Oleh; Assiry presiden kaligrafi,2013
Iblis
pasti bukan tidak tahu bahwa Indonesia adalah negeri yang penduduknya paling
memiliki kedekatan dengan Allah SWT.Jumlah
Hajinya terbanyak seluruh dunia. Sangat rajin bikin pengajian massal, majlis
ta’lim, istighotsah, yasinan dan tahlilan, mau kursus shalat khusyu juga ada
tempatnya meskipun harus bayar pakai uang,laha wong mau khusu ko pakai bayar,untuk bermesraan
sama pacar kita Tuhan ko ngeluarin modal tapi ok lah kita tetap menghargai setiap langkah individu itu hak
mereka uang-uang mereka,duit pun yang nyari mereka sendiri,masalah buat
looo....?? heheheh..... , biro pengelolaan kalbu, tafsir-tafsir aplikatif dari
surah dan ayat-ayat quosi emosi dan spirit,bimbingan baca alquran dan kursus
kaligrafi yang mulai menjamur
di mana -mana. dan berbagai aktivitas keagamaan lainnya yang iblis ampun-ampun untuk berani menerobosnya
karena saking takutnya dengan penduduk pribumi ini yang sangat agamis kultur
dan tradisi budaya di kawinkan dengan ajaran agama,sehingga iblispun juga
hampir lupa memakai celana dalamnya sebagai budaya masyarakat indonesia
kekinian menggantikan popok, pampers atau bahkan koteka bagi para saudara tua
kita di papua.
Kita
sering ribut untuk hal-hal yang kecil,untuk persoalan -persoalan ketatanegaraan
dan emansipasi budaya yang sederhana,gara -gara tetangga kita buat gereja
kemudian ormas -ormas yang mengatas
namakan agama kemudian menyegelnya..lha
wong agama ko di atur Negara,biarlah setiap individu menentukan aturan kepercayaan dan keyakinannya sendiri,mau kelaminnya berbeda-
beda ukuran itu privasi masing -masing warga negara,mau pakai celana dalam atau
tidak itu juga personaliti,tak perlu negara ikut -ikutan ngatur-ngatur seberapa standar panjang
kelamin warga negaranya ....
Agama
itu kan privasi yah begitulah
saya menyerupakannya...uruslah
kelaminmu sendiri kami juga akan mengurus kelamin sendiri,tidak perlu saling
mengintip,tak perlu tau apa yang di yakini untuk menyamankan posisis kelaminnya
masing-masing. Pluralisme
beragama lebih kepada saling menghargai (nguwongke) perbedaan -perbedaan
sebagai bagian dari rahmat,toh Tuhan sendiri yang memperkaya khasanah perbedaan
keyakinan manusia.
No comments: