Kenangan demi kenangan melayang-layang indah dan pastinya tidak pernah saya lupa adalah saat Guruku Ayahanda KH. Didin Sirojuddin mentashih karya-karya kaligrafiku, mengucuri dengan ilmu yang tak ada henti-hentinya di Gedung Pena Lemka Sukabumi sejak 2000-2007. Apalagi saat datang dari Jakarta pasti tak pernah ketinggalan Dr.KH.Didin Sirojuddin bersama Ibu, membawa banyak oleh-oleh dan jajan dan kami para Santri ngariung di Gedung Pena sambil berdiskusi. Ini yang bikin para Santri berasa dapat asupan energi yang berlipat-lipat.
Suatu waktu Ayahanda Dr.KH.Didin Sirojuddin sekitar pukul 03.00 WIB saat saya sahur, Beliau mengetok pintu dari dapur untuk mengambil buku di Perpustakaan yang masih berada di Gedung Pena. Ustaz Didin begitu kami memanggil beliau, sangat rajin bangun malam untuk Qiyamullail dan membaca buku maupun kitab yang berada di Perpustakaan sampai pagi, hanya istirahat saat Sholat berjamaah.
"Assiry tolong bukain pintu" kemudian saya bergegas membukakan pintu dapur yang menghubungkan dengan Perpustakaan. Kebetulan karena saya memang jarang tidur malam sekalian latihan menggores dan menunggu sahur untuk berpuasa Dalail Quran dan Dalail Khairat tahunan. Saat itu saya di Gedung Pena berdua bersama karib saya KH.Purwanto Zain.
Semoga Allah mudahkan pembangunan Gedung Pena ( Neo GP lantai 4) semakin berkah dan bermanfaat untuk para Santri dan Yuniorku di LEMKA Sukabumi, Jawa Barat, Amiin.
Doa dan Alfatihah selalu saya haturkan kepada seluruh Guru saya semuanya, khususnya Ayahanda Dr.KH.Didin Sirojuddin, semoga panjang umur dan sehat selalu dalam membumikan kaligrafi di Indonesia, alfatihah...
Kudus, 11 Juni 2024
Muhammad Assiry
No comments: