Muhammad Assiry, 24 Februari 2018
"Puncak gerak, diam. Puncak tahu, tidak tahu. Puncak hidup, mati. Saya sudah mulai mengerti. Saya sudah mulai belajar diam. Saya sudah mulai tidak tahu. Dan sudah siap mati. Insya Allah dalam puncak kehidupan ini, saya menuju ke suwung. Sekian,” demikian nasehat dari Simbah Jeihan ketika saya sowan di gallerynya di Bandung beberapa waktu lalu.
Ia menuju Puncak Tertinggi dalam Suwung. Sufi dan suwung adalah laku yang dijalani Jeihan. Sufi itu usaha manusia mendekatkan diri kepada Tuhan. Jika sudah demikian, rasanya suwung.
Suwung artinya ada dalam ketiadaan. Dalam bahasa tasawuf disebut maqam fana. Mungkin bagi orang lain seperti tidak melihat ada sesuatu. Namun, sebetulnya ada, tetapi tidak kelihatan saja. Sesuatu yang sebetulnya ada dalam kondisi tidak ada karena yang ada hanya Dia ( Allah).
No comments: