Assiry gombal Mukiyo,07 2016
Menyisakan banyak pertanyaan yang sampai kapanpun tidak akan pernah ada
jawaban. Seperti ketika cintamu kepada seorang janda yang tidak
terbalas bagai desir angin yang membentur ruang kosong. Ngenes dan bikin
dlohom.
Mari sedikit kita ulas Kaligrafi Cabang Naskhah putri
ini. Ada Peserta Naskhah Putri yang jali kaidah Khatthiyyah Pada Huruf
Fa lafaz "Yunfiqu" ( tanda merah dalam gambar) tetapi menduduki juara 1
Cab.Kaligrafi Naskah Putri tingkat Nasional, dilanjut dengan juara 2
juga ada Kesalahan jali "kaidah kaf" pada Khoth diwani ( tanda merah
dalam gambar) tetapi menduduki juara 2 sehingga bukan lagi terbaca
"Yakun" tetapi ada penambahan huruf lam disana sehingga bisa menjadi "
Yaklun". Sedangkan yang selanjutnya menurut saya lebih kuat kaidahnya,
lebih mapan tulisannya tidak ada kesalahan kaidah juga tidak ada
kesalahan imlaiyyah tetapi harus puas dengan urutan juara 3, meskipun
pada saat penyisihan menduduki peringkat pertama.
Jika memang
ternyata ada perubahan peraturan perhakiman kaligrafi bahwa kesalahan
kaidah atau kesalahan jali tidak menjadi urusan yang fatal dalam
penilaian, tentu mustinya Hakim kaligrafi perlu memberlakukan
perbandingan kekuatan pada kaidah penulisan. Dan rasanya ini agak
janggal, bila memperhatikan kekuatan kaidah.
Ini bukan soal
terima atau tidak terima soal keputusan Hakim. Mau anda guling -guling
dijalan seratus kalipun nilai dan keputusan Hakim tidak akan berubah.
Jauh sebelum mengikuti event lomba saya sering memotivasi kader -Kader
PSKQ Modern agar selalu siap dengan kekalahan dan siap menang. Karena
lomba bukan sekadar memburu kemenangan. Lomba adalah soal memberikan
karya dan menyuguhkan potensi terbaik yang kita mampu secara ikhlas.
Jadi tidak ada kaitannya soal menang ataupun kalah.
Toh Apapun
itu keputusannya, kalau sudah keputusan hakim maka keputusan Hakim
menjadi "De Fakto" atau tidak bisa diganggu gugat. Karena hakim adalah
wakil atau staff Tuhan, apalagi sumpah Jabatan mereka dipertaruhkan
Dunia dan akhirat. Jadi kita harus terima bahwa keputusan mereka adalah
"sabda" sebagai keputusan Tuhan YME. Jika sedikit saja anda protes maka
sudah dipastikan bahwa neraka adalah tempat terbaikmu disana.
Saya tidak selalu melihat hasil. Karena hasil terkadang tidak mesti sama
dengan harapan kita. Tetapi proses yang panjang, sungguh-sungguh,
telaten, istiqamah dan sabar dalam belajar telah membuahkan hasil dan
keberkahan tersendiri dan hanya Allah yang menilainya. Sedikit sekali
yang dianugerahi oleh Allah yang bisa merasakan kelezatan itu. Kelezatan
tanpa batas ketika apa yang digoreskannya ada Allah dalam setiap
hurufnya, apa yang ditorehkan dari padu padan warna terlihat Allah yang
nampak jelas disana. Kita betul-betul bisa menyaksikan hadirnya Allah
dalam setiap karya-karya itu. Allah Jamiil.
Sejak Nopember 2015
saat menghadapi Lomba Bayt Quran dan MTQ Nasional hingga 18 Juli 2016
begitu banyak waktu untuk bertapa, fokus membenahi kaidah di asrama PSKQ
Modern. Menurut saya perjuangan yang tidak sia-sia. Bahkan tulisan dan
goresan Mbak Rahma mengungguli banyak Santri Putra PSKQ Modern. Di Lomba
Bayt Quran Desember 2015 Rahmawati bahkan menggondol juara harapan 1
mengungguli kaligrafer -kaligrafer Putra terbaik bangsa ini.
Selamat untuk Rahmawati santri dan Kader PSKQ Modern angkatan 2010
sampai sekarang, yang terus menorehkan prestasi terbaiknya. Teruslah
belajar dan jangan pernah putus asa untuk berprestasi di Kancah
Internasional yang menunggu didepan mata. Saya yakin bahkan ainu al
yaqin dan haqqu al yaqin bahwa "Mbak Rahma" begitu saya memanggilnya
adalah kader PSKQ Modern yang terbaik di Indonesia dan Dunia. Amiiiiin.
Ayo mari kita terus belajar kaidah Khatthiyyah dan teruslah mengasah
huruf perhuruf dari para Master biar semakin luas cakrawala keilmuwan
kaligrafi kita hingga mendunia.
Illustrasi:
-Foto Hasil final juara 1, 2 dan juara 3. Tampak juara 3 komposisi Tsulus memutar.
No comments: