Assiry gombal mukiyo, 12 Oktober 2015
Rindu kami tak sebanding dengan riuh angin malam
Dan mata dua ini tak henti sandarkan jutaan bayangan
Ketika ukiran hanya dalam bayang
Menjadi terawang dan terpampang
Menjadi kobaran harapan
Menjadi suatu reliabilitas
Memecah kesunyian berimajinasi
Kata terima dan kasih
Bukan lagi sebesar-besarnya
Tapi sebenar-benarnya
Terima dan kasih
Lambaian jauh
Sua pun jauh
Tapi ...
Sang Kuasa , berkehendak
Kami diperjumpai
Di sudut kota seni
Semangat itu bukan hanya bibit
Tapi akan menjalar hingga
Ke akar-akar harapan Menjadi buah kebersamaan
#Al-Mizan's kaligafer
No comments: