Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

Salah satu halaman buku American Qur'an
Salah satu halaman buku American Qur'an
 
Sandow Birk adalah penulis buku American Qur'an. Ia berkelana ke banyak negara-negara Islam yang memiliki karya seni Islam di dunia.  Perjalanannya itu bersamaan dengan banyaknya peristiwa politik di seluruh dunia. Hal itulah yang kemudian membuatnya terinspirasi dengan Islam dan Alquran.

Birk melakukan kunjungan berulang dari masjid terbesar di Afrika hingga komunitas Muslim terpencil di daerah terluar di Mindanao, Filipina dan juga Kepulauan Andaman India. Penelitian ekstensifnya dilakukan dengan mendatangi tempat-tempat lain di sepanjang Maroko.

Selain itu dia juga berkunjung di Institut du Monde Arab di Paris selama tiga bulan. Di sana, dia tinggal di Cité International des Artes. Kemudian dia juga berkunjung ke Perpustakaan Chester Beatty di Dublin. Chester Beatty disebut-sebut sebagai salah satu perpustakaan yang memiliki koleksi terbesar dan terbaik Alquran dengan tulisan tangan di dunia. Penelitian lebih lanjut dilakukannya pada Smithsonian Freer dan Sackler Galeri, serta Museu Calouste Gulbenkian di Lisbon.

Tidak seperti kitab Injil, yang menceritakan kisah-kisah pelayanan Yesus di bumi, Birk meyakini Alquran merupakan firman Allah. Hal itu menurut dia seperti yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada Muhammad SAW pada abad ke 7 Masehi. Selain itu dia juga meyakini Alquran dikumpulkan bersama dan umumnya dikelompokkan menurut panjang (bukan secara kronologis).

"Sebanyak 114 bab (surah) membentuk kumpulan khutbah, seperti 'wahyu' yang merupakan teks dasar Islam," katanya.

Birk menghabiskan waktu sembilan tahun menciptakan tulisan tangan Alquran. Dengan mengikuti tradisi kuno Arab dan naskah-naskah Islam, dia menerjemahkan seluruh teks Alquran. Dia menuliskan Alquran dengan bahasa seperti yang dilakukan di abad masa lalu. Dengan panduan tradisional termasuk warna tinta, format halaman, ukuran margin dan iluminasi judul halaman, termasuk juga corak hiasan yang menandai ayat-ayat dan bagian.

Dia menulis kaligrafi dengan menggunakan gaya Amerika. Yaitu seperti pesan-pesan di jalanan yang biasa disebut urban grafity yang ia temukan di sekitar lingkungannya di Los Angeles. Uniknya, setelah setiap bab diterjemahkan, setiap halaman dibubuhi dengan peristiwa-peristiwa dari kehidupan kontemporer Amerika.

Dia meneliti bagaimana pesan dalam Alquran tersebut yang berhubungan dengan kehidupan di Amerika Serikat saat ini.  Dengan mengadaptasi teknik dan gaya perangkat lukisan Arab dan Persia, proyek ini memadukan masa lalu dengan masa kini, Timur dengan Barat. Dari situlah buku American Qur'an tercipta.

About Assiry Art

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top