulus, naskhi dan riq’ah bersama pamannya langsung Muhammad Khulushi Afandi hingga beliau mendapat ijazah pada tahun 1257 H (usia 13 tahun).

Pamannya sendiri merupakan khattat pertama yang ditunjuk untuk menjaga buku-buku di perpustakaan yang terkenal di Istanbul. Selain itu, beliau adalah seorang guru yang berbakat dalam seni ini. Banyak sekali kaligrafer handal yang lahir dari didikannya.
Tak heren melihat bakat dan kemampuannya, sang paman menyarankan untuk menimba ilmu kaligrafi lebih lanjut kepada kaligrafer lain yang lebih hebat semisal Mustafa Izzat Afandi. Hingga pada suatu saat Kholusi menyaksikan akan bakat yang luar biasa pada diri Syauqi, lalu berkata kepada anak dari saudara perempuannya tersebut: “Anakku, hanya ini yang bisa saya ajarkan kepadamu. Karena itu saya izinkan kamu untuk melanjutkan belajar kepada guru lain yang lebih hebat dariku, yaitu Kadiaskar Musthafa Izzat Afandi. Belajarlah kepadanya hingga nanti engkau akan berkembang dalam seni kaligrafi ini”. Kholusi menyampaikan hal tersebut karena melihat kehebatan yang dimiliki oleh Muhammad Syauqi. Namun justru Muhammad Syauqi menjawab: “Saya tidak akan pergi kepada guru siapapun selain engkau wahai pamanku.” Mendengar jawaban itu, Kholusi hanya bias mendoakan untuk kebaikan dan kemudahan bagi muridnya dan keponakannya, Muhammad Syauqi .
Bukti kesetiaan yang Muhammad Syauqi contohkan kepada gurunya membuahkan keberkahan doa dari sang guru. Hingga doa inilah yang menjadi motivasi bagi Muhammad Syauqi untuk menekuni belajar khat lebih tekun lagi, hingga akhirnya beliau menemukan karakteristik tersendiri dalam menulis khat naskhi khususnya yang diilhami dari karya karya para maestro kaligrafer sebelumnya, seperti Hafidz Othman, Ismail Zuhdi serta Musthafa Raqim dan yang lain, meskipun Muhammad Syauqi tidak belajar secara langsung ke mereka. Dalam pernyataannya yang terkenal dalam cacatan sejarah, Muhammad Syauqi mengatakan bahwa “mereka (para kaligrafer sebelumnya) yang telah mengajariku lewat mimpi”.
Atas sikapnya itu, khulasi Afandi mendoakam agar ia menjadi kaligrafer besar. Berkat doa dan bimbingan dari sang guru sekaligus pamannya , Muhammad Syauqi Afandi berhasil membangun satu aliran kaligrafi yang disebut “Madrasah Syauqi”.
Sebagian karya Muhammad Syauqi berupa mushaf dan beberapa tulisan dari kitab Dalail Khairat, wirid-wirid dan beberapa hilyah. Kelebihan tulisan yang dimiliki Muhammad Syauqi Afandi tersebut telah mendapatkan reputasi yang tidak diragukan di mata kaligrafer dunia pada umumnya. Derajat keindahan tulisannya tersebut menempati posisi yang tinggi karena tingkat detail huruf yang melebihi rata-rata namun tetap anggun dan menarik. Atas sebab inilah, sahabat beliau, Sami Afandi berkata: “Bahwa Syauqi bila menulis tidak pernah bisa menulis jelek, meskipun ia menghendakinya (sengaja menulis dengan jelek)”. Muhammad Syauqi menulis beberapa khat nya dengan tingkat detail yang tinggi, termasuk ketika menulis amsyaq (buku pelajaran) sebagai materi untuk para muridnya.
Kesibukan Muhammad Syauqi lainnya adalahsebagai guru kaligrafi pada Madrasah al-Askariyah di Istanbul. Karenanya, beliau juga dikenal dengan sebutan “munsyi’ kuttab askary”. Pada saat yang sama, beliau juga mengajarkan khat pada putera sultan Abdul Hamid II selama dua tahun setengah.
Muhammad Syauqi telah menulis beberapa mushaf Al-Qur’an dan kitab Dalail Khairat serta buku-buku Dzikir, hingga beliau wafat pada tanggal 13 sya’ban 1304 H (1887) dan di makamkan disamping pamannya, Khulasi Afandi di Istanbul, Turki.
Muhammad Syauqi atau dalam bahasa Turki Mehmed Sevki Efendi merupakan salah satu kaligrafer yang termasyur di dunia. Beliau juga merupakan salah satu kaligrafer terbesar Kerajaan Ustmani saat itu. Karya-Karya beliau banyak menjadi referensi para kaligrafer zaman sekarang, tak heran jika lembaga IRCICA menjadikan salah satu buku amsyaq beliau sebagai panduan untuk pelombaan kaligrafi internasional, beliau lebih dikenal dengan penulisan khat naskhi dan tsulus yang indah dan khas. hampir rata-rata amsyaq dan karya-karya beliau di tuangkan kedalam 2 jenis khat tersebut.
Berikut ini beberapa karya Muhammad Syauqi :

About Assiry Art

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top