Slider[Style1]

PSKQ dalam Liputan

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Style6

Style7

Style8

Style9

Muhammad Assiry Jasiri, 15 November 2015



Saya berkaca-kaca bahkan jiwa ini terasa penuh oleh air mata kepedihan yang mendalam melihat seluruh keruwetan perkembangan kaligrafi indonesia yang bertahun -tahun disangka sebagai kemajuan yang signifikan padahal hampa ketika membentur skala kualitas.

Setiap tahun sanggar -sanggar kaligrafi di Indonesia memwisuda dan meluluskan ratusan kaligrafer tapi jauh dari harapan impian bisa bersanding kualitasnya dengan para Master Kaligrafi dunia.

Tapi begitu bahagianya saya ketika bisa menemukan satu mata rantai pemahaman yang ‘teknis’, dan kognitif dari metode pembelajaran kaligrafi ketika bertemu dengan salah seorang pemuda yang saya akui sebagai guru dan menerima saya sebagai muridnya.

Kemudian tiba -tiba saya mengetuk pintu dan masuk didalamnya. Pintu yang saya sebut sebagai pembuka cakrawala atau ruh kaligrafi yang bernama Kehidupan Kaligrafi. Tentu tak perlu ragu jika kita semua mengakui seorang putra terbaik Indonesia sebagai guru dan kaligrafer berkualitas yang dimiliki negeri ini. Siapa lagi kalau bukan Ustaz Sahriyansyah Sirajuddin yang lahir di Sangkulirang Kutai Timur 29 Tahun silam. Anak ke 7 dari 9 bersaudara dari seorang ayah yang bernama Sirajuddin dan ibunda Zaimah Almarhumah.

Bagaimana kita tidak bangga diumurnya yang masih relatif muda Ustaz Sahriyansyah sudah mengantongi ijazah kaligrafi sanad mulai dari ijazah khoth Riqah, Khoth Diwani dan Khoth Diwani Jali yang diperolehnya dari Syeikh Biel'id Hamidy pada th. 2011. Hanya 3 tahun waktu yang dibutuhkannya untuk meraih ijazah 3 khot tersebut. Perlu kita ketahui bersama bahwa Ustaz Sahriyansyah Sirajuddin mulai belajar kepada Syeikh Biel'id Hamidy waktu masih kuliyah S1 Jurusan Syariah di Universitas Al Azhar Mesir th.2009.

Tidak berhenti disitu saja Ustaz Sahriyansyah kemudian melanjutkan pengembaraan panjang dengan tekad kuat untuk lebih memperdalam kaligrafi dengan kuliyah s2 di Universitas Muhammad Fatih Turki dan fokus pada Jurusan Seni Islam dan Kaligrafi.

Saat mukim di Turki ia belajar khoth Tsulust 'Adi dari Ustaz Farhad Kurlu sampai mendapatkan ijazah, kemudian mendapatkan ijazah khath naskhi dari 3 master kaligrafi sekaligus yakni Ustaz Mumtaz, Ustaz Seckin Durdu, dan Ustaz Hasan Calaby th. 2012.

Hingga saat itu puluhan prestasi kejuaran lomba tingkat dunia diraihnya dengan gemilang. Pencapaian prestasi dan kegemilangan atas ilmu yang adiluhung belum pernah dicapai sebelumnya bahkan oleh para kaligrafer indonesia saat ini.

Saya yakin bahkan 'ainu al yaqin' bahwa Ustaz Sahriyansyah belajar kepada para Master Kaligrafi itu bukanlah terutama mempelajari kaligrafi dari arti jism atau materi belaka. Tapi lebih kepada mempelajari dan meneladankan kehidupan kaligrafi yaitu menelusuri jalanan panjang hingga ke maqamat para maestro kaligrafi sekaliber Sammi Affandi, Muhammad Syauki, Izzat dan lainnya. Atau Meniti dan niteni irama langkahnya, menggambar kepribadiannya, kecenderungan-kecenderungannya, bahasa dan pola-pola ekspressi serta komunikasinya yang ternyata lebih banyak dijumpai sebagai diskomunikasi — dan disalah fahami terus -menerus bahwa mereka hanya bisa menulis kaligrafi padahal bukan. Mereka "menjangkungi" apa yang tidak tampak oleh kasat mata kita. Karena kehidupan kaligrafi lebih menekankan pada essensi ruh yang bukan hanya menggelorakan keindahan tapi menghidupkan spirit karena memiliki ruh.

Para Master kaligrafi mampu meniupkan ruh pada setiap torehan karya kaligrafinya yang jauh sekali dan mustahil kita dapatkan tanpa mengetahui dan meneladankan kehidupan kaligrafi itu sendiri. Sebetulnya saya hanya singgah beberapa pintu di hamparan kosmos “Kampung Halaman” Ustaz Sahriyansyah Sirajuddin yang begitu luas dan teduh.

Anda akan menemukan ribuan pintu lainnya, dan ribuan pintu berikutnya di setiap pintu kaligrafi dari rumah kaligrafi yang ada dalam pengetahuan yang mencakrawala yang bertahta disinggasananya. Aduhai betapa bangga dan berserinya saya ketika bisa duduk dan menimba ilmu kepadanya.

Apakah anda masih yakin bahwa Ustaz Sahriyansyah adalah atau hanyalah seorang Kaligrafer, seorang penulis Kaligrafi yang sedang menuliskan untuk kita suguhan kelezatan kaligrafi yang begitu renyah?. Jawabanya "tidak" Ia tidak hanya sebagai kaligrafer tapi juga telah "mengkaligrafikan" hidupnya, fikirannya, kebutuhannya, degup jantung dan bahkan seluruh hidupnya yang melaju melesat menuju Allah atau "NGALLAH".

Lebih terharu ketika saya menemukan "dzauq kebahagiaan" saat Ustaz Sahriyansyah bersedia menjadi "Mursyid", Murabbi, menjadi guru pembimbing bagi saya pribadi dan bagi Santri-santri PSKQ Modern yang begitu haus akan ilmu kaligrafi untuk terus membimbing hingga mendapatkan ijazah kaligrafi sanadi yang dewasa ini makin berkembang pesat di Indonesia.

Dengan sistem belajar tashih yang langsung bisa dikoreksi atau ditashih minimal seminggu sekali oleh Ustaz Sahriyansyah dan juga oleh guru -gurunya para Master Kaligrafi seperti Ustaz Daud Bektas, Ustaz Farhad Kurlu, Ustaz Muhammad Ozcay, Ustaz Usman Ozcay dari Turki adalah peluang yang luar biasa bagi Santri -santri PSKQ Modern agar bisa menjadi lebih baik dan makin mendunia.

Alhamdulillah atas rahmat Allah dan ijin dari Rasulullah langkah kita setapak demi setapak "step by step" semoga menjadi kenyataan. Sehingga bisa belajar kaligrafi dengan sanad langsung yang tersambung hingga para master kaligrafer dunia di Turki. Meskipun teman -teman dan sahabat kita sudah lebih awal belajar kaligrafi dengan sistem sanad seperti di Jombang Jatim yang digawangi oleh Ustaz Athoillah Sakal dan Ustaz Muhammad Nur di Pesantren Gontor Ponorogo Jatim.

Masih lebih baik meskipun terlambat dari pada tidak sama sekali. Semoga belajar kaligrafi dengan sistem sanad terus berkembang di indonesia sehingga kualitas karya kaligrafi kita tidak hanya "lokal" karena mabuk dan menggandrungi sistem MTQ saja tapi semakin mendunia.

Illustrasi:
Bersama Ustaz Sahriyansah( tengah berkaos hitam ) dan salah satu karyanya yang indah dan spektakuler.

About Assiry Art

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung di Pesantren Seni Kaligrafi Al Quran, silahkan meninggalkan pesan, terima kasih


Top