Tajug Syahadat PSKQ Modern
Muhammad Assiry, 09 Mei 2017
Muhammad Assiry, 09 Mei 2017
Di tempat ini dalam acara ngopi budaya, siapa saja bisa ikut menjernihkan fikiran.
Semoga terus meretas nalar hingga akhirnya menetas ke dalam lubuk nala.
Semua memiliki posisi sama dengan bertukar fikiran, berdialog untuk menemukan kesejatian secara bersama-sama.
Tidak perlu bersarung, tidak harus berpeci dan jubah putih atau tidak berjilbab pun anda tidak dicap kafir. Tatoan mau pakai celana rombeng juga tetap bisa bersama menikmati secangkir kopi sambil ngobrol apa saja untuk menemukan kebaikan dan keindahan bersama.
Manusia itu seperti sebatang pohon. Pohon itu bisa jadi kursi, bisa jadi lemari, bisa jadi pintu, bisa jadi jendela dan bermacam-macam produk yang berbeda. Kalau mereka mempersoalkan perbedaan, maka mereka akan melupakan asal mereka yang sama. Tapi kalau mereka mampu bersatu dan melengkapi sehingga menjadi bermanfaat, maka tak akan ada persoalan yang muncul, karena satu dan yang lain menjalankan fungsinya sesuai porsinya masing-masing.
Meningkatkan pemahaman pada akhlak, sikap dan sifat yg lebih mulia. Sehingga esensi bahwa modal kita sebagai manusia yg sudah diciptakan sebagai makhluk yg sempurna mampu berikan arti karena memahami apa yg dimaksut kesempurnaan dan mampu mendaki menuju sebuah pemahaman yg lebih besar menjadi makluk yg mulia, artinya bisa memahami hakekat dan implementasi kemuliaan
Jika karena beda baju kita bertengkar justru Ilahi kita adalah baju, jika karena uang kita berbeda berarti yg jadi ilahi ya uang, jika beda agama itu kesalahan ya agamalah Tuhannya dst ....
Semoga PSKQ Modern terus menebarkan keindahan dalam keberagamaan (kebhinekaan).
No comments: