23 Oktober 2017
Muhammad Assiry
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVygsD3y15KxM3yOPNFH4m4N2gMghEWL1CHtThAA0m49DlNT68irfLqetsC3Plrecs6MwMQVrekqQzPLcRV7KJdZaV0qfSpBecXAd1iT_9FMwhM2zR8X9tCzeFdQh-At7Z0U-D3S-x-Ybx/s640/22555306_139480696694640_4823163048421112931_n.jpg)
"Pengajar memberi contoh secara personal dengan menggunakan Qalam Santri/Siswa masing-masing, bukan pena pengajar karena ini yang benar.
Kesalahan yang lazim terjadi adalah ketika seorang Guru mentashih atau memberi koreksian karya Santri/Siswa dengan menggunakan pena atau alat tulisnya sendiri. Seorang Guru akan mengetahui letak kekurangan mulai dari tegak atau miringnya potongan qalam setiap Santri/Siswa jika mentashih atau mengoreksi karya tersebut dengan qalam setiap Santri/Siswa."
No comments: