Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9


Assiry gombal mukiyo, 2013

Ya Allah, syukur kepadaMu Engkau pertemukan aku dengan kekasih-kekasih sejati. Yang tidak menyalami tanganku dengan kepentingan.Yang tidak cemburu dan dengki kepadaku.Yang tidak menuduh-nuduh aku atas dasar kabar burung dan obrolan warung.Yang tidak meminta apa-apa dariku, bahkan memberiku ilmu dan hikmah yang tidak aku peroleh dari Dosen, kaum cerdik pandai, dari para penguasa dan kaum penyebar isyu.Yang tidak mengancamku.Yang tidak mencurigaiku berdasarkan keperluan subyektifnya.Yang tidak bersaing denganku dalam kaligrafi dan seni kecuali dalam mencari ridhallah.


Saya pernah bertemu dengan orang pekalongan sebut saja mas Rohman niat belajar kaligrafi dan melukis tapi saat di ajari,malamnya malah kabur pulang tanpa ijin apapun dihubungi juga tidak bisa karena memang tidak punya Hp. Setahun kemudian nongol lagi di PSKQ. Belajar lagi 2 hari setelah di PSKQ hilang lagi,6 bulan berikutnya datang lagi dan sempat fokus belajar melukis dan kaligrafi dan akhirnya juara melukis tingkat jateng.Habis itu beberapa kali membantu saya mengerjakan kaligrafi di beberapa masjid kurang lebih 2 bulanan, dan akhirnya menghilang lagi bak ditelan bumi . Sudah punya Hp tapi setiap dihubungi suara yang terdengar adalah suara jangkrik atau kodok sepertinya mungkin dia sedang di dalam goa atau ditengah-tengah persawahan.

Saya juga pernah bertemu dengan lelaki kurus pucat, pakai hanya celana pendek, langsung masuk ke PSKQ, bersila, menyembah saya dan berkata: “Lapor! Saya dulu anaknya orang kaya.Saya merantau sekolah di Jogja.Kemudian orang tua saya bangkrut.Saya tidak bisa melanjutkan kuliah.Untuk bisa makan saya akhirnya jualan darah.Tetapi karena darah yang saya keluarkan tidak sebanding dengan makanan yang masuk, maka akhirnya saya gila.Laporan selesai!” — Kemudian ia nyelonong pergi.

Ada juga yang lain datang dan juga langsung masuk rumah. Bahkan tidur di depan pintu tengah. Saya biarkan berjam-jam, sampai akhirnya saya bertanya: “Kok tidur di sini sih, Mas?”

Ia menjawab dengan tegas: “Ini adalah bumi Tuhan, makhluknya bebas tidur di mana saja!”
Menjelang maghrib saya hampiri dia dan saya omong dengan lembut: “Boleh saya menolong Sampeyan untuk saya carikan bumi Tuhan yang lain yang bukan ini?”.

Tadi siang Allah menganugerahi saya rejeki yang luar biasa, yang membuat aliran darah saya menghangat, hati penuh kegembiraan dan kebanggaan, dan seandainya ketika itu saya sakit – saya yakin langsung menjadi sembuh.
 
Ada seorang yang sangat kaya raya punya PT saja sampai 5 tempat.memiliki Rumah sakit, sekolah dan kampus umum, pesantren dan lainnya,tapi luar biasa baiknya. Membayar jasa kaligrafi saya saja, dicicil sampai 3 bulan. Padahal sudah tidak terhitung lagi uangnya.Begitu baiknya mungkin karena khawatir terjadi sesuatu yang mengakibatkan saya jadi gila uang kalau dibayar kes. Itu artinya Tuhan tidak m
engijinkan saya mempunyai banyak uang agar makin fokus kepadaNya saja.

Terkadang kita harus gila untuk dapat mengenali kehidupan dari pada waras tapi tak mengenal rejeki yang kita dapat.Orang yang gila selalu riang hati dan selalu bersyukur atas kegilaannya dari pada waras selalu berbuat kasar dan tak menyadari kekasarannya maka bersyukurlah orang-orang yang gila atas kegilaannya. 

Orang yang dikatakan "gila", sesungguhnya orang itu lah yang "waras". Tidak mengenal dengki, iri, dan semua penyakit hati.Selalu tersenyum dan nrimo ing pandum.Karena kunci kesuksesan apapun didunia dan sampai akhir nanti adalah memiliki "hati yang bening". Hati yang tak menggudangi kerakusan dan ketamakan hidup,melukai,mengancam kesejahteraan pekerja dan tindakan-tindakan yang bisa merugikan sesamanya.

Jadilah dirimu orang yang gila karena prestasinya bukan gila korupsi, gila istri kawan atau tetangga, gila celana dalam praone, gila jabatan, gila harta dan wanita juga gila sapi betina. Maklum sapi sekarang sudah semaqam(sederajat) sehingga sekarang kalimatnya berubah menjadi "harta,tahta, wanita dan sapi betina".
Begitu hebat dan luar biasanya sapi -sapi yang tadinya dikandang tapi akhrnya bisa membuat Luthfi Hasan dan Fathonah dimabuk kepayang.

About Elsya Vera Indraswari

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top