Assiry gombal mukiyo, 2013
Bahkan
konon ada beberapa remaja yang katanya habis nonton goyangan itiknya saskia
jadi menggauli ayam di kandang demi menjaga eksistensi biar ngga malu di sebut
penggila PK, Jablay atau penganut free
seks dan menghindari AIDS.
Yang
ngakunya kiyai,Ustazd atau guru, pendeta, biksu atau siapapun yang katanya menjunjung
moral dan etika bangsa ketimuran semuanya juga mlongo kalau nonton goyangan
-goyangan dan pantat -pntat mereka. Peradaban bangsa cap opo iki. Orang dengan
suka rela membayar untuk dipantati, senang di bokongi, rindu di selakangi atau
di bahenoli oleh jajaran artis dan penyanyi. Kok sewot, kok ngamuk -ngamuk.Kan
memang inilah sebenarnya budaya kita budaya pamer pantat. Bukankah begitu ?
Kalau
tidak begitu, kenapa kita rindu,kita membeli dan memberdayakan semua aktivitas
dari civitas budaya perpantatan yang berbaju musik dangdut dan semacamnya.
Yang
salah bukan goyangan itiknya,yang porno itu bukan goyangan pantatnya. Yang
perlu di tata adalah sistem dan tatanan yang mngatur acaranya,ini adalah korban
dari industri. Artis dituntut mengeksploitasi pantat,menonjolkan sesuatu yang
kata embah-embah kita pamali dan seronok. Kita cenderung munafik karena walau
mulut kita seperti membenci, kita tetap menikmati tontonan. Satu kasus yang
dulu menimpa Inul Daratista, karena goyang ngebor kontroversialnya. Beberapa
ulama melarang pementasan di beberapa kota. Tapi rame- rame para kiyai,Ustazd biksu,pendeta
mengendap -endap nonton seberapa dahsyatnya gempa nafsu yang ditimbulkan inul
saat ngebor dengan pantatnya..
Ngebor
dihujat ngebor pun dipuja.
Gak
usah nyuruh-nyuruh wanita berjilbab kalu begitu ....., kalau kita masih seneng
nonton video porno. itu namanya munafik.
No comments: