Assiry gombal mukiyo, 2013
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIlxsd_GM0pImbETE6-OWX21hb54sAm0lUzCeLVuMjUarKaeEyc85fLFMONUUYouQ1eU1l-s5AiySR-tKMpcpHpOrZ10qrYSFLK5ozRceHZMOPA7AjbZfQ1ZNkCApX0jLU7oAnq8i_21o/s1600/bayi.jpg)
Saya ingin menjelajahi dunia yang penuh dengan kejujuran, keterbukaan tanpa tabir, tanpa tedeng aling-aling ngga penuh dengan topeng -topeng dan gincu. Tapi ternyata mata saya hanya tertuju pada satu pemandangan tentang arti kejujuran dan keterbukaan yang semu.
Dan itu saya jumpai dalam dunia glamor sebagian artis-artis.Sebagian lho, sebagian.
Dunia dimana kain menjadi sangat mahal, sehingga ada bintang yang hanya mampu membeli celana dalam dan bra atau bahkan ada yang tidak bisa membeli apa-apa sama sekali.
Kain menjadi sangat mahal bagi para wanita, kalau dulu orang -orang papua ngga pakai pakaian itu karena mereka belum mengenali budaya bagaimana cara berpakaian yang bisa menutup auratnya.
Bertahun -tahun mereka belajar bagaimana berpakaian.
Tapi sekarang bertahun -tahun kita belajar bagaimana telanjang.
Lalu dimanakah saya mencari keterbukaan dan kejujuran yang sejati itu?
No comments: