Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

Assiry gombal mukiyo, 07 Juni 2015


Nikah itu bukan mencari bahagia. Itu konsep yang salah. Nikah kok mencari bahagia. Siapa saja yang menikah mencari bahagia. Saya pastikan kecewa pada akhirnya.

Makanya ada konsep bahwa nikah diusia lima tahun pertama di jamin pasti goyah. Nanti setelah lewat lima tahun baru stabil ini juga pandangan yang keliru karena konsep nikahnya mencari bahagia.

Ketika sebelum nikah kamu telah menemukan bahagia dalam dirimu sendiri, kamu sudah selesai dengan dirimu sendiri. Maka menikah adalah urusannya membagi dan memberi kebahagiaan.Bukan mencari dan menuntut kebahagiaan.

Jika bahagiamu telah mensamuderai hidupmu maka sampah, kotoran, keburukan hidup, makian, umpatan, hinaan dan cacian tidak akan merubah rasa bahagiamu dengan terus memberikan rasa asin/kebahagiaan.

Lagi-lagi kita sering tertipu oleh peribahasa “Badai pasti berlalu”, malam berganti siang. Kita lupa bahwa hari yang cerah ini ya juga bisa berlalu, sama saja kan ?

Memangnya kamu fikir setelah badai berlalu terus habis badainya dan tidak ada badai lagi. Jawabannya Tidak.

Dan bagi siapapun yang belum menggenapkan hidupnya, carilah pasangan yang bukan hanya sekedar bisa membahagiakan kita, tapi juga yang bisa menyederhanakan kehidupan kita. Karena kebahagian selalu bermula dari kesederhanaan. Semakin sederhana kita melihat kehidupan, semakin banyak kebahagiaan yang akan kita dapatkan.

Puncak kebahagiaan kita yang sesungguhnya adalah ketika kita sanggup membukakan pintu bagi pembahagiaan itu sendiri meskipun perih hatimu.

About Elsya Vera Indraswari

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top