Assiry gombal mukiyo, 24 Januari 2015
Peringkat pertama negara Islami adalah Irlandia, disusul Denmark, Luxembourg, Selandia Baru, dan seterusnya.Bahwa tujuan sebuah negara itu bukan negara Islam, tapi negara yang islami haruslah disadari. Negara islami yang rahmat bagi semesta alam, yang melindungi kaum lemah, yang minim korupsi, yang amanah mengemban daulat rakyat.Sehingga tampak jelas sudah bahwa negara Islam atau yang mayoritas penduduknya Islam harus mengejar ketertinggalannya secepat mungkin. Dan juga tampak jelas bahwa keislaman tanpa disertai dengan usaha sistemik untuk mengurangi korupsi, menebarkan kesejahteraan, dan tentunya pengelolaan baitul maal (pajak) yang adil dan merata akan justru mempermalukan Islam itu sendiri, karena dalam penyelenggaraan negara tidak ada nilai-nilai Islam yang kelihatan.
Sungguh tiada berguna Alquran, Hadits, dan ribuan masjid
bersahut-sahutan menyerukan Allahu Akbar jika rahmatallilalamin tak
nampak dalam kehidupan sehari-hari dan negara dalam keadaan anarki. Ini
tugas semua umat Islam dan penelitian ini seharusnya menjadi cambuk agar
kesadaran itu membahana di dada semua umat Islam beserta para
pemimpinnya yang sudah terlalu lama berbangga-bangga atas Islam tapi
sejatinya menginjak-injak nilai Islami di kubangan lumpur peradaban.
No comments: