Muhammad Assiry, 27 November 2019
Dengan
dihapusnya MTQ Kaligrafi di Jateng oleh begundal dan oknum LPTQ Jateng
bukan menyurutkan saya untuk terus bergerak dan mendobrak. Jika lautan
pun bisa menerjang saat terkoyak apalagi saya yang melihat ketimpangan
dalam pengkaderan dan pembinaan kaligrafi yang saya yakin dananya ada,
tetapi asudahlah.
Makanya saya terus bergerak door to door dari kabupaten satu ke Kabupaten lainnya di Jateng dengan dana dan beaya langsung saya minta kepada Allah melalui Rasulullah. Niat edan ko nanggung.
Semoga bisa terus menyebar ke seluruh kabupaten di Jateng khususnya dan
seluruh Propinsi di Indonesia dengan menggalang siapa saja dan terus
mendirikn cab. Nahdhatul Khatthathin PSKQ Modern agar kader Jateng
khususnya tidak mati potensinya.
Saya tidak khawatir sedikitpun tanpa LPTQ Jateng pun saya melalui kendaraan butut PSKQ Modern terus mengkader ribuan kaligrafer di manapun berada sejak 2002 hingga saat ini. Justru sekarang semakin pesat berkembang. Semuanya tentu atas bantuan dan kehendak Allah semata yang tak jemu-jemu memberi energi berlipat-lipat kepada saya.
Sejarah kelak akan mencatat bahwa yang menentukan eksistensi kaligrafi di jateng khususnya adalah karena kekompakan bersama membumikn dan mengindonesiakn kaligrfi khususny di jateng.
Setiap kota nanti bisa di data. Dan itulah basecamp Nahdhatul khatthatin berada. Saat ini sudah ada sekitar 1000an lebih para Kader Kaligrafi yang sudah bergabung di Nahdhatul Khatthathin. Ini akan terus berkembang di seluruh propinsi di Indonesia. Kegiatan Pengajian kaligrafi yang saya asuh tersebut tanpa harus bayar, semuanya gratis dan tidak dipungut beaya.
Ayo terus bergerak dengan kaki sendiri berdiri tegak tanpa harus mengandalkan Pemerintah Daerah.
Indonesia saat ini terjajah oleh ekonomi dan teknologi yang makin membuat kita kualahan menghadapi penjajahan global dalam berbagai sendi dan aspek kehidupan.
Yang akan membuat kita kuat dan maju ke depan adalah eksistensi memgalahkan bangsa lainnya salah satunya adalah dengan terus memberikan pengkaderan bekal keahlian bagi para pemuda/i sehingga mampu berdikari dan bisa menciptakn lapngn kerja tanpa harus mengandalkan uluran Pemerintah.
Ayo para Kader PSKQ Modern maupun Kader dari Wadah Nahdhatul Khatthathin teruslah bergerak tanpa pamrih apalagi ko berharap dipanggil Presiden RI.
Saya tidak khawatir sedikitpun tanpa LPTQ Jateng pun saya melalui kendaraan butut PSKQ Modern terus mengkader ribuan kaligrafer di manapun berada sejak 2002 hingga saat ini. Justru sekarang semakin pesat berkembang. Semuanya tentu atas bantuan dan kehendak Allah semata yang tak jemu-jemu memberi energi berlipat-lipat kepada saya.
Sejarah kelak akan mencatat bahwa yang menentukan eksistensi kaligrafi di jateng khususnya adalah karena kekompakan bersama membumikn dan mengindonesiakn kaligrfi khususny di jateng.
Setiap kota nanti bisa di data. Dan itulah basecamp Nahdhatul khatthatin berada. Saat ini sudah ada sekitar 1000an lebih para Kader Kaligrafi yang sudah bergabung di Nahdhatul Khatthathin. Ini akan terus berkembang di seluruh propinsi di Indonesia. Kegiatan Pengajian kaligrafi yang saya asuh tersebut tanpa harus bayar, semuanya gratis dan tidak dipungut beaya.
Ayo terus bergerak dengan kaki sendiri berdiri tegak tanpa harus mengandalkan Pemerintah Daerah.
Indonesia saat ini terjajah oleh ekonomi dan teknologi yang makin membuat kita kualahan menghadapi penjajahan global dalam berbagai sendi dan aspek kehidupan.
Yang akan membuat kita kuat dan maju ke depan adalah eksistensi memgalahkan bangsa lainnya salah satunya adalah dengan terus memberikan pengkaderan bekal keahlian bagi para pemuda/i sehingga mampu berdikari dan bisa menciptakn lapngn kerja tanpa harus mengandalkan uluran Pemerintah.
Ayo para Kader PSKQ Modern maupun Kader dari Wadah Nahdhatul Khatthathin teruslah bergerak tanpa pamrih apalagi ko berharap dipanggil Presiden RI.
No comments: